#11 Kedua belah pihak✔

2.3K 107 2
                                    


Entah bagaimana menggambarkan perasaan Ima saat itu, orang-orang di kampung pasti menggosip yang tidak-tidak hanya karena Revan ikut pulang bersamanya.

Suasana hati Ima memang sedang tidak karuan, Revan memahaminya, tapi tetap aja Revan memaksa untuk terus berada di dekat Ima.

Ada yang tau kenapa?

'Karna orang jutek itu sayang nya luar biasa' - Revan

Untungnya orang tua Ima begitu ramah dan cocok dengan Revan. Biar pun Revan dan Ima hanya diam-diaman di K.A Revan tetap ngobrol asik dengan orang tua Ima.

Revan memperhatikan apa yang ada di depan matanya. Ima bukan lah orang kaya, Rumah nya berbeda dengan rumah Revan di kota sana. Mungkin Ima bekerja di sana juga untuk orang tuanya disini. mungkin, karena Revan memang tidak mengetahuinya

"Rumahku jelek, maaf kalo banyak nyamuk. " Kata Ima tiba-tiba mengejutkan Revan.

"Tenang aja, nyamuknya nanti yang takut sama aku" jawab Revan enteng.

Revan sangat menikmati suasana di kampung. Kalian orang kota sekali sekali deh main ke kampung. Pasti pengen balik lagi.

Suasana yang adem, Gak bising, Gak ada polusi, Hijau pemandangan, Ramah orang-orang nya, udah pasti Buat siapa aja betah berlama-lama di kampung

Jadi sekarang Revan tau kenapa Ima suka pulang kampung. Selain berjumpa dengan orang tuanya. Alasan keduanya adalah menenangkan fikiran. 

Perlahan Revan mulai masuk kedalam hidup Ima.

"Rev,"

"Hmm" Revan hanya bergumam.

Ima menggangu saja. Revan lagi melepas penat nih. .

Di depan rumah Ima adalah hamparan sawah yang cukup luas. Membuat mata siapa saja hijau melihat nya. Revan menyukai nya.

"Maaf ya tadi malam kamu tidur di bawah sendirian "  kata Ima lirih.

Mereka tiba di rumah sekitar pukul 10 malam. Sedikit perbincangan lalu lanjut tidur. Ima di kamar dengan adiknya, Bu Sari dengan suami nya di kamar mereja, dan Revan sendirian di depan Tv. Maklum, Ima tidak punya sofa.

"Pengen nya sih berdua sama kamu, tapi gak boleh." Jawab Revan bercanda agar Ima tidak terlalu risau akan hal sepele macam itu.

"Gak usah mimpi!" Jawab Ima ketus.

Revan tertawa.

"Nanti temen aku mau datang kesini. Kamu di dalam aja ya nonton tv!" Pinta Ima.

"Cowok apa cewek?"

"Cowok" Ima berbohong. Entah kenapa Ima ingin tau apa jawaban Revan.

"Gak boleh cowok cewek berdua duaan" kata Revan spontan.

"Oke" Ima bangkit dari duduk nya.

"Eh mau kemana?" Revan terkejut.

"Gak boleh cowok cewek berdua duaan" Ima menyindir kata-kata Revan karena mereka sedang berdua-duaan.

"Kita gak berdua. Nih ada kucing" jawab Revan asal.

Ima terkejut dengan jawaban Revan.

"Imaaa. ."

Suara teriakan dari orang yang Ima tunggu.

Dia adalah Rani. Teman kecil Ima, teman yang selalu Ima rindukan kekonyolan nya.

"Ciee bawak cowok dia. ." Rani menggoda Ima yang tidak merespon kedatangan nya.

"Revan, kamu sana!" Pinta Ima

Revan memperhatikan yang datang barusan. Dia gadis juga, sama seperti Ima. Pakaian nya juga sama, tak ada yang terlihat kecuali wajah dan tangan nya saja.
Itu membuat Revan tidak berani bersalaman untuk berkenalan, karena Revan tau pasti ada penolakan perjabatan tangan.

Lagian secara tidak langsung. Ima sudah memperkenalkan mereka dengan menyebutkan nama saat memanggil mereka.

"Udah ngobrol aja. Aku gak bakal dengarin. " saut Revan.

"Mana bisa" Ima menolak usul Revan.

"Emang mau ngomongin apa sih? Mantan-mantan Ima?" Tanya Revan ke arah Rani.

Entah lah, Revan terlalu kepo tentang masalalu Ima.

Padahal masalalu tidak perlu di bahas. Hanya bisa mengukir luka kembali.

"Iya kami mau ngomongin mantan " jawab Rani.

"Mantan Ima banyak gak disini?" Tanya Revan lagi.

"Banyak, gebetan nya pun banyak " jawab Rani asal.

"Rani." Ima membentak agar mereka berhenti bicara.

"Rani. Aku sama Ima cocok gak?" Revan bertanya kembali pada Rani.

"Cocok " jawab Rani setelah memandangi keduanya.

Lalu Revan tertawa kecil dan masuk kedalam.

"Nemu dimana orang kek gitu " Rani

"Di pinggir jalan"

"....."

Gimana respon nya untuk bagian ini?
Tinggal kan vote dan komen setelah membaca yaa.
Trims 😚😚  

SAMPAI HALAL (Hamba Allah)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang