42 - Always Together

1.8K 93 0
                                    

VOTE-COMMENT-ENJOY

"Ayo, Tha!" ajak Novi yang sudah tidak sabar melihat nilai dan kelas yang akan ia tempati di kelas 12 nanti.

Benar. Ujian telah selesai. Semua murid berbondong-bondong pergi ke mading untuk melihat nilai mereka. Thalia yang tengah mengikat tali sepatunya pun langsung berdiri dan mengikuti Novi.

Sesampainya di mading, mereka malah menerobos kerumunan dan melihat nilai masing-masing.

"YEAY!!!!!" seru Novi.

Thalia masih mencari namanya. Dia langsung tersenyum saat melihat namanya yang akan memasuki kelas 12 IPA 1. Nama yang paling atas menandakan bahwa dia adalah murid yang meraih nilai tertinggi. Dan, dibawah nama Thalia adalah nama sang pacar, Rendy.

"Asik nih.. Sekelas sama pacar!" goda Novi.

"Kamu juga," goda Thalia kembali.

"Apaan?!"

"Tuh, sekelas sama Laxton." jawab Thalia.

Novi langsung mengerutkan keningnya dan melihat kembali kertas yang bertuliskan 12 IPA 2. Dan yang benar saja, Ia sekelas dengan Laxton.

"AGRH!" pekiknya.

Thalia hanya terkekeh dan keluar dari kerumunan itu. Ia bertemu dengan Rendy yang baru ingin melihat kertas nilai dan kelasnya.

"Kamu dikelas mana?" tanya Rendy.

"Maunya kamu dimana?" tanya Thalia kembali.

"Maunya sih sekelas," jawab Rendy.

"Terkabul.." ujar Thalia pelan.

"Hah?! Seriusan?"

"Liat aja sendiri," ujar Thalia. 

Rendy pun menerobos kerumunan itu dan kembali setelah beberapa detik.

"Nilai kita cuma beda tipis!" ujar Rendy diangguki oleh Thalia.

"Tapi tinggian aku, wlee.." ujar Thalia sambil menjulurkan lidahnya.

"Iya deh.. Pacar aku emang pinter." ujar Rendy sambil mengacak-acak rambut Thalia.

Setelah itu, seluruh murid SMA Pelita Bangsa disuruh untuk berkumpul di lapangan. Berarti, akan ada pemberitahuan penting. 

"Kira-kira ada apaan yah?" tanya Thalia yang berjalan bersama Rendy.

"Paling ada acara buat liburan akhir semester," jawab Rendy.

"Emang biasanya ada?" tanya Thalia lagi.

"Kalo dulu sih liburan ke Candi Borobudur," jawab Rendy membuat Thalia mengangguk mengerti.

Mereka pun bergabung dengan barisan disana. Setelahnya, Fernandez sekaligus kepala sekolah pun memegang pengeras suara dan mulai berbicara.

"Selamat pagi, semuanya," sapanya.

"Pagi, Pak..." sapa seluruh murid.

"Selamat untuk kalian semua yang telah lulus dan akan memasuki kelas dan sekolah yang baru. Kalian semua sudah berusaha sebaik mungkin. Sebagai gantinya, kami akan mengadakan liburan akhir semester di Pulau Bali," ujarnya yang langsung membuat para murid bersorak-sorak ria.

"Kita akan berangkat pada hari Senin yaitu lusa. Jadi, siapkan diri kalian masing-masing. Untuk info lebih lanjut, silahkan lihat brosur yang sudah ditempelkan di mading. Terima kasih dan selamat pagi." tutup Fernandez kembali direspon dengan baik oleh seluruh murid.

~oOo~

"Bawa baju berapa banyak yah?" tanya Thalia pada dirinya sendiri.

Thalia pun mulai memilih pakaian yang akan ia bawa dan pakai selama 1 minggu di Pulau Bali. Setelah selesai, Thalia pun turun dan makan siang bersama keluarganya. Menceritakan tentang nilai, kelas, liburan bahkan hubungannya dengan Rendy.

Setelah membersihkan diri, Thalia menerima pesan dari Rendy.

Rendy❤💞 : Jalan yuk? Bosen nih..

Sudut bibir Thalia langsung terangkat. Ia pun membalas pesan Rendy dan memakai pakaiannya lalu mengambil tasnya. Setelah berpamitan kepada orang tuanya, ia pun keluar. Tak sampai 3 menit, Rendy sudah berada disana. 

"Langsung jalan?" tanya Thalia.

"Terserah kamu," jawabnya.

"Yaudah, ayo." ujar Thalia sambil menaiki motor besar itu sambil berpegangan pada pundak Rendy.

"Kemana?" tanya Thalia.

"Ke pasar malam mau nggak?" tanya Rendy.

"Kan belum malam," ujar Thalia.

"Yaudah, kita jalan-jalan dulu. Nanti kalo udah mulai gelap kita kesana, oke?" 

"Oke, bos!"

Motor Rendy pun sudah beranjak dari sana. Mereka tidak berhenti bercakap-cakap. Membelah jalanan dengan kebahagiaan mereka. Merasakan sejuknya angin sore yang menerpa mereka. Seakan dunia hanya milik mereka berdua. 

Mereka berhenti di jalanan yang sangat banyak pedagang kaki lima. Walau Rendy menolak karena itu tidak higienis, Thalia tetap meminta dan memohon. Akhirnya, Rendy pun pasrah dan berhenti.

"Katanya nggak higienis," sindir Thalia yang memperhatikan Rendy memakan jagung bakar dengan lahap.

Rendy terkekeh, "Enak," ujarnya.

Thalia hanya tersenyum dan melanjutkan makannya. Setelah itu, mereka berhenti di penjual es krim. Setelah itu mereka membeli permen kapas dan bermain-main di taman.

"Huft.. Kenyang!" ujar Thalia sambil memegangi perutnya.

"Kamu sih, banyak makan!" 

"Hehehe, abisnya enak semua," ujar Thalia.

"Jalan sekarang?" tanya Rendy melirik jam tangannya.

"Ayo deh. Udah mulai gelap juga," jawab Thalia setuju. Mereka pun berdiri dan kembali menaiki motor yang akan beranjak dari sana.

...

Pendek lagi yah:( Waktunya dikit bgt.. Lagi banyak kerjaan hehe:v Jangan lupa VOMMENT seperti biasa yahh... 
Belum detik-detik end kok:v Cuma benih-benihnya aja.. Masih lama tenang..

Byee..

[✔️] THANDY STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang