Mendadak tubuh Fandro merasakan pelukan erat dengan tulus dari wanita yang entah sejak kapan sudah hadir.
"Lisa cinta kakak!"
Livio menatap pasangan yg berada dihadapannya! Kondisi Fandro yang sangat berkabung memang membuat segala suasana tampak runyam! bahkan kini Fandro telah tenggelam didalam dekapan Lisa dengan airmata yg terus mengurai.
Kaki Livio beranjak melangkah menghampiri Vino yang tengah berada diambang pintu kamar Fandro.
"gue..."
"gapapa Liv" potong Vino cepat.
"memangnya kenapa kalau Fandro memilih Lisa untuk gantiin Loveria! Dia baik dan dia juga pantes sama Fandro. Tapi gue ngerasa kesel karna kalian semua bahkan ga ada yang mau bicara tentang ini! Kenapa bisa ngerasa sampe begitu ga enaknya sama gue? Loveria uda meninggal! Dan memang itulah kenyataannya yang memang ga mungkin untuk diubah. Uda saat nya Fandro bangkit dari keterpurukan lamanya!" sambung Vino .
Livio mengembangkan senyum penuh arti untuk sahabatnya! Memang benar, sudah waktunya Fandro berhenti membawa bayang bayang masalalu kelam didalam masa sekarangnya! Atau semua memang tidak akan ada yg baik baik saja.
Vino dan Livio kemudian pergi dan meninggalkan Fandro dan Lisa. Tiba tiba saja desiran jantung yang amat kencang membuat nya menimbulkan harapan. Harapan itu adalah takdir baik untuk Fandro dan Lisa.
******
"maafin gue" ucap Fandro yang sekarang sudah sedikit tenang.Lisa melepaskan pelukannya, matanya beralih menghadap ke wajah Fandro. Jelas disana tampak wajah penuh beban dan pikiran.
"karna gue, lo susah! Lo tersakiti, lo bohongin hati lo, apa masih ada maaf untuk gue?" tanya Fandro menatap sorot mata Lisa.
"sejujurnya, Lisa muak dengan sikap Lisa yg harus selalu pura pura kuat dengan segala macam keadaan! kakak tau? Lisa ngerasa takdir nya terlalu buruk untuk Lisa" balas Lisa.
"bukan masih ada maaf atau engga! Tapi Lisa memang sengaja sisakan untuk kakak! Karna dampai detik ini Lisa masih cinta sama kakak" sambung Lisa dengan uraian airmata.
**********
2 hari setelah ulang tahun Fandro masih belum ada kejelasan mengenai hubungan Lisa dan Fandro!
Dan juga belum ada yg berani membuka suara untuk menanyakannya baik pada Fandro maupun Lisa."Liv, kamu ngegame terus daritadi papa liat" ucap Lenta yg gemas dengan sikap puteranya.
"iya pa, suntuk banyakan tournament jadi ngerasa bosen aja"
"bosen main basket?"
"bukan main basketnya pa!"
"Liv gimana kalau selesai sekolah lo berangkat aja ke Amsterdam sekalian kuliah sama belajar buat nerusin kantor papa disana" ujar Lewis.
"liat ntar! Tapi Lisa gimana?" tanya Livio.
"ada papa sama gue yg jagain lo santai aja"
"kak Li mau kemana?" tanya Lisa yg entah sejak kapan sudah hadir.
"mau kuliah di Belanda Sa" sahut Livio.
"engga boleh! Lisa ga izinin" kecam Lisa
"Lisa, Livio itu.." ucap Lewis
"ga mau! Gamauu" ucap Lisa yg kemudian berhamburan dengan tangis memeluk Livio.
"kakak ga boleh kemana mana! Ga mau! Lisa ga mau" teriakan Lisa semakin pecah didalam pelukan Livio.
Lenta menahan Lewis, Lenta tau Lisa merasa berat jika harus ditinggal Livio! Terlebih lagi dari kecil sedianya Livio yg paling cukup andil dalam mengurus Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come [END]
Teen FictionKalau orang pikir Cinta itu tentang rasa satu sama lain, kebersamaan, dan waktu menjalin asmara maka itu salah. Sebenarnya kejujuran dan keberanian pun turut diperlukan karna seseorang bisa mengatakan kejujuran tapi belum tentu akan memiliki keberan...