32. Ketika Hati yang Bicara

17 6 0
                                    

"Sa ini minum buat kamu" ucap Binta dengan memberikan sebotol air mineral dingin.

"thanks yaa" balas Lisa dengan senyum khasnya.

Binta membalas senyum gadisnya, tapi kembali tersirat dibenaknya tentang ucapan Fandro, mungkinkah ini masalah serius! Binta tidak ingin berpikir kemana mana lagi ia harus menemui Fandro.

Kini Binta menatap Lisa yg sedang menenggak minum mineral yg ia beri. Memang benar, tak ada tatapan cinta Dari Lisa tapi ntahla saat ini Binta hanya merasa tereksekusi dengan ucapan Fandro.

"Sa aku kesana bentar ya" ucap Fandro.

"oke" balas Lisa.

Dengan langkah yg merasa penasaran Binta akan menemui Fandro.
Tapi ntah kenapa Binta justru merasa takut.

"kak Fandro" panggil Binta.

Fandro membalikkan badannya dan melihat sosok yang ia tunggu telah hadir.

"apa yg mau kakak omongin?" tanya Binta dengan serius.

Fandro menghela nafasnya, suasana disini sedikit rumit dan bahkan kini oksigen seperti menjaga jarak dengannya.

"pacaran sama Lisa udah berapa lama?" tanya Fandro.

Deg,,,
Seketika jantung Binta merasa tertimpa bom nuklir, pikirannya sudah berlari kesana kemari. Pertanyaan ini? Apakah yg akan Fandro bicarakan tentang Lisa?

"2 minggu lebih" balas Binta.

"dan lo sahabatan sama Lisa uda 12 tahun lebih kan?"

Kenapa? Kenapa pertanyaannya semakin aneh apa hubungannya? Bahkan Binta menyesal telah datang kesini.

"iyaa" jawab Binta dengan kesal.

"lo sadar ga si kalo 2 minggu lebih yg lo anggap pacaran itu adalah 2 minggu lebih yg berartikan sebuah penghianatan untuk hubungan persahabatan" tegas Fandro.

Bak tertampar!! Rasanya ucapan Fandro telah membuat hati Binta merasa sesak, kini emosi sudah menghampiri Binta.

"maksud kakak apa?"

"Lisa membanggakan lo sebagai sahabat terbaiknya dulu sama gue! Dia bener bener ngehargain persahabatan lo sama dia! Tapi apa balasan lo ke dia? Lo malah pacarin dia?" ucap Fandro dengan dingin.

"lo udah ngehianatin persahabatan lo sama Lisa!" tukas Fandro.

Kini otak Binta terus terisi dengan ucapan dari Fandro! Benarkah seperti itu? Binta terus merutuki dirinya srndiri apakah itu benar? Dan terus bertanya seperti itu.

"Lisa pernah ngungkapin perasaannya ke gue! Dan gue harap lo ngerti dengan maksud gue! Tinggalin Lisa!!"

"ga akan!!! Aku ga akan tinggalin Lisa"

"Lisa ga suka sama lo!"

"kenapa kakak percaya diri dengan ucapan kakak?"

"karna gue ga pernah liat ada cinta didalam matanya saat ketemu lo! Lo udah jahat ke Lisa! Pertama lo ngehianatin persahabatan lo dan kedua..."

"kedua lo udah maksa Lisa untuk pacaran sama lo!!" sambung Fandro.
"gue harap, lo bisa perbaikin ini semua! Dan satu jaminan buat lo adalah, ini belum terlambat untuk perbaiki semuanya!"

Fandro pergi menyisakan beribu luka baru untuk Binta. Benarkah seperti itu? Binta benar benar bingung, apa yang harus ia lakukan? Mengikuti Fandro atau malah mengabaikannya?
Tapi tidak mungkin rasanya Binta mengabaikan ucapan Fandro, karna apa yg Fandro ucapkan memang benar dan harus diterima.

Come [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang