26. Di mimpi

40 12 0
                                    

1 minggu setelah kejadian itu,,, Lisa akhirnya pulang kerumah dengan keadaan kondisi kaki yang masih cedera.

Cederanya hanya tinggal pemulihan sehingga tidak terlalu sakit, namun harus tetap berhati hati.

*****
Fandro yg sudah pulang sejak 2 hari lalu, memiliki inisiatif untuk menemui lisa! Karna nya Fandro tak sampai cedera parah.

Fandro menekan bel rumah lisa dengan perasaan gugup, ia sangat malu sebenarnya.

"kamu?" ucap Lewis yang membukakan pintu untuk Fandro.

"sore kak" sapanya dengan senyum canggung.

"sore, mau ngapain?"

"mau ketemu sama lisa kak"

Lewis tak tampak menjawab pertanyaan Fandro, justru dirinya menatap intens sosok didepannya ini.

"emmmhhh kalo ga bisa ditemuin sekarang, lusa saya bakal kesini lagi kak" ucap Fandro.

"emmhhh, boleh! ikut saya" perintah Lewis.

Siapa sangka sosok sedingin fandro bisa merasakan jantungnya yg berdetak 100x lipat lebih cepat daripada biasanya.

Fandro mengikuti langkah Lewis dengan perasaan tak menentu! Apa yg harus dia ucapkan untuk menyapa Lisa?

"itu dia" ucap Lewis yg sekarang bersama fandro berdiri didepan kamar lisa.

Dari depan pintu nampak lisa yang sedang menghitung banyak coklat dihadapannya sambil duduk di tempat barunya! Kursi roda.

"makasih kak" ucap Fandro.

"sama sama" balas Lewis dengan senyum dan pergi meninggalkan Fandro.

Ia menghirup oksigen sebanyak mungkin sebelum bertatap muka dengan lisa, Fandro benar benar gugup sampai ia harus berulangkali meyakinkan hatinya agar mau masuk kekamar minimalis milik gadis yg ia sayangi.

"Lisa" panggil Fandro dengan suara lembut.

Gadis dengan wajah pucat itu langsung menghentikan aktivitasnya, ia membalikkan arah kursi rodanya untuk melihat pemilik suara yg memanggil namanya.

Lisa menatap intens seorang yg memanggilnya tadi. Tatapan yg terjadi antara lisa dan fandro benar benar membuat oksigen sekitar fandro hampir tak ada.

Melihat tatapan lisa yg tajam saja membuat jantung fandro berdegup kencang!!! Apakah lisa akan marah padanya? Memakinya? Menamparnya? Mengusirnya? Atau justru membencinya!! Tapi fandro memang pantas mendapatkan itu.

"kakak uda& sembuh? Ga kenapa napa kan? Kata Kak Livio tangan kakak terkilir! Maafin lisa kak,, lisa ga sengaja beneran lisa ga bermaksud nyakitin kakak, lisa cuman......"

"stop!" potong Fandro cepat.

Fandro benar benar tidak habis pikir dengan jalan pikir dari gadis ini! Kenapa dia yg mengkhawatirkan Fandro?

"lo masih khawatirkan gue? Lo itu lebih parah dari gue, harusnya gue yg minta maaf! Jangan khawatirkan gue!" perintah Fandro.

"lisa sayang kakak" ucap lisa dengan tatapan nanar.

Jika fandro bisa! Rasanya ia ingin memaki dirinya sendiri , mengapa terus menerus memngabaikan perasaannya! Ia juga menyayangi lisa tapi? Mentalnya tidak cukup mampu mengatakan yg sebenarnya!

"cepat sembuh,, makasih udah nyelamatin gue kemarin"

"kakak masih belom suka sama lisa?" tanya Lisa.

Pertanyaan macam apa ini? Ingin ia menjawab yg sebenarnya namun harus tetap bisa menjaga komitmen yg dirinya punya.

"Lo cewe baik! Gue pastikan lo akan dapat cowo yg baik juga" tutur Fandro.

Come [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang