"Teman itu bukan seberapa lama mengenal.
Tapi seberapa peduli kita saat itu".****
Whatsapp message
Revan:
"Kamu di cariin mama"Hanya di baca Ima.
"Malam kamis bisa enggak?"
Ima berfikir sebelum membalas pesan dari Revan. Sebenarnya ada yang mesti ia kerjakan. Tapi yasudah lah, uang di dompet menipis. Anggap saja untuk makan malam.
"Insyaallah bisa"
Entah sibuk atau kurang ajar. Revan jarang membalas pesan Ima setelah bertanya.
Hari yang di janjikan tiba, kali ini Revan datang agak lama sembari menunggi Ima selesai shalat, sedangkan Ima bersiap-siap lebih awal, takut Revan menunggu seperti semalam. Serasi sekali.
Ketika Revan datang Ima sudah selesai shalat dan berdandan rapi.
"Udah nungguin?" Tanya Revan yang baru saja tiba.
"Hah enggak kok. " jawab Ima bingung. saat itu Ima hanya melihat keadaan luar, tapi saat itu juga Revan datang.
"Kok gak secantik kemaren, " Revan menggoda dan tetap duduk di motornya.
"Kamu mau aku tampar lagi? " tangan Ima sepertinya sudah siap menampar pipi mulus Revan.
Revan hanya tersenyum jaim membuat Ima eneg sekali melihatnya.
Ima langsung berbalik dan mengambil tas yang ia sediakan tadi. Setelah berpamitan dengan Nara, mereka langsung pergi menuju rumah Revan melanjutkan misinya.
Sampainya di rumah Revan, Ima langsung di hujani pertanyaan oleh Mamanya.
"Katanya kamu sakit ya, Ma?"
Ima dibuat heran dengan pertanyaan itu.
"Dari mana ibu bisa tau? Apa Revan cerita?" Ima berkata dalam hati.
"Emm cuman kecapekkan kok, Bu." Jawab Ima sambil melirik Revan.
"Kata Revan kamu sampai gak kerja"
Ima menyernyitkan dahinya. "Revan ih. Ngapain sih dia cerita-cerita. " Ima kesal dalam hati.
"eh iyah, Bu,"
"Dia pun baru pulang kampung itu, Ma, " ucap Revan tiba-tiba yang membuat mata Ima melotot kearahnya.
Revan yang sadar akan keresahan Ima malah menjulurkan lidahnya untuk mengejek.
"Oyah. Apa ole-olenya?" dengan semangat Ibu dari Revan itu bertanya setelah tau kebenaran.
"Em gak ada bu. Cuman bawak keripik singkong aja, " jawab Ima seadanya.
"Emm enak itu, " saut Ibu Revan santai.
"Nanti Ima sisihkan buat, Ibu. " Ima tersenyum.
Begitu ramai pertanyaan malam itu. Sampai lelah melandanya sekali, akhirnya Ima memutuskan untuk pulang.
Ima tidak tahan dengan rasa lapar yang ia rasakan malam itu.
"Rev, aku mau makan mie ayam." Pinta Ima saat di jalan menuju pulang.
"Mie ayam dimana?"
"Di tempat mas Eko aja, "
Ketika sampai, Ima memutuskan untuk turun dan memesan sendiri mie ayam yang akan ia bawak pulang.
Setelah melakukan transaksi, mereka pulang.Tanpa banyak tanya Ima yang sudah dari tadi kelaparan itu langsung masuk membiarkan Revan, Bayu dan Nara bercengkrama. Jelas, gelagat Ima membuat Revan heran.
****
Terimakasih sudah mampir..
Jangan lupa vote dan komen nya ya..
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMPAI HALAL (Hamba Allah)✔
Teen Fiction(COMPLETE) Bukti bahwa allah maha membolak balikkan hati. Pilihan orang tua tidak selalu baik bagi anak. Karna dewasa nya seorang anak ketika ia mampu memilih apa yang harus ia jalankan dan menyelesaikan apa yang sudah ia mulai. ⚠ Tahap Revisi. Ter...