Kalo penasaran tanya. Jangan diam diam mencari tau. Kadang yang kita dengar berbeda dengan yang kita lihat.
***
"Assalamu'alaikum, "
Seminggu berselang, seseorang datang kerumah Revan mengejudkan Ima, Revan, serta orang tua Revan yang sedang sibuk mencoba keripik buatan Ima.
Siapa dia? Wanita itu berpenampilan modis layaknya remaja dewasa di luaran sana.
Datang dengan mengenakan celana jeans berbalut baju kaos kekinian panjang selutut di padukan dengan jilbab polos yang di simpul kan di belakang leher, apik dan styles. Terlihat tangannya membawa sesuatu. Bentuknya seperti makanan.
Berpenampilan rapi, wangi, ramah, dan membawa makanan sudah menjadi hal wajib untuk bertemu calon mertua.
"Heeeii waalaikumsalam.. kok gak bilang bilang sih mau kesini?" Jawab Ibunya Revan ceria kepada gadis itu.
Ima dan Revan hanya saling memandang.
"Ganggu ya tante?" tanya gadis itu
"Ooh enggak. Sini sini duduk! "
Ibu Revan yang bernama RAHMA itu mempersilahkan tamunya duduk di samping Ima, sedang Bu Rahma pindah ke samping ayahnya Revan yang bernama GUNAWAN EFENDI .
"Ini siapa?" tanya gadis itu sambil menunjuk Ima yang sedari tadi senyum-senyum tak mengerti.
Ima menyodorkan tangannya untuk bersalaman " Ima.. "
"Aku Maya.." gadis yang bernama Maya itu membalas jabatan tangan Ima.
"Oo jadi dia Maya. Siapa dia?" Ima bertanya dalam hati.
"Pacar gue tuu.." lanjut Revan yang terdengar cetus.
"Oohh pacar kamu," seketika raut wajah Maya berubah dari senyum menjadi datar.
Ima yang tidak mengerti siapa Maya dalam keluarga ini hanya berusaha mencoba masuk kedalam pembicaraan mereka. Maya yang terlihat akrab sekali dengan Bu Rahma dan Pak Gun itu membuat Ima bertanya sekali lagi di dalam hati siapa gadis ini.
"Sudah lah. Mungkin Revan bisa menjelaskannya nanti ." Fikir Ima dalam hatinya.
***
"Tadi siapa?" tanya Ima langsung tanpa basa basi saat kendaraan yang mereka naiki baru saja keluar dari halaman rumah Revan.
"Maya, " jawab Revan enteng.
"I know, tapi dia siapa?" Ima semakin penasaran.
Revan terdengar menghela nafas " itu Maya, orang yang di jodoh kan sama aku. "
"Apa? " Ima terkejut mendengarnya.
Siapa yang tidak terkejut, mendengar pernyataan Revan barusan. Ima fikir dia hanya saudara sepupu atau teman atau siapa. Ternyata itu yang harus di hadapi dengan pura pura.
"Kenapa gak bilang?" lanjut Ima.
"Kenapa aku harus bilang?"
"Ya biar aku..." Ima berfikir ia akan apa jika tadi Revan memberitahunya.
"Biar apa? Biar kamu salting? Pura pura baik pura pura ramah kayakndia tadi? " Revan berhenti sejenak.
"Lagian tadi aku rasa sikap kamu udah cocok. Diam gak tau apa-apa. Dan itu lebih baik."
Ada benarnya juga yang dikatakan Revan. Ima turut mengangguk mendengar penuturan Revan.
"Mmm yaudah. Pancakenya jangan lupa antar besok. "
Revan tak menjawab perintah Ima.
"Yang banyak, " sambung Ima.
Revan masih diam. Tapi Ima tau, Revan hanya malas ngadepin cewek seperti Ima.
"Beli sekarang aja deh ya?" usul Revan.
"Ah gak mau, udah malam besok aja antar. " Lagi-lagi Ima menolak.
Sumpah demi apapun sebenarnya Revan sangat tidak ingin menuruti wanita di belakangnya ini, tapi apa boleh buat, semua susah sesuai dengan perjanjian.
***
Di next ya guys. Biar makin tau jalan cerita kisah sederhana ini 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMPAI HALAL (Hamba Allah)✔
Teen Fiction(COMPLETE) Bukti bahwa allah maha membolak balikkan hati. Pilihan orang tua tidak selalu baik bagi anak. Karna dewasa nya seorang anak ketika ia mampu memilih apa yang harus ia jalankan dan menyelesaikan apa yang sudah ia mulai. ⚠ Tahap Revisi. Ter...