25 - Perasaan Yang Kacau

2.3K 107 0
                                    

Acak-acakan, kacau, berantakan, tidak teratur, lesuh, dan dingin. Itulah wujud Rendy Georgino saat ini. Beberapa hari yang lalu setelah kejadian Thalia dan Zaky membuatnya berubah drastis. 

Ia menjadi lebih dan sangat dingin dari sebelumnya. Ia hanya berbicara maksimal 3 kata saja. Ia lebih suka mengurung diri di rooftop bahkan menguncinya. Ia sering bolos disetiap pelajaran. Dan, ia sangat membenci kehadiran Zaky dimanapun.

Ia juga menjadi lebih beringas dan galak. Kebencian barunya adalah ketika ada yang membicarakan Thalia dan Zaky.

Rendy seperti kehilangan tujuan hidupnya. Ia sangat ingin mengakhiri hidupnya saat ini juga. Tadi pagi, ia melihat Thalia yang duduk diboncengan Zaky. 

Rendy menaikkan kakinya keatas tembok yang melindungi rooftop tersebut. Rendy menghirup angin yang menerpanya seraya menutup matanya. Ia merentangkan tangannya kesamping. Ia membuka matanya dan melihat kebawah. 

Tinggi.

Sangat tinggi.

Rendy menghela napas. Ia melangkah satu kali kedepan. Beberapa sentimeter lagi, ia akan jatuh dari sana. 

"I Love you, Thalia.." gumamnya. 

2 detik kemudian, ia melangkahkan kakinya lagi dan.....

Dan.....

Ecie nungguin:v

Dan.....

Dannnnnnnn......

.

.

.

.

.

Bruuuukkkk

Bukannya jatuh kebawah, Rendy malah kembali jatuh didalam rooftop. Ia merasa ada seseorang yang menahannya dari bawah. Ia membuka matanya dan melihat wanita yang sedari tadi ada dipikirannya.

Rendy langsung berdiri. Begitupun dengan orang itu.

"Kamu mau ngapain tadi?!" tanyanya dengan nada marah.

"Nggak,"

"Mau ngapain?! Bunuh diri?! Kamu kenapa sih Ren? Kemarin baik-baik aja kok!"

Iya baik-baik aja, sebelum lo pacaran sama si bangsat! -batin Rendy.

"Nggak,"

"Kok nggak mulu? Kamu sakit?"

"Nggak,"

"Ah males, deh!" Thalia kesal dan hendak pergi namun tangannya dicekal.

Ia berbalik dan kemudian ditarik kedalam pelukan Rendy.

"Ren? Kamu kenapa sih?" tanyanya lebih lembut. Ia juga membalas pelukan Rendy.

"Kamu kenapa?" tanya Thalia lagi.

"I just need you," lirihnya ditelinga Thalia.

"Me?"

"Yes,"

Thalia hendak melepaskan pelukannya tetapi masih ditahan oleh Rendy.

"Bentaran," lirih Rendy lagi.

Kali ini, pelukannya lebih erat. Tangan Thalia mengelus-elus punggung lelaki itu. Sedangkan Rendy memeluk Thalia dengan sangat erat seperti tidak ingin wanita itu pegi kemana-mana selain bersama dirinya.

Setelah 2 menit, pelukannya itu melonggar dan kemudian terlepas.

Thalia memandangi Rendy dari atas hingga bawah. Penampilan lelaki itu memang sangatlah berantakan. Namun, kadar ketampanannya tetap sama. Thalia menyentuh sudut bibir Rendy yang terluka.

[✔️] THANDY STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang