"Karna bertemu tidak selalu melepas Rindu, bisa jadi malah bertambah merindu"
***"Om Revaaann. . "
Teriakan gadis kecil membuat Ima yang sibuk bermain dengan ponselnya memalingkan wajahnya ke sumber suara. Ada gadis kecil yang dalam gendongan Rahma.
Untuk apa mamanya Revan datang ke door smer membawa anak kecil?
Revan dan Ima segera menyambut kedatangan orang tua itu. Karena Ima tau, misinya tak hanya di rumah Revan saja. Tapi dimana ia bisa berpura pura.
Setelah Rahma sampai di depan mereka, Ima segera bersalaman. Sopan.
"Haaiii. . " Ima manyapa anak kecil itu dengan ceria.
"Ini anak kakak aku." Jawab Revan sambil menggendong anak yang berusia hampir 4 tahun itu.
"Siapa namanya cantik?" perintah Revan kepada anak kecil itu.
Ima menyodorkan tangannya seperti hendak berkenalan dengan orang dewasa, dengan di tuntun Revan gadis itu menjabat tangan Ima dan memberitahu namanya.
"Kheyla, "
Ima tersenyum " nama tante, Ima.."
Tak cukup sampai disitu perkenalan mereka, ternyata kedatangan Rahma hanya sekedar membawa cucunya jalan-jalan dan berjumpa dengan Oom kesayangan nya itu.
Entah ada bantuan dari mana, Ima langsung saja akrab dengan Kheyla seketika. Juga karena Revan yang sangat menyayangi Kheyla, sehingga Ima merasa mudah berbaur saat itu. Bahkan keakraban mereka sampai membuat gadis kecil itu enggan pulang bersama neneknya.
Hari berlalu, Ima sudah kembali ke rumahnya untuk bersantai menghabiskan hari liburnya.
Terdengar suara motor berhenti di depan rumah kost Ima. Siapa yang iseng menggangu hari libur Ima ini.
"Tantee.. " suara gadis kecil itu langsung terdengar setelah Ima tiba di ambang pintu.
"Haaaii.." Jawab Ima refleks karena terkejut melihat kedatangan Revan dan Kheyla tiba-tiba itu.
"Sini masuk sayang!" sambung Ima.
"Iya sayaaang," jawab Revan sambil tertawa geli.
"Bukan kamuuu. Gak usah kepedean!" Ralat Ima dengan galak.
Revan dan Kheyla turun dari motor dan segera duduk di kursi depan rumah.
"Ngapain kesini?" tanya Ima dengan nada galaknya.
"Gak usah ngegas, " jawab Revan.
Ima hanya menghela nafas.
"Kami mau minta temenin jalan-jalan, " sambung Revan.
"Kemana?"
"Main-main aja di Mall, "
Ima diam tak menjawab.
"Mau gak? "
Ima menatap Kheyla yang memasang raut wajah memohon, jika ia menolaknya sudah pasti gadis kecil itu akan sedih.
"Ck. Yaudah tunggu aku siap-siap dulu, " jawab Ima pasrah.
"Tunggu ya dek. Tante mau ganti baju dulu, oke? " kata Ima lembut sambil mengelus kepala Kheyla.
Kheyla hanya tersenyum, senyum bahagia.
Mereka datang ke sana layaknya keluarga kecil yang bahagia. Banyangkan saja, Ima pergi mengenakan gamis dan jilbab panjang dengan membawa tas kecil, lalu Revan hanya berpenampilan sederhana dengan kaos dan celana ponggol sambil menggendong Kheyla. Mungkin ada yang mengira bahwa mereka suami istri.
Ima hanya memperhatikan Revan begitu telaten bermain dengan Kheyla. Anak kecil yang memang sudah akrab dengan Ima itu selalu mengajak Ima untuk ikut serta dalam setiap permainan. Tawa mereka tak terhenti saat melihat gadis kecil itu tertawa bahagia.
****
Kemarin Ima mendapat tawaran. Bisa di bilang ajakan dan lebih tepatnya kembali menjalan kan misi. Mereka akan pergi arisan keluarga, entah siapa yang mengusulkan akhirnya Ima ikut dalam acara keluarga itu.Saat Ima tiba di rumah Revan, disana sudah berkumpul, bu Rahma, pak Gun, kak Nissa (kakak revan), bang Gito(suami nissa) dan tentu saja si kecil Kheyla terlihat sedang bersiap untuk segera berangkat.
"Assalamualaikum." Sapa Ima yang baru turun dari motor.
"Waalaikumsalam. " jawab orang orang di situ kompak.
Kemudian Ima bersalaman satu persatu.
"Kenalin pacar Revan ini kak, " ucap Rahma sebelum Ima berjabat dengan Nissa.
"Ima kak." Kata Ima sembari bersalaman.
"Nissa, " jawab Nissa sopan.
"Ima.." Ima mengucapkan namanya lagi saat bersalaman dengan Gito.
"Gito," jawab Gito singkat.
"Haaiii.." Ima menyapa dengan ramah Kheyla yang sedang dalam gendongan pak Gun.
Kheyla yang memang sudah akrab dengan Ima pun segera berpindah ke Ima untuk melepas rindu, itu pun kalau mereka rindu.
Semua terlihat tak ada beban jika Ima ada di antara mereka, Ima memperhatikan semua tersenyum ceria, melihat bu Rahma dan Pak Gun menerima ia di keluarga ini, Ima merasa terhormat.
Tanpa lama-lama berbicara, mereka berangkat menggunakan mobil. Tapi tidak dengan Revan dan Ima yang memilih menaiki motor saja. Dengan alasan 'malu duduk di belakang' .
Ya kali ada pasangan pemuda duduk di belakang. Gengsi dong.
Ima sangat menikmati kebersamaan itu, ia menjalankan tugasnya tanpa beban. Ia tak perlu banyak berpura pura. Karena keluarga itu benar-benar menganggap nya spesial. Di tambah dengan akrab bersama Kheyla membuat Ima semakin percaya diri berbaur, juga kak Nissa yang nyambung banget di ajak ngobrol, pasti betah deh.
Terimakasih sudah mau mampir.
Vote dan komen nya jangan lupa.
Next 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMPAI HALAL (Hamba Allah)✔
Teen Fiction(COMPLETE) Bukti bahwa allah maha membolak balikkan hati. Pilihan orang tua tidak selalu baik bagi anak. Karna dewasa nya seorang anak ketika ia mampu memilih apa yang harus ia jalankan dan menyelesaikan apa yang sudah ia mulai. ⚠ Tahap Revisi. Ter...