24 - Tak Pernah Sesakit Ini

2.4K 160 2
                                    

Happy reading^-^

Thalia melangkahkan kakinya di koridor sekolah. Ia berjalan beriringan dengan orang yang tadi mengantarnya, siapa lagi kalau bukan idola sekolah atau lebih gaulnya disebut most wanted yang dingin, tampan, dan pintar tentunya.

Banyak  yang tahu bahwa Thalia mengalami amnesia, wajar jika ia tidak tahu letak kelasnya. Orang-orang juga masih bertanya-tanya, apa hubungan Thalia dan Rendy sebenarnya? Bukankah minggu lalu saat pentas mereka sempat mengalami masalah sampai Thalia menangis, berlari, kemudian tertabrak, dan amnesia? Iya. Namun, mengapa sekarang mereka berjalan layak sepasang kekasih?

"Pagi, Thalia..." sapa Novi ceria.

"Pagi, oh my god! Aku lupa nama kamu," ujar Thalia.

"Novi," 

"Oh iya! Pagi, Novi" ujar Thalia tersenyum lebar.

"Ke kelas bareng yuk?" ajak Novi.

"Kita sekelas?" tanya Thalia.

"Se-meja malah!" Thalia mengangguk paham. Ia menoleh kearah Rendy.

"Iya, bareng Novi aja. Istirahat bareng gue, oke?" ujar Rendy.

"Siap komandan!" seru Thalia seraya meletakkan tangan kanannya disamping alis atau melakukan pose hormat. 

Untuk kesekian kalinya, Rendy mengacak-acak puncak kepala wanita itu. Jelas saja, siapapun yang melihatnya akan merasa sangat iri. 

Begitupun dengan pasang mata yang sedari tadi memandangi mereka. Entah mengapa, ia sangat membenci fakta bahwa Rendy dan Thalia ditakdirkan bersatu. Tidak mungkin!

~oOo~

Sesuai perjanjian, waktu istirahat Thalia dan Novi segera kekantin. Disana sudah ada Rendy dan kawan-kawannya. Thalia disambut meriah oleh kawan-kawan Rendy itu.

"Udah inget kita belum, Tha?" tanya Alfian seraya menyeruput es teh-nya.

"Belum," jawab Thalia.

"Yaelah, Tha. Masa ganteng kayak gue lo lupain sih?" tanya Rafi.

"Iya ganteng. Mirip Marc Marquez," ujar Alfian.

"Seriusan lo?! Anjir ganteng banget gue yak!!"

"Knalpotnya doang tapi," lanjutnya membuat seisi kantin terkekeh termasuk Thalia.

"Dasar lu kanebo kering!"

"Jok mbah Glenteng!"

"Sempak miper!"

"Jamban wc!"

"DIIIIEEEEEMMMMM!!!!!!" teriak Zaky membuat mereka diam.

"Lu berdua kapan matinya sih?" tanya Rendy dengan datarnya.

"Anjay nanyanya gitu amat mas!" ujar Alfian.

"Kalian berisik! Kan orang-orang pada keganggu," tambah Thalia lembut.

"Noh kayak Thalia kek! Lembut," ujar Rafi.

Tiba-tiba, Zaky seperti memberi kode ke Thalia. Mereka berdua pun pergi membuat yang lain bingung. Mereka diam-diam mengikuti dua sejoli itu. Ternyata, tujuan mereka adalah taman belakang.

Banyak pasang mata yang melihat kejadian itu. Dimana Zaky memegang tangan Thalia dan memandangi wanita itu dengan lekat. Banyak yang menjerit histeris ketika melihat kejadian itu. Tiba-tiba saja, suasana menjadi hening ketika Zaky berkata,

"Thalia Sheandra Husein, will you be mine forever?"

Deg

"Apa?" gumam Alfian dan Rafi. Mereka pun menoleh kebelakang dan melihat punggung Rendy yang sudah mulai menjauh. Baru saja mereka ingin menyusul lelaki itu, mereka dicekal oleh Novi. 

[✔️] THANDY STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang