-VOTE-COMMENT-ENJOY-
"Ayo, Tha.." ajak Reyfath diangguki oleh Thalia.
"Kita makan dimana, Rey?" tanya Thalia sambil menutup pintu mobil.
Reyfath menatap Thalia sesaat. "Lo maunya dimana?" tanya Reyfath kembali.
Thalia berpikir lalu menjawab pertanyaan Reyfath. "Terserah lo aja deh," ujar Thalia.
"Yang deket pantai, gimana?" tanya Reyfath memastikan.
"Boleh." ujar Thalia antusias.
Tak lama duduk dimobil, akhirnya mereka sampai di restoran yang dimaksud Reyfath. Sebenarnya, ia mengajak Thalia kesini karena memang bagian dari rencananya.
Setelah memasuki restoran itu, mereka duduk di kursi yang kosong, memilih menu makan dan menunggu. Tak lama kemudian, suara tepukan tangan terdengar.
"Hai, semua.. Karna hari ini adalah hari yang spesial buat aku. Aku mau ngundang seseorang yang berharga dihidup aku buat naik diatas sini dan nyanyi. Kita sambut yah, ..." ujar wanita itu menggunakan pengeras suara membuat beberapa pengunjung menoleh ke arahnya.
Tak lama kemudian, orang yang dimaksud wanita itu pun naik ke panggung. Membuat beberapa wanita histeris. Thalia pun berbalik sedikit dan langsung melotot.
RENDY?! -batin Thalia.
Setelahnya, musik pun terdengar. Membuat irama lagu favorit Thalia akhir-akhir ini. Yaitu, teman bahagia dari Jaz.
Rendy menyanyikannya untuk wanita tadi? Mungkin.
"Takkan pernah terlintas
'Tuk tinggalkan kamu
Jauh dariku, kasihku..." suara berat pun keluar dari mulut Rendy. Membuat beberapa orang menjadi tidak fokus makan dan malah fokus kepada Rendy."Karena aku milikmu
Kamu milikku
Separuh nyawaku
Hidup bersamamu," lanjutnya."Berdua kita lewati,
Meski hujan badai takkan berhenti...
Sehidup semati
Mentari pun tahu,
Kucinta padamu..." mata Rendy mengarah ke meja wanita yang tadi berbicara itu."Percaya,
Aku takkan ke mana-mana
Aku 'kan selalu ada
Temani hingga hari tua..." lanjutnya sambil memandang sekitar. Akhirnya, mata Rendy pun terkunci dengan mata Thalia."Percaya,
Aku takkan ke mana-mana
Setia akan kujaga
Kita teman bahagia..." Rendy masih memandang Thalia dengan erat. Tatapan nanar diberikan kepadanya. Namun, Thalia langsung menghentikan tatap-tatapan itu."Takkan pernah kulupa,
Kamu yang kucinta
Dari ujung kaki,
Hingga ujung kepala..." Rendy masih memandang Thalia walaupun wanita itu tidak merespon."Kuingin kamu
Kamu yang kumau
Belahan jiwaku
Kamu masa depanku,""Berdua kita lewati,
Meski hujan badai takkan berhenti...
Sehidup semati,
Mentari pun tahu
Kucinta padamu..." Kemudian, wanita itu naik ke panggung dan mendekati Rendy. Siapa lagi kalau bukan Shanin?Shanin mengambil alih pengeras suara tersebut. Melanjutkan nyanyian Rendy, "Percaya
Aku takkan ke mana-mana
Aku 'kan selalu ada
Temani hingga hari tua..." dengan suara pas-pasan pun Ia masih percaya diri untuk melanjutkan nyanyiannya."Percaya
Aku takkan ke mana-mana
Setia akan kujaga
Kita teman bahagia.." lanjutnya dengan hancur. Ia sempat ditertawai. Namun, Rendy kembali memperbaik suasana dengan suara indahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] THANDY STORY
Novela Juvenil[COMPLETED] [Higest Rank : #1 on anakremaja • #1 on hancur]Thalia. Rendy dan cerita mereka. Mulanya, Thalia hanyalah siswi baru di SMA Pelita Bangsa. Namun, Ia dikenal setelah mendapat penghargaan kemenangan olimpiade bersama cowok idaman SMA itu. N...