3. maaf (2)

85 27 1
                                    


Fandro terus menarik tangan Lisa dengan erat agar Lisa mengikutinya.

****
"kak, kita mau ngapain disini?" tanya Lisa yg sekarang berada di taman belakang sekolah.

"dengerin gue! Gue mau minta maaf ke lo" ucap Fandro.

"maaf untuk apa" tanya Lisa tak mengerti.

"gue uda kasar sama lo" ucap nya singkat.

"cuman mau ngomong itu kenapa harus dibelakang sekolah sih, sepi banget lagi disini" kicau Lisa.

"gue gak biasa bertatap muka sama cewe di depan temen temen gue" jawabnya.

"kakak gengsi ya?" tanya Lisa.

"gak usah kepo!"

"gue cuman nanyak kali" ucap Lisa meracau.

"eh lo itu junior gue, pakek bhasa yg bener atau lo gue bilangin ke bu Elisa" tegas Fandro.

"yaudah maaf"

"gue bakal aduin lo ke bu Elisa, gue tau lo suka bangetkan pelajaran bahasa Indonesia? Jadi kalo lo gak dapet tu nilai, lo pasti sedih" racau Fandro.

"hissss nyebelin banget ni orang, gue sumpahin lo yang gak dapet nilai bahasa indonesia!" batin Lisa.

"jangan nyumpahin gue" ucap Fandro.

Lisa mendengar itu langsung terkejut. Bagaimana mungkin Fandro mengetahui apa yg dikatakan oleh hatinya beberapa detik lalu.

Apa dia anak indigo?

"kok kakak tau sih yg Lisa bilang dihati lisa barusan" tanya Lisa.

"gue bisa baca ekspresi lo"

"kakak hebat bat dah" ucap nya tersenyum sumringah.

"btw gue belom maafin lo" kata Fandro.

"tega amat si, maafin gitu keg, Lisa mohon kak maafin Lisa, Lisa janji gak bakal kayak gitu lagi deh suer" ucap Lisa memelas.

"lo mau gue maafin?"

Lisa mengangguk lemas.

"ada syaratnya!"

"syarat? Syarat apa kak?" tanya Lisa penasaran.

"pulang sekolah gue jelasin! Tunggu gue di depan kelas lo!" ucap Fandro, lalu pergi.

Baru saja selangkah beranjak, meninggak Lisa, tangan Lisa langsung menarik tangan Fandro.

"kakak mau ninggalin aku disini sendiri?" ucap Lisa.

Sontak Fandro langsung berbalik badan, dan bertatap mata dengan Lisa.

Hembusan angin yg menerpa rambut panjang Lisa benar benar membuatnya sangat cantik, matanya yg berbinar indah serta kulit putih wajah lisa yg terkena seluruh sinar cahaya matahari, semakin membuat Fandro terpaku melihat Lisa.

"kak?" panggil Lisa sambil terus menatap Fandro.

Tak ada jawaban dari Fandro, justru ia malah semakin menatap Lisa dengan lekat.

"kak" ucap Lisa sambil menggoyangkan tangan Fandro yg sedaritadi di pegangnya.

Tatapan Fandro pun buyar saat itu juga.

"ayo ikut gue!" ucap Fandro.

"kemana?"

" kekelas lo lah mau kemana lagi emang" jawab Fandro.

"yaudah ayo" balas Lisa dengan senyum sumringah.

****
Dikelas.

Lisa masuk kedalam kelas dengan tangan dipegangi oleh Fandro.

Didalam kelas , Lisa mendapati bahwa sekarang teman temanya malah sedang ngobrol dan ada juga yg tertawa tak jelas dengan 3 teman Fandro, yg awalnya Fandro datang ke kelas Lisa bersama ketiga temannya.

"kak Fandro" panggil Lisa.

"kenapa?" tanya Fandro.

"kenapa temen kakak sama temen aku jadi deket kaya gitu?

"mungkin mereka nyaman kaya gitu" jawab Fandro.

Fandro pun membantu Lisa untuk duduk dibangkunya.

"oke gue balik kekelas!" ucap Fandro.

"Vino, Rega, Adrian! Kita balik sekarang!" ucap Fandro mengajak teman teman nya lalu pergi.

Teman teman Fandro pun menuruti perkataan Fandro.

Berlalunya Fandro dan sahabat sahabat nya membuat Cecil, Sheina, dan Zee menghampiri Lisa.

"Sa tadi kak Fandro, bawa lo kemana?" tanya Cecil.

"gue cuman di ajak ke taman belakang sekolah kok" ucap Lisa.

"gue rasa lo harus buruan dapetin kak Fandro deh Sa" ucap Sheina.

"iya bener tu, kak Fandro itukan cowo paling ganteng disekolah, buruan rebut perhatian dia sa" ucap Zee.

" tapi maaf gue ga suka sama dia!" ucap Lisa.

"apa?" perkataan itu serentak keluar dari mulut Cecil, Sheina, dan Zee.

"bego bat dah lo "ucap Zee.

"cowo bening kayak kak Fandro lo gak suka? Setres lo Sa" sambungnya.

"kak Fandro itu emang ganteng , tapi kak Rega? Kak Rega juga ganteng abis, gue suka banget sama kak Rega" ucap sheina.

"ih sama apalagi kak Adrian, jujur gue suka bat sama tu orang, baik humoris lagi, bukan kayak kak Fandro yg cuek jutek, dingin lagi" racau Zee.

"tapi Zee mending lo jangan rusak kak Adrian deh, secara kak Adrian otaknya berfungsi maximal, nah lo otak lo cuman berfungsi min" ucap Cecil.

"minimal maksud lo?" tanya Lisa.

"bukan minimal, tapi minim (sedikit sekali)" ucap Cecil.

"eh somvlak tuh mulut mau gue bakar?" tanya Zee.

"gue jujur Zee,please dong hargain kejujuran gue, lo tau kan sakitnya kejujuran yg tidak di hargai? " tanya Cecil.

"gue rasa yg sebenernya otak nya minim itu kayak nya lo deh Cil" ucap Lisa.

"ugghhhh Lisa apaan si?"

Mereka semua pun langsung tertawa.

*****
See you again all
Besok aku bakal up tapi jgn lupa ajak temen kalian buat baca COME

Biar author semangat nulisnya.

Thank you
Don't forget
👇
Vote&comment

Ada yg mau ditanyain langsung tanyak di ig nya author
@rahmiadelina_15

Tunggu up nya..

Come [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang