#12 Perubahan✔

2.3K 105 0
                                    

"Semua berawal dari secuil candaan."

****
"Jangan kapok main kesini ya Revan " kata Sari saat Revan bersalaman hendak pulang.

"Tiap bulan nanti Revan kesini Bu' " jawab Revan asal.

Mulut Revan memang asal njepalak kalo ngomong.

"Kalian hati-hati ya disana. "

Nasihat itu selalu Ima dapat saat akan kembali lagi bekerja di kota orang.

K.A yang akan mereka naiki datang. Semua melambai kan kepada orang-orang yang akan di tinggalkan.

"Kamu duduk dekat jendela ya. Supaya kalo tidur ada sandaran. Nanti kalo aku uda jadi suami kamu, baru boleh bersandar samaku" Revan suka sekali menggoda Ima dengan kata-kata seperti itu. Menurut Revan reaksi nya lucu.

Benar saja. Ima langsung memandang Revan dengan wajah judesnya.

"Lain kali kalo ke kampung aku ikut lagi ya. Aku suka" kata Revan.

"Aku enggak " jawab Ima ketus.

"Entar lama-lama juga suka"

Banyak obrolan yang mereka lakukan. Revan menyukai hal ini. Ima sedikit menikmati. Karena biasanya ia tak punya teman ngobrol di dalam kereta.

Kali ini mereka tak lagi berdua. Ada sepasang kekasih yang baru naik dan duduk di depan mereka. Mereka saling melempar senyum .

"Mereka udah halal belum ya, kok pegangan tangan " Revan berbisik di telinga Ima.

"Mana ku tau" jawab Ima tanpa berbisik.

"Aku tanyak yaa?"

Ima memasang muka aneh. Kode bahwa Revan jangan menanyakan hal konyol kepada orang yang tidak mereka kenal.

"Maaf mbak mas. Kalian udah nikah?"

GILA. Revan benar-benar menanyakan hal itu. Dan seketika Ima langsung membuang muka ke arah jendela.

"Iyah. Baru 4bulan yang lalu kami menikah."

Bodohnya lelaki itu menjawab pertanyaan Revan.

"Wah masih baru dong ya" Cetus Revan.

Pasangan itu hanya melemparkan senyuman.

"Kamu mau gak nikah sama aku?" Kata Revan tanpa malu-malu kepada Ima.

"Biar bisa pegangan tangan" lanjut Revan.

"Enggak." Jawab Ima seketika.

Kenapa sih Revan suka ngomong ke arah sana. Risih deh - Ima

***
"Gak ada yang jemput kan?" Tanya Revan saat tiba di stasiun.

"Naik becak lah" jawab Ima santai.

"Trus aku mau gitu?" Kata Revan. "Biar aku suruh dulu temen-temen jemput kita"

Tak lama ada dua teman Revan dengan dua motor menghampiri mereka.

Tanpa perdebatan berlebih Revan dan Ima satu motor. Dan teman Revan satu motor. Kemudian mereka pulang kerumah Ima.

Semua berbeda dari biasanya.

SAMPAI HALAL (Hamba Allah)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang