SAMPAI HALAL (Hamba Allah)✔

#19 Dasar mantan✔

"Pergi meninggalkan luka, kini kembali mengukir cinta di atas luka yang sudah kering itu. Maaf, itu tidak baik untuk kesehatan."

****

"Ma, masih marah sama ku?" Tanya Nara lirih kepada Ima.

"Hmm.." Ima menatap kearah Nara di samping nya.
"Enggak."

"Ma, maafin aku sama Bayu ya Ma. Kami gak ada ngelakuin apapun Ma."

Ima menghembuskan Nafas nya gusar.

Di peluknya sahabat nya itu. Ima sayang sekali dengan Nara.

"Aku gak mau kau kenapa-kenapa Ra, aku takut. " kata Ima lirih.

"Maaf Ma, aku janji gak lagi sebelum halal nanti. " saut Nara.

"Maafin ya kalo cara ku semalam gak sopan." Ima melepaskan pelukan itu.

Mereka saling tersenyum. Artinya saling memaafkan.

"Tadi malam Bayu kesini cuman mau minta maaf. Tapi kau nya malah pergi."

"Kayak gak tau Revan aja, tukang maksa."

***

Coklat, Oreo, permen, minuman, cemilan, dan es krim siap di bayar di meja kasir. Hari itu Ima berbelanja sesuai mood di Indomart terdekat.

"Ima, uda lama gak nampak." Kata karyawan di tempat itu.

"Iya kak, hehe"

"Ehh kemaren ada yang nyarik kau loh."

"Siapa kak"

". . . "

Ima pulang kerumah dengan pikiran yang kacau.
Mau apa dia mencari lagi? Kurang puas menyakiti.

"Ima. ."

Deg. Sejak kapan dia aja di situ.
Ima ingin pulang untuk menenangkan dirinya, kenapa malah jumpa makhluk kejam itu.

Ima tak menjawab bahkan tampak cuek tak percaya dengan kehadirannya.

"Aku sempat lupa sama alamat mu. Aku juga sempat nanyak-nanyak tadi. Akhirnya ketemu." Katanya lagi.

"Mau ngapain kesini ?" Tanya Ima ketus.

"Jumpa sama mu lah."

"Maaf, aku sibuk."

Ima langsung masuk meninggalkan cowok itu di depan.

"Kenapa?" Tanya Nara

"Sejak kapan dia disini.?" Ima malah balik tanya.

"Gatau, aku pulang kerja udah ada."

"Usir lah. Malas aku."

Nara mengerti apa yang dirasakan Ima saat ini.
Lebih baik Nara menuruti saja kemauan Ima.
Mungkin jika suasana sudah baik mereka bisa berbicara untuk memecahkan masalah ini.