Satu hari yang penuh arti untuk Lisa,Binta dan Fandro. Tidak ada yg ingin merasakan momen seperti itu.
"Sa kamu makan ya" bujuk Livio.
"Lisa ga mau kak" balas Lisa.
"kenapa ga mau, kamu harus makan biar kamu cepat sembuh kamu kan masih harus sekolah"
"gamau!" Lisa tetap bersikukuh dengan keyakinannya.
Kini Livio hanya bisa pasrah, adiknya sedang sakit sebisa mungkin Livio menahan amarahnya.
"Livio" panggil Lewis.
Livio memalingkan pandangannya kepada sosok yang memanggil namanya itu.
"biarin aja dulu, jangan dipaksa"
Livio benar benar sudah menyerah, tangannya meletakkan piring itu ke atas nakas dan kemudian pergi dengan wajah kesal.
"Lisa" ucap Lewis.
Lisa menatap kepergian Livio, dia pasti sangat kecewa dengan sikap Lisa, tapi keadaan memang sedang tidak stabil.
Lewis menepuk pundak adiknya, ia bisa mengerti akan situasi yg rumit untuknya.
"mau kakak kasih tau sesuatu?"tanya Lewis.
"apa?"
"tapi kita ngobrolnya sambil makan ya"
Lisa hanya mengangguk sebagai jawaban ucapan kakaknya.
Tangan Lewis mulai menyuapi makanan kedalam mulut Lisa, bagaimanapun akhirnya makan itu kebutuhan yang tetap harus dijaga.
" sesuatu yang kadang ga kita inginkan adalah sesuatu yang paling dulu terwujud" ucap Lewis membuka suara.
"suatu waktu kita perkirakan semua dengan baik, ditengah jalan ada sedikit masalah lalu kita mencoba untuk mengendalikan dan mengatasinya! Dengan harap harap perkiraan kita ga meleset sedikit pun. Itu juga yang kamu alami kan?"
Lisa menelan makanannya sambil terus mencerna setiap perkataan yang Lewis lontarkan, jika dipikir pikir itu memang benar adanya.
Lisa terus menatap lekat Lewis seakan ingin mengetahui kelanjutan dari ucapannya.
"mungkin kamu pemilik keadaan yang kamu punya! Tapi masalahnya hati dan pikiran kamu itu berbeda jalan! Tempat kemudi alih mobil hanya satu, pesawat juga satu bahkan kapal juga! Yang artinya kamu harus bisa memilih satu diantara hati dan pikiran untuk mengarahkan dan mengendalikan semuanya! Kamu terlalu egois Lisa, pada dasarnya keyakinan kamu adalah hati kamu, tapi kamu memilih pikiran yg mengendalikan! Kamu terlalu takut untuk terus disakiti, kamu ga bisa belajar bertahan menghadapi kesulitan! Kamu hanya melarikan diri dan sejauh apapun kamu meninggalkan angin badai, kalau badai itu sendiri ingin terus kejar kamu, maka kamu bakal bertemu lagi dengan itu! Kamu udah ga kuat lari tapi kamu juga ga bisa pilih berhenti lari dari masalah! Belajarlah Lisa,
Bukan masalah keadaan tapi bagaimana kamu menyikapi nya" tutup Lewis."apa yang harus Lisa lakuin habis ini?" tanya Lisa.
"ikuti mana yang diri kamu yakini ntah itu hati atau pikiran tapi yg pasti salah satu yang kamu pilih haruslah yang paling terbaik dan paling siap kamu jalani"ucap Lewis.
*******
3 hari setelah itu Lisa akhirnya diperbolehkan dokter untuk pulang kerumah. Baik Binta maupun Fandro
Mereka sama sekali tidak menampakkan dirinya kepada Lisa semenjak peristiwa itu.Bahkan hal sama pun turut ingin Lisa lakukan! Yakni menghilang dari pandangan keduanya.
"LISAAAA!!!" jeritan gadis gadis itu benar benar menyadarkan Lisa dari lamunannya. Mereka adalah Zee, Sheina dan Cecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come [END]
Teen FictionKalau orang pikir Cinta itu tentang rasa satu sama lain, kebersamaan, dan waktu menjalin asmara maka itu salah. Sebenarnya kejujuran dan keberanian pun turut diperlukan karna seseorang bisa mengatakan kejujuran tapi belum tentu akan memiliki keberan...