Happy reading^-^
Motor itu sudah menyusuri jalanan hingga membelahnya. Cuaca yang sedikit mendung dan berangin menambah suasana. Angin yang menerpa wanita itu membuatnya seakan ingin tertidur. Ia melingkarkan tangannya dipinggang pengendara itu dan pipinya ia sandarkan dipunggungnya.
Lelaki itu melihat ke kaca spion dan tersenyum kecil saat melihat wanita yang ia sayangi berada didekatnya. Meskipun 'bukan' sebagai sepasang kekasih, yakin dan percaya orang yang melihat akan menyimpulkan bahwa mereka adalah separang kekasih.
Setelah beberapa menit, akhirnya motor itu berhenti tepat didepan gerbang wanita yang ia antar.
"Tha?" panggilnya namun tak ada respon.
"Thalia?" panggilnya lagi.
Karena Thalia tak bergeming, lelaki itu memegang tangan Thalia dan berbalik sedikit agar bisa melihat Thalia.
Rendy terkekeh pelan saat melihat Thalia yang sudah tidur lelap. Ia ingin membangunkannya, tetapi ia tak tega. Ia pun membopong Thalia dan membawanya masuk.
Rendy mengetuk pintu dan akhirnya terbuka, memperlihatkan sosok Al.
"Rendy?"
"Iya, Om. Ini Thalia ketiduran. Kamarnya dimana, Om?" tanya Rendy.
Al segera menyuruh mereka masuk dan kemudian menaiki tangga. Pandangan Rendy tidak pernah luput dari wajah cantik Thalia. Sampai, mereka pun masuk ke kamar Thalia. Rendy segera membaringkan Thalia. Tak lupa, menarik selimut untuknya.
"Kok dia bisa bareng kamu?" tanya Al.
"Tadi dia nggak ada yang nganter, Om" jawab Rendy.
"Loh? Pacarnya dia? Siapa itu? Za.. Za--"
"Zaky, Om"
"Nah itu. Dia kemana?" tanya Al.
"Nggak tau. Kata Thalia sih dia ada urusan penting,"
"Penting banget sampe pacarnya sendiri dilupain," ujar Al kemudian disusul kekehan.
"Jujur yah Ren, Om lebih suka kalo kamu yang jadi pacarnya Thalia," ujar Al blak-blakan.
Saya juga suka kalo saya jadi pacar dia, Om -batin Rendy.
"Keputusan ada ditangan Thalia, Om" ujar Rendy.
"Iya betul. Asalkan dia bahagia bersama Zaky. Om juga senang kok. Kalo kamu? Udah punya pacar?" tanya Al membuat Rendy menggeleng pelan.
"Belum, Om"
"Masa ganteng-ganteng gini nggak ada pacarnya sih?" canda Al lagi.
Kan maunya sama Thalia -batin Rendy.
Setelah perbincangan hangat mereka, Rendy pun memutuskan untuk pulang sebelum hujan turun. Namun, baru saja ia mengeluarkan motornya, hujan sudah turun dengan sangat deras. Hingga baju Rendy terkena hujan sedikit.
"Masuk lagi, tunggu hujannya berhenti," ujar Al diangguki Rendy
Setelah beberapa menit, hujan belum juga reda. Al dan Rendy masih sibuk berbincang, ditambah dengan Al yang bercerita tentang masa lalunya ketika bertemu dengan Mery. Tiba-tiba, Thalia pun turun masih menggunakan seragam SMA-nya.
"Tha?"
"Hoam.. Zaky mana?" tanya Thalia.
"Nggak tau," jawab Al kemudian meninggalkan mereka berdua.
Thalia mengusap-usah matanya dan menguap. Ia pun melihat Rendy yang tengah duduk disana.
"Rendy?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] THANDY STORY
Teen Fiction[COMPLETED] [Higest Rank : #1 on anakremaja • #1 on hancur]Thalia. Rendy dan cerita mereka. Mulanya, Thalia hanyalah siswi baru di SMA Pelita Bangsa. Namun, Ia dikenal setelah mendapat penghargaan kemenangan olimpiade bersama cowok idaman SMA itu. N...