6. Emosi

81 27 19
                                    

Happy reading

"lisa kamu nangis?" tanya fandro.

Tak ada jawaban dari gadis yg tengah menangis dengan merunduk itu.

"lisa, kita kerumah kakak sekarang!"

Fandro menarik paksa lisa agar ikut masuk kerumahnya.

Sesampainya di ruang tamu ,fandro langsung menuyuruh lisa duduk.

"udah jangan nangis lagi, cengeng banget si" ucap fandro.

"kakak ga mau minta maaf?" ucap lisa sambil menatap fandro.

"ogah!, ga diapa apain, lo nya aja yg nangis" ucap fandro tak seperti tak bersalah.

"uda ya, lisa mau pulang"

"gue anter"

"ga perlu, makasih banyak!"

"gue bakal anterin lo" ucap fandro mulai emosi.

"ga mau, lisa pulang sendiri aja!"

Sikap Tempramental fandro pun datang, ia memegang tangan lisa dengan erat, sampai terasa sakit.

"gue bilang gue bakal anter, dan lo harus nurut sama gue!" ucap fandro menggeram pada lisa.

Genggaman nya benar benar erat, lisa merasakan sakit sampai perih karna genggaman itu.

"kak lepasin, ini sakit " ucap lisa kesakitan.

"gue bakal lepas , asal lo mau gue anter pulang!"

"iya iya lisa mau kok kakak anterin pulang,, aaawwww ya ampunnn kak tolong lepasin ini tangan lisa sakit banget"

Fandro melepaskan genggaman nya perlahan.

"temenin gue makan!"

"kaki lisa sakit, tangan lisa juga" ucap lisa.

"jalan pelan pelan " ucap fandro.

"kakak bener bener ga ngerasa bersalah ya? Pertama kaki lisa, sekarang tangan lisa, besok apalagi?" lisa pun menangis.

"anjing bergonggong karna ga kenal" ucap fandro.

"hah? Kok anjing si ?, maksud kakak itu apa ?

"lo pikir aja sendiri!"

"lisa bener bener, ga ngerti!"

"gue minta maaf" ucap fandro.

"lisa bakal maafin ,kalo masalah kemarin disekolah kakak maafin juga"

"gue uda maafin lo sebelum lo minta maaf!" balas fandro.

"beneran?"

"uda lo ga usah bawel deh, temenin gue, buruan!!" paksa fandro.

"ishhhh iya iya"

Lisa benar benar dibuat habis akal akan perkataan fandro yg teka teki dan sikap tempramentalnya.

Fandro mulai makan, sementara lisa hanya memutar mutar ponselnya diatas meja.

"ambilin gue minum" ucap fandro.

Lisa menghela nafasnya, sangat persis seperti pembantu!Lisa  mengambilkan segelas air putih yg berada tak jauh darinya, lalu memberikannya pada fandro.

Fandro meminum air putih yg lisa berikan namun pandangan fandro kini tertuju pada liontin lisa yg ternyata sudah putus dan masih menyangkut ditulang selangka leher lisa, fandro pikir liontin itu bisa jatuh jika dibiarkan.

"lisa"

"iya, kenapa kak?" tanya lisa.

"itu..."

Come [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang