-VOTE-COMMENT-ENJOY-
Keesokan harinya, Rendy dan teman-temannya sudah bersiap-siap untuk mencari Thalia. Mereka sudah sepakat untuk berpencar dan mencari Thalia sampai ketemu.
"Lo yakin mau pergi sekarang, Ren?" tanya Zaky.
"Maksudnya?" tanya Rendy kembali.
"Lo keliatan ngantuk banget! Lo nggak tidur pasti, kan?" tebak Alfian.
Benar. Semalaman Rendy tidak bisa tidur karena terlalu memikirkan Thalia. Tidak bisa dipungkiri bahwa dirinya menangis dan mengurung diri hanya karena sosok wanita yang sangat dicintainya entah kemana.
"Nggak usah khawatir sama gue, gue cuma mau hari ini Thalia ketemu, oke?!" pintanya diangguki oleh seluruh orang yang ada disana.
Berbeda dengan Rendy, Reyfath memilih untuk mencari Thalia sendirian. Setelah letih mencari Thalia kemarin, Reyfath menghampiri Shanin. Reyfath memarahi Shanin habis-habisan karena telah membuat Thalia pergi. Tapi, Shanin malah mengabaikannya. Akhirnya, Reyfath pun mengancam Shanin untuk menghentikan aksinya dengan ancaman akan memberi tahu segala kedoknya kepada Rendy dan semuanya. Shanin pun hanya tertawa dan malah mengancam balik. Tentu saja ancaman Shanin lebih mengerikan.
Reyfath ingat satu hal. Shanin tidak pernah bermain-main dengan kata-katanya. Ia tidak pernah tidak melakukan apa yang Ia rencanakan. Licik, bukan?
Reyfath masih mencoba untuk menelpon Thalia walaupun hasilnya tetap sama seperti kemarin.
"Lo kemana sih, Tha?" tanyanya bergumam.
~oOo~
"Pagi, Kakek. Pagi, Nenek," sapa Thalia lesuh.
"Pagi, sayang," sapa Husein kembali.
"Pagi-pagi udah lesuh aja," ujar Syena yang sedang mengaduk teh.
Thalia hanya tersenyum tipis dan duduk. Ia melihat benda pipih yang ter-cas diatas nakas. Ia yakin pasti ponselnya akan menggerutu saat dinyalakan. Ia sangat yakin.
Ia pun mengambil ponselnya yang masih dalam keadaan mati daya sejak kemarin. Thalia pun menekan tombol menyala selama beberapa detik.
Sesuai ekspektasi, layar ponsel Thalia langsung dihadiahi beratus pesan dan misscalled.
Rendy nelpon sampe 108 kali?! -batin Thalia tidak percaya.
Reyfath 98 kali?! -batinnya lagi.
Dan, sisanya adalah orang tuanya, Novi, Laxton, Alfian, Rafi dan beberapa orang lainnya.
Tak lama kemudian, Thalia kembali menerima telpon dari Reyfath. Ia pun mematikan daya ponselnya lagi. Ia belum siap untuk bertemu mereka semua.
Syena menghampiri Thalia yang tengah duduk lesuh didepan rumahnya. Mengusap rambut panjangnya lalu memeluknya.
"Mau cerita sama Nenek sekarang?" tanya Syena.
Thalia pun mengangguk samar. Ia pun mulai menceritakan sedikit demi sedikit kisahnya yang menyedihkan itu. Hingga akhirnya Ia kembali mengeluarkan air mata.
"Thalia nggak tau harus gimana, Nek!" ujarnya dipelukan Syena.
Syena mengsuap rambutnya lagi. "Seharusnya, kamu nggak lari dari permasalahan kamu ini. Kamu harus selesaikan baik-baik. Nenek tahu, kamu butuh tempat untuk menenangkan diri. Tapi, kamu juga harus kasih kabar ke mereka. Kalo kayak gini, nggak lama lagi mereka pasti bakal tanya ke polisi..." jelas Syena kepada Thalia.
Syena benar. Thalia sangat yakin bahwa semuanya sangat khawatir kepada dirinya. Ia tidak ingin menyusahkan mereka semua untuk mencarinya. Thalia pun mengangguk dan masuk untuk mengambil ponselnya.
Ia menelpon Reyfath. Belum 5 detik, Reyfath langsung mengangkat teleponnya dan langsung berbicara tanpa ada sapaan.
