30. keyakinan hati

17 8 0
                                    

Lisa duduk diruang keluarga sejak jam 7 malam tadi, merenungi yg terjadi padanya dipantai.

Flashback on
Dipantai

"jangan paksakan yang sebenernya tidak, kamu bakal terjebak banyak kebohongan demi nutupi satu fakta" ucap Fandro.

Ntah kenapa ucapan Fandro seperti merutuki dirinya sendiri! Lisa menatap wajah laki laki dihadapannya ini dengan nanar bercampur airmata dari kesedihan dan amarahnya yg kini sudah membara.

Tangan kanan Lisa terangkat dan mendarat dipipi kiri Fandro! Lisa menampar seorang Fandro untuk pertama kali dalam hidupnya.

Ucapan Fandro sangat menyesakkan hati seorang Lisa yg benar benar berusaha menghadapi kenyataan dengan menerima segalanya. Tetapi dengan ucapan itu seolah Fandro tidak ingin mengerti apa yg Lisa rasakan dan apa yg Lisa usahakan saat ini.

"kenapa bisa ada manusia kaya kakak?" tanya Lisa dengan airmata yg terus turun tanpa ragu.

"kakak harusnya bisa ngertiin Lisa! Kakak harusnya bisa ngertiin karna apa lisa kaya gini? Kenapa Lisa harus bersikap kaya gini? Kenapa Lisa lakuin ini semua? Kenapa Lisa bohong? Seharusnya hal kaya gitu ga perlu dipertanyakan lagi! Kakak tau kan jawabannya tanpa harus Lisa jawab! Ini semua karna kakak!" ucap Lisa dengan tangisannya yg semakin dalam.

Fandro hanya diam tanpa kata kata merundukkan kepalanya, tidak ada yg dapat Fandro ucapkan saat ini.

"mungkin kakak bener, Lisa uda salah karna bohongin diri Lisa sendiri! Tapi Lisa ga pernah berniat buat ngerubah fakta! Ini semua salah Lisa, kenapa Lisa anggep kebaikan, perhatian, dan sikap lembut kakak itu sebagai tanda kalo kakak suka sama Lisa! Akhirnya ...
Lisa suka sama kakak! Tapi kakak engga kan? Dan..." ucapan Lisa terpotong oleh Fandro yang langsung menyangkal

"GUE SUKA SAMA LO!! GUE SAYANG SAMA LO!" ucap Fandro dengan nada tegas.

Kali ini mata Lisa membulat sempurna ucapan Fandro diluar ekspektasi darinya! Mata Lisa menatap kedua bola mata Fandro yg seolah mengatakan bahwa yg diucapkan Fandro barusan adalah kenyataan dan benar adanya! Tapi sayang Lisa sudah tidak percaya dengan semuanya.

Dengan senyum picik Lisa menanggapi ucapan Fandro.
"Lisa ga percaya!!"

Tanpa memikirkan respon dari Fandro, Lisa pergi meninggalkan Fandro terdiam sendiri.

Flashback off

"seandainya tuhan ga menpertemukan kita, gue yakin! Gue ga akan seberantakan ini" ucap Lisa dengan tetap menatap jendela yg menampilkan setiap tetes hujan.

Lisa beranjak menuju kamarnya mencari letak benda pipih yg ia maksud.

Lisa menemukan handphone nya di atas nakas, segera dengan cepat Lisa menelpon seorang pria dengan nama kontak "BBY"

namun sayangnya panggilan tersebut sama sekali tidak dijawab sampai berkali kali.

Tidak ada cara lain dipikiran Lisa, jika ingin semuanya baik baik saja Lisa harus memperbaiki keadaan hubungaannya dengan Binta.
Lisa mengambil jaket hitam miliknya sekaligus mengambil kunci mobil Lewis tanpa meminjam atau mengatakan hal lain.

Dengan kecepatan sangat cepat, Lisa melajukan mobilnya menuju kerumah Binta.

Sesampainya dirumah Binta, lisa langsung turun dan mengetuk pintu rumahnya, Lisa tak berniat memikirkan tanggapan Binta nantinya! Yg terpenting ia harus bertemu Binta.

Tokkk...tokk..tokk
Lisa mengetuk pintu rumah Binta dengan perasaan tidak tenang.

Ceklekk...
Alina membuka pintu rumahnya dengan perasaan santai.

Come [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang