"Kebahagiaan akan kamu dapatkan jika kamu berani berdamai dengan keadaan"
***
"Raaaa. . " Ima kembali ke dapur saat telah selesai berganti pakaian menemui Nara.
"Kenapa Ma?"
"Aku telpon Revan gak di angkat. WAnya gak aktif. Ini rencana siapa sebenarnya?" Kata Ima cemas.
"Apasih?" Nara tidak mengerti apa yang di bicarakan Ima.
"Itu ibunya Revan ngapaian datang kesini?" Kata Ima.
"Kan minta temenin belanja"
"Kamu ingat cerita aku yang di ajak kepantai itu kan?"
"Ma, jangan buat dia nunggu lama, Nanti dia curiga."
"Aku takut. ." Kata Ima lirih.
"Berdamai dengan keadaan."
Ima menghembuskan nafasnya sebal, Nara yang mengetahui itu tersenyum untuk membantu Ima lebih percaya diri.
Ima memantapkan diri dengan kata-kata Nara barusan. Ia keluar dan mengetuk pintu mobil milik Rahma.
"Masuk Ma!" Perintah Rahma saat membuka jendela mobil nya.
Ima masuk dan duduk di samping Rahma.
"Maaf Bu, Ima gak bisa nyetir mobil "
"Ibu gak minta di setirin kok" saut Rahma sambil memijak pedal gas nya.
"Ibu kok bawak mobil?" Ima mencoba mengakrabkan diri.
"Iya, Motornya di bawak Bapak kerja"
"Mmm . . Ngomong-ngomong ini mobil baru ya Bu?"
"Enggak kok."
"Iya juga gak papa "
Rahma tertawa kecil.
"Ibu ganggu ya tadi?" Tanya Rahma.
"Oh enggak kok buk. "
"Biasanya Ibu belanja sama kak Nissa, tapi ini hari Kamis. Nissa kesini biasanya hari minggu. Kan gak mungkin nunggu dia datang baru belanja. Makanya ibu ngajak kamu, Maya mau di ajak dia lagi kuliah. "
Maya lagi. .
"Iya Bu gak papa. Selagi Ima bisa kenapa enggak" jawab Ima dengan kata-kata seadanya.
"Tadi itu pacar kamu?"
Mungkin yang di maksud Bu Rahma adalah Bayu. Karena Bayu tadi emang sudah ada disitu.
"Oh bukan Bu. Itu pacarnya Nara, temannya Ima." Bantah Ima dengan segera.
"Oohh Ibu kira pacar kamu"
"Kan. . Pacar Ima. . Revan" jawab Ima terbata-bata.
Rahma mengangguk sambil senyum sendiri. Ima tidak mengerti apa maksud di balik senyum Rahma itu. Mungkin sesuatu yang sepele.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMPAI HALAL (Hamba Allah)✔
Teen Fiction(COMPLETE) Bukti bahwa allah maha membolak balikkan hati. Pilihan orang tua tidak selalu baik bagi anak. Karna dewasa nya seorang anak ketika ia mampu memilih apa yang harus ia jalankan dan menyelesaikan apa yang sudah ia mulai. ⚠ Tahap Revisi. Ter...