"THALIA! Lo kemana?! Lo dimana?! Sama siapa?! Lo nggak papa, kan?! Apa mau gue jem-"
"Rey... Nggak usah khawatir. Gue baik-baik aja. Gue mohon, lo kasih tau sama semuanya nggak usah panik nyariin gue. Nggak usah cemasin gue karna gue baik-baik aja. Gue cuma butuh waktu sendirian dulu. Gue janji bakalan balik secepatnya, kok. Walaupun, gue nggak tau kapan," ujar Thalia menjelaskan.
"Tapi, Tha! Semuanya itu nyariin lo dari kemarin. Kenapa nggak pulang aja? Atau mau gue jemput? Lo dimana sekarang?" tanya Reyfath.
"I'm fine, Rey. Nggak usah khawatir..." ujar Thalia lalu memutuskan sambungannya.
Thalia kembali mematikan daya ponselnya tersebut. Lalu, kembali memeluk Syena.
~oOo~
"Gue ditelpon sama Thalia," ujar Reyfath setelah membuka helm-nya.
"HAH?! Seriusan lo?!" tanya Laxton tidak percaya.
"Dia bilang, nggak usah khawatir dan nggak usah cari dia lagi. Dia perlu waktu sendirian. Dia juga janji bakalan balik secepatnya," ujar Reyfath.
"Lo bohong, ya?" tanya Rafi.
"Masa gue bohong sih? Apa untungnya coba?" tanya Reyfath kembali.
"Siapa tau aja, lo mau kita balik ke rumah masing-masing terus lo nyariin dia sendiri terus lo nemuin dia, bawa dia pulang seakan-akan lo udah jadi pahlawan dan dipuji-puji sama ortunya Thalia," jawab Rafi benar-benar membuat Reyfath kesal bukan main.
"Gue heran sama lo semua. Masih untung gue kasih tau," ujarnya lalu menunjukkan panggilan masuk dari Thalia beberapa menit yang lalu. "Percaya sekarang?!"
Semuanya diam. Reyfath pun mendengus lalu memakai helmnya dan pergi dari sana.
Setidaknya, mereka lumayan lega karena Thalia baik-baik saja. Namun, Rendy masih menyimpan banyak kekhawatiran dalam hatinya. Rasanya, Ia ingin langsung memeluk wanita itu dan tidak akan melepaskannya lagi. Tidak akan.
Rendy menyuruh semua temannya pulang. Tak lupa berterima kasih. Namun, Zaky, Rafi, Alfian dan Laxton masih bersama Rendy.
"Pulang, nih?" tanya Zaky.
"Gue butuh penyegar," jawab Rendy lalu naik diatas motor disusul dengan memakai helm lalu mulai menyalakan mesin.
"Kemana, Ren?" tanya Rafi.
"Mau ikut, ikut aja. Nggak usah banyak nanya!" jawab Rendy ngegas.
Mereka pun mengikuti Rendy. Menyusuri jalanan yang sejuk. Hari juga sudah akan berganti menjadi petang. Hingga, 4 pengikut Rendy itu langsung kaget ketika Rendy berhenti disebuah tempat yang merupakan tempat andalan Rendy saat mengalami masalah.
Bar.
...
Holaaaa...
Aku sudah memutuskan beberapa part lagi terus epilog😭
Siap berpisah sama semuanya nggak?:( Hiksss😭
Kalian harus siyap yah:) Soalnya, setelah THANDY juga akan ada sequel-nya yang pasti nggak kalah seru sama THANDY! Hehe.. Makasih banyak my lovely readersss😭❤
Tanpa kalian, aku nggak bakal ngetik sampe sepanjang ini. Udah hampir 60 part astagaa... Pokoknya, BIG THANKS UNTUK KALIAN SEMUA❤
Jangan lupa terus untuk VOTE DAN COMMENT yah guyss❤
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] THANDY STORY
Jugendliteratur[COMPLETED] [Higest Rank : #1 on anakremaja • #1 on hancur]Thalia. Rendy dan cerita mereka. Mulanya, Thalia hanyalah siswi baru di SMA Pelita Bangsa. Namun, Ia dikenal setelah mendapat penghargaan kemenangan olimpiade bersama cowok idaman SMA itu. N...