#2 awal permasalahan

4.6K 135 0
                                    

Membencilah dengan sewajarnya.
Karna bisa jadi apa yang kamu benci
Justru menjadi yang paling kamu cintai.
*

**
Minggu yang indah tapi tak seindah minggu-minggu biasanya. Di minggu ini Ima lebih memilih menyibukkan dirinya agar tidak terlihat begitu cemburu dengan Nara dan Bayu yang masih anget-angetnya itu.

Hari berganti hari, sulit rasanya moveon dari seorang Bayu. Bagaimana tidak, setiap ingin mengikhlaskan Bayu dan Nara, mereka malah bermesraan di depan matanya.

"Ya allah seharusnya aku memang tidak berharap lebih pada manusia. " Sesal gadis itu dalam hati

Nnddrrrttt. . .

Ponsel Ima kembali berdering. Saat itu Ima sedang sholat Isya, dengan begitu Nara yang mengangkat telponnya.

"Halo assalamualaikum, "

"Waalaikumsalam."

"Ada apa, Rev?" Ya ternyata telpon itu dari Revan.

"Ima ada, Ra?"

"Dia lagi solat. Kenapa?"

"Gak papa deh. Nanti kalau uda selesai dia suruh ngabarin ya, Ra!"

"Oke."

"Yaudah assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam."

"Siapa Ra? " Ima bertanya setelah ia selelai shalat.

"Revan. Katanya suruh ngabarin dia kalau uda selesai shalat!"

"Ya uda iya"

"Ada apa, Rev?"

Tak lama Ima mengirim pesan pada Revan, Revan segera menelpon.

"Halo, Assalamualaikum. " Ima memulai percakapan di telpon.

"Waalaikumsalam."

"Ada apa, Rev?"

"Ma, misi kita di mulai ya. "

"Misi apa?" Raut wajah Ima menggambarkan keheranan.

"Ya Allah jangan sok lupa gitu deh, Ma. Kan kita uda sepakat semalam di tempat kerja. "

"Ooo jadi toh?"

"Ya jadi lah, gimana sih"

"Besok ya abis isya aku jemput, " lanjut Revan setelah berhenti beberapa saat.

"Besok?"

"Iya, Imaaa. Kan gak harus malam minggu malam kamis. Aku ini uda gak ABG lagi, lagian Mama uda cepat-cepat minta kenalin aja. "

"Yaudah santai aja kalii. Ngegas banget."

"Ck, yaudah pokoknya besok malam. Awas kalau gak bisa buat Mama suka, gak aku belikkan makanan kamu. " kata-kata Revan terdengar mengancam.

"Iya iya bawel banget sih. " Ima menurut dengan nada malas.

"Yaudah Assalamualaikum. "

"Waalaikumsalam."

***
Tak ada yang tau rencana itu kecuali Revan, Ima dan Allah saja. Mereka benar-benar menyembunyikannya. Sebenarnya Ima tak ingin menyembunyikan hal ini dari Nara, ia hanya menunggu waktu yang tepat agar Nara mau mendengarkannya dengan baik. sejatinya, Ima memang tak ingin cerita karena ia takut ceritanya di anggap tidak penting.

SAMPAI HALAL (Hamba Allah)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang