"Jangan tinggalkan sahabatmu hanya karna seseorang yang kau sebut kekasih"
****
"Itu bohong, lo gak mau tau apa alasan sebenarnya?""Apa?" Tanya Ima penasaran.
"Sebenernya gue itu cemburu, itu alasan utama gue gak datang. "
Ima lemas mendengar jawaban Maya tersebut.
"gue ujian hari sabtu, acara kalian hari minggu, sebenernya kalo gue mau gue bisa datang karena emang gue di ajak. Tapi gak bisa, gue gak sanggup." Sambung Maya.
"Asal lo tau aja, yang milih cincin tunangan itu gue," lanjut Maya.
Secara spontan Ima memperhatikan cincin yang ada di jarinya.
"Dari awal gue milih cincin itu aja hati gue udah hancur. Tapi karena semua itu demi Revan, gue pilih yang paling gue sukak."
Tak ada jawaban dari mulut Ima.
"Gue itu sayang banget sama Revan, tapi sayangnya, Revan sayang ke gue cuman sebagai temen gak lebih. Dan jujur gue cemburu banget sama lo, kalian baru berapa bulan kenal dan Revan udah berani ngelamar lo, sedangkan sama gue? Kami kenal dari kecil, dari kami SMP sampek sekarang, tapi Revan gak pernah cinta sama Gue."
"Revan tau tentang semua ini, bahkan dia tau tentang Rasa gue ke dia, yang dia gak tau cuman Satu, gue gak datang ke acara kalian karena gue cemburu, dia taunya gue gak datang karena ujian. " sambung Maya.
Ima masih diam karena tak tau harus jawab apa.
"Tapi yaudah lah gak papa, gue tau hidup gak selamanya ada di jalan yang kita inginkan, sesekali kita harus ada di jalan yang sudah di siapkan oleh Allah. Gue berusaha buat ikhlas melepas Revan buat lo, gue sayang sama Revan dan untuk itu gue harus sayang juga sama lo. Tapi gue tekankan ke elo, jangan sampai nyakiti Revan yang tulus sama lo. Karena bisa gue pastikan, sekali aja lo ngelepas dia, Dia bakal ada di pelukan gue, dan gue yakin lo gak mau itu terjadi kan?" Kata Maya panjang lebar.
Ima hanya bisa menelan ludahnya tanpa menjawab sepatah kata pun.
"Revan itu orang yang paling berarti buat gue, dulu dia selalu ada disaat gue jatuh, saat gue sedih, saat gue sendiri, dan gue pastiin gue senang dia pun senang. Tapi sekarang berbeda, sekarang udah ada lo yang harus dia jaga, dan gue merasa kehilangan akan perhatian itu. Mau gak mau gue harus ikhlas dan belajar mandiri untuk menghadapi masalah gue sendiri. "
Mata Maya mulai berkaca-kaca saat bicara kali ini."May.." kata Ima karena takut air mata Maya menetes.
"Maaf ya Ma, gue gak maksud ngelabrak lo, gue cuman gatau mau curhat kemana. " sambung Maya lirih sambil menghela air matanya.
Ima tersenyum mendengar kalimat itu.
"Tapi sekali lagi selamat buat kalian berdua, dan gue mohon sama lo jangan bilang ke Revan masalah gue cemburu tadi. Gue gak mau di jauhi sama Revan." Pinta Maya.
Ima memeluk Maya yang terlihat rapuh itu, secara tak langsung Ima merasa bersalah karena merebut seseorang yang sangat berarti bagi Maya.
"Gue pengen marah sama lo, Tapi gue takut Revan benci sama gue. " kata Maya saat sedang berpelukan.
Mereka saling melepaskan pelukannya.
"May, aku minta maaf ya sama kamu. ." Kata Ima lirih.
Maya hanya menggelengkan kepalanya.
"Aku gak bermaksud nyakitin hati kamu. Aku juga ngelakuin ini mengikuti kata hati aku." Jawab Ima.
"Udah. Gue gak mau buat lo merasa bersalah, yang memilih lo itu Revan, bukan lo yang mohon-mohon. Dan yang lo lakuin itu bener. " Balas Maya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMPAI HALAL (Hamba Allah)✔
Teen Fiction(COMPLETE) Bukti bahwa allah maha membolak balikkan hati. Pilihan orang tua tidak selalu baik bagi anak. Karna dewasa nya seorang anak ketika ia mampu memilih apa yang harus ia jalankan dan menyelesaikan apa yang sudah ia mulai. ⚠ Tahap Revisi. Ter...