Ekstrakurikuler (1)

1K 111 11
                                    

Sepasang bola mata itu kini membuka, menatap jam yang bertengger di dinding. Dia mengangkat sebelah alisnya. Lalu memejamkan matanya kembali.

Namun, selang beberapa detik, mata itu kini membuka lagi, ia mengambil ponselnya yang ada di nakas. Seketika, ia membelalakkan matanya.

"Hiyaaaaaaaaahhhhhhh!"

"Yaa! Pagi-pagi begini kau sudah berteriak! Ada apa?!" Eunwoo yang terbangun karena teriakan Sanha langsung mengomelinya. Sementara itu, yang lainnya masih belum terbangun. Mereka sudah terbiasa mendengar teriakan Sanha yang menggelegar.

"Hyeong, i-i-itu ... aku harus berangkat sekolah sekarang!"

"Sekarang? Sekarang baru jam 7. Siapa yang sekolah sepagi ini?" Eunwoo mengernyit.

"Ini di Indonesia, Hyeong! Bukan di Korea! Jam segini orang-orang sudah mulai belajar."

"Apa? Kau serius?"

"Ah, sudahlah. Aku akan berangkat sekarang."

"Tunggu, apa kau akan berangkat memakai baju itu?"

Eunwoo heran melihat Sanha yang mengambil tas dengan baju tidur yang masih menempel di tubuhnya.

"Aisshhh ... jinjja!" Sanha menepuk jidatnya.

***

Tok ... tok ... tok ....

Terdengar seseorang sedang mengetuk pintu kelas XI IPA 1 yang kini sedang tertutup. Seisi kelas langsung kehilangan fokus dan menengok ke arah sumber suara.

"Masuk!" Bu Erni selaku guru yang mengajar saat itu mempersilahkan orang yang mengetuk pintu untuk memasuki kelas.

Semua mata tertuju pada orang tersebut disertai tatapan yang terheran-heran. Bagaimana tidak, sekarang sudah jam setengah 8 pagi.

Dia melangkahkan kakinya dengan perlahan. Dengan wajah yang tertunduk malu.

"Kenapa kamu baru datang?" tanya Bu Erni.

"Tolong maafkan saya. Saya masih belum terbiasa dengan perubahan waktu di sini," jawab Sanha.

"Oh, kamu siswa dari Korea itu? Siapa namamu?"

"Ya, perkenalkan nama saya Yoon Sanha. Mohon bantuannya," jawab Sanha sambil membungkukkan badannya.

Hening.

Bu Erni menatap Sanha, menunggu kata-kata selanjutnya yang akan diucapkan Sanha.

Sanha pun bingung. Apