Lisa pergi ke ruang makannya ia melihat telah berkumpul kedua kakaknya dengan ayahnya dimeja makan.
"kak Lew ada bawa kulit buaya krispi ga?" tanya Lisa sambil mengambil piring.
Bahkan kini Livio tengah tersedak, akibat pertanyaan Lisa! Lenta dan Lewis hanya tertawa riang melihatnya.
"mana ada yg jual itu sa! Kamu aneh banget si" kecam Livio.
"lagian mau nyari buayanya dimana?" tanya Lenta.
"papa gatau, banyak lo buaya! Bahkan dipinggir jalan juga ada"
"itu buaya darat Sa!!" tukas Lewis dan Livio.
"kak Li kan satu spesies sama mereka" ceplos Lisa.
"bener itu Livio?" tanya Lenta.
"engga bener pa, Lisa ngarang tuh! Ntar kulit kamu yg kakak jadiin kulit Lisa krispi mau?" tanya Livio.
Sementara melihat ekspresi Livio, Lisa malah cekikikan tak berdosa sambil mengambil ayam bakar yang Lewis bawa.
"kalian uda pada gede semua kan? Papa yakin anak anak papa udah ngerti tentang perasaan. Jadi kalo bisa untuk urusan Cinta jangan dianggap mainan ya! Kalian harus serius karna cinta itu bukan sekedar perasaan tapi ini juga tentang kehidupan" ucap Lenta.
"minimal, kalo belom serius yaa mendingan jangan deket deket sama cinta" sambungnya.
Uhhhuukk...uhuuk...
Pada saat itu juga Lisa tersedak, dengan sigap Lenta mengambilkan putrinya segelas air putih. Lenta terlihat panik saat ini tetapi perhatian tertuju pada Lisa yg spontan langsung tersedak mendengar ucapan Lenta."kamu pelan pelan dong sayang" ucap Lenta.
"karma pa, fitnah kakak sendiri" balas Livio.
"maaf ya kak" ucap Lisa.
"iyaa gapapa".
"yauda kita lanjut lagi ya makannya" saran Lewis.
Kini mereka tengah makan malam dengan tenang tetapi bukan dalam keadaan nyaman.
*****
Lisa tengah berdiri sambil makan coklat di balkon kamarnya."malem sayang" ucap Lewis sembari merangkul bahu Lisa.
"hai kak" jawabnya riang.
"kamu suka hujan?"
"suka lah kak, makannya Lisa berdiri disini liat hujan".
"kamu tau ga? Dihujan malam ini ada laki laki yang nangis karna pacarnya"
Tanya Lewis."ha? Kenapa nangis?"
Lewis tersenyum dengan riang sambil menatap Lisa.
"karna ada sesuatu fakta tentang pacarnya yg ngebuat dia sedih dan kecewa pastinya".
"ya ampun kasian ya" ucap Lisa.
"iya kasian banget sa, kakak prihatin liat cowo itu" ucap Lewis." kamu tau siapa cowo itu?" sambung lewis.
"siapa kak?"
"Binta Zivano!"
Deg...
Rasanya jantung Lisa terhenti pada saat itu juga.
Matanya langsung berbinar mendengar ucapan Lewis."Lisa" panggil Lewis dengn lembut.
Lisa menatap kakaknya dengan mata yg berkaca kaca, dadanya serasa sesak.
Melihat ini Lewis sudah cukup mengerti! Tentunya Lisa merasa bersalah, Lewis memeluk Lisa dengan senyumnya.
"fakta apa yang Binta tau tentang Lisa kak?" tanya Lisa dengan air mata yg sudah turun .
KAMU SEDANG MEMBACA
Come [END]
Teen FictionKalau orang pikir Cinta itu tentang rasa satu sama lain, kebersamaan, dan waktu menjalin asmara maka itu salah. Sebenarnya kejujuran dan keberanian pun turut diperlukan karna seseorang bisa mengatakan kejujuran tapi belum tentu akan memiliki keberan...