"Jangan kembali. Sudah tidak ada tempat dihati. "
***
"Siapa tadi?" Pertanyaan Revan mulai keluar."Mm temen."
"Trus kalo temen kenapa di usir?"
"Mm dia ganggu."
" Apa yang kamu tutup-tutupi sebenarnya?" Tanya Revan menyelidik.
"Gak ada"
"Jangan bohong."
"Aku gak bohong."
"Kamu deket sama dia? Atau dia ngejar-ngejar kamu?"
"Udah lah gak penting. "
"Menurutku penting. Aku harus tau semua nya." Emosi mereka mulai tak teratur.
"Aku udah bilang gak mau ya gak mau. Jangan di paksa. " Nada suara Ima tinggi, artinya dia marah.
Ima meninggalkan Revan di depan lagi.
Revan yang kali ini kesal pun ikut pergi dari rumah Ima. Entah kemana ia akan melampiaskan emosi nya ini.Revan pulang ke rumah dengan perasaan kacau. Revan masuk mengabaikan orang tuanya yang sedang menonton tv itu.
"Apa sih berisik banget." Revan bicara sendiri ketika hampir sampai di kamarnya.
"MAYAAAAA!" Revan membuka pintu dan meneriaki orang yang ada di dalam itu.
Maya segera mematikan musik yang ia nyalakan dari hp ke speaker milik Revan.
"Ngapain disini?" Revan bertanya lagi.
Maya tersenyum. " AC dikamar kak Nissa mati, jadi aku kesini."
Revan mengabaikan jawaban Maya barusan untuk segera duduk di Rooftopnya.
"Lo kenapa?" Tanya Maya yang menyusul nya.
"Udah lah, aku malas marah-marah. " senggah Revan.
"Tadi gue kesini sama Nada. " Kata Maya.
Revan tidak tertarik dengan topik pembicaraan itu.
"Tapi dia udah pulang karena ada telpon."
Revan masih tidak mau dengar celoteh Maya.
"Susah nih gadak kawan nongkrong. Lo maafin Nada kek, biar gue ada temen nya kalo lo pergi sama Ima. " sambung Maya.
Revan menghembuskan nafas nya.
"Kita bukan geng kayak di SMA dulu. Bebas kali, siapa aja boleh gabung. " akhirnya Revan mengalah.Jarang sekali mereka akur seperti ini.
Sebenarnya memang akur. Tapi semenjak kejadian Bu Rahma selalu memaksa mereka menikah, Revan jadi sinis kepada Maya."Kata tante lo tadi kerumah Ima." Maya mulai mengajak ngobrol.
"Iya. "
"Kenapa cepet banget balik nya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMPAI HALAL (Hamba Allah)✔
Teen Fiction(COMPLETE) Bukti bahwa allah maha membolak balikkan hati. Pilihan orang tua tidak selalu baik bagi anak. Karna dewasa nya seorang anak ketika ia mampu memilih apa yang harus ia jalankan dan menyelesaikan apa yang sudah ia mulai. ⚠ Tahap Revisi. Ter...