20. suka dan masalalu?

30 17 2
                                    


Lisa yang terus membayangkan hal dipantai tadi seolah menjadi orang tidak waras,  sekarang dimeja makan dirinya sedang senyum senyum tanpa tau bahwa Livio sudah memerhatikannya dari tadi.

Namun tiba tiba saja sendok lisa memukul piringnya, wajahnya pun dengan ekspresi tak terduga.

"lisa sehat ga sih sebenarnya?  Atau fandro......... Wah kurang ajar, pasti ade gue diapa apain sama dia, sialan" pekiknya dalam hati.

"buruan makan" ucap livio.

"udah kenyang kak" jawabnya,  yg kemudian pergi meninggalkan meja makan.

"kenyang? Makan aja engga, yg ada dia daritadi mainin nasi" ucap livio sendiri.

Lisa masuk kekamarnya dan terbaring lemah,  rasanya lelah tapi cukup menyenangkan dan ya ini juga membingungkan pasalnya fandro memberikan sesuatu atas nama perasaan. Apa mungkin fandro menyukainya???

"apa kak fandro suka sama gue ya? " tanya lisa pada dirinya sendiri.

Tak ingin terbelenggu dalam sebuah pertanyaan aneh tanpa jawaban,  tangan lisa mengambil handphone yg berada dimeja kecil dekat ranjangnya, ia menelpon fandro.

---
fandro yg habis mandi bahkan belum memakai pakaian lengkap mengambil handphonenya yang berdering menampilkan layar utama panggilan atas nama LISA.

"kenapa? " tanya fandro membuka percakapan.

"kak lisa mau nanya sesuatu "

"apa? "

"yg tadi sore itu kakak kasih..... "

"emmmm...  Sa kakak mau makan ntar lagi ya" potong fandro yg kemudian mematikan sambungan teleponnya.

"ihhhh jahat banget si" rengek lisa yg sambil menyaksikan panggilannya sudah dipitus oleh fandro.

"kenapa? " tanya livio yg tiba tiba hadir tanpa diundang.

"kakak" ucap lisa yg kemudian menghampiri livio dan memeluknya.

"kenapa sayang "

"kak fandro jahat? "

"hah? Fandro? " livio langsung melepas pelukan tersebut dan menatap tuan puterinya itu dengan pasti.

"fandro ngapain kamu,  dia kurang ajar sama kamu? "

Lisa kembali memeluk kakak tercintanya itu.

"lisa tiba tiba aja baper sama kak dandro,  karna dia kasih lisa cincin"

"cincin? "

"iya kak, nih" ucap lisa yg kemudian memperlihatkan cincin itu dijari manisnya.

"gila fandro,  ngasih kamu cincin, ini pasti barang mahal,  tapi lisa kakak ga pernah ngajarin kamu minta minta beliin sama orang ya"

"siapa juga yg minta,  ihhh engga banget" ucap lisa.

"kamu suka sama fandro?" tanya livio mengintrogasi lisa.

"emmm,,"

Lisa tak bisa menjawab ia pun bingung harus menjawab apa
Ia bahkan belum bisa memastikan perasaannya sendiri.

Tangan livio menarik tangan kiri lisa dan duduk di ranjang lisa.

"perasaan itu kita sendiri yg sadar,  kita sendiri yg rasain dan kamu baper sama fandro mungkin karna dia baik sama kamu,  lagian kamu juga belum pernah pacaran, ini wajar kalo kamu bingung tapi ga akan pernah ada kata wajar kalo kamu ngga nyadari apa yg kamu rasa" ucap livio.

Come [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang