Happy reading^-^
Rendy hanya menatap punggung Thalia yang makin menjauh. Ia kemudian tersenyum kecut. Banyak yang memberinya semangat. Begitu pula dengan sahabat-sahabatnya. Rendy harus meminta maaf kepada Thalia.
Sementara itu, Thalia berlari sesekali menghapus air matanya dengan kasar. Rasanya ia ingin berteriak sekencang-kencangnya. Ia berlari entah kemana. Ia sudah lumayan jauh dari sekolahnya. Ia pun berjalan seraya menunduk. Kepalanya terasa pening dan berat. Matanya sayu. Thalia berjalan masih dengan kepala tertunduk. 5 detik kemudian...
Tiiiinnnnn......
...
"KAK RENDY!" teriak seorang wanita membuat Rendy dan yang lain berbalik.
"I-itu.. Hah.. Pa-pa hah.. car.. Ka-huh kak--"
"Ngomong yang jelas, dek!" pinta Rafi.
"Tarik napas," ujar Zaky.
Setelah wanita itu melakukannya. Ia pun menatap mereka satu-persatu.
"Pacar Kak Rendy yang tadi nyanyi sama Kak Zaky...." wanita itu menggantung kalimatnya menunggu reaksi mereka.
"THALIA KENAPA?!?!" bentak Zaky.
"Kecelakaan," lirih wanita itu.
~oOo~
Seorang wanita terbaring lemah di bangker rumah sakit. Tangannya dihias dengan jarum infus, dihidungnya ada alat bantu pernapasan, bajunya juga berwarna biru sangat muda khas rumah sakit. Kepalanya dihiasi perban putih. Bekas luka terdapat dipipi mungilnya, tangan indahnya, dan juga bibirnya, serta kakinya.
Sudah 7 jam wanita itu belum sadar. Dokter bilang, ia kekurangan banyak darah. Ia juga mengalami koma akibat benturan yang sangat keras.
Mery, Al, Rendy dan teman-temannya sedang berada diruangan tersebut. Melakukan hal yang berbeda-beda.
Zaky mendekati bangker Thalia. Ia menggenggam tangan wanita itu seraya duduk dikursi yang tersedia.
"Kita menang, Tha.." lirihnya.
"Yang ngasih ucapan banyak banget, loh! Capek gue balesin semuanya," sambung Zaky.
"Lo tau? Mereka bilang lo menghayati lagu itu dengan sangat perfect!"
"Tadi, gue megang piala sendirian. Keliatan banget kalo gue jomblo! Seharusnya ada lo yang megang sama gue,"
"Lo harusnya seneng banget sekarang, bukan malah tidur mulu. Bangun kek!" sebal Zaky.
"Maksa banget lu, tai!" cibir Alfian.
"Bodo amat, nyet!" balas Zaky.
Mery dan Al keluar ruangan untuk membeli sesuatu dikantin. Tinggalah Rendy dan kawan-kawan serta Novi dan Thalia.
"Thalia mukanya imut yah?" puji Rafi.
"Tha... Bangun dong! Jangan kayak Alfi eh kebo!" ujar Zaky.
"Ini semua salah gue," gumam Rendy.
"Jangan nyalahin diri lo sendiri, man! Gue yakin Thalia nggak bakal kenapa-napa kok," ujar Zaky sambil menepuk bahu Rendy.
"Seharusnya kita makan-makan sekarang! Ngerayain kemenangan Thalia sama Zaky!" ujar Alfian.
"Cepet sadar dong, Tha. Gue kesepian nih!" pinta Novi.
"Sama abang aja," ujar Alfian.
"Dih, ogah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] THANDY STORY
Fiksi Remaja[COMPLETED] [Higest Rank : #1 on anakremaja • #1 on hancur]Thalia. Rendy dan cerita mereka. Mulanya, Thalia hanyalah siswi baru di SMA Pelita Bangsa. Namun, Ia dikenal setelah mendapat penghargaan kemenangan olimpiade bersama cowok idaman SMA itu. N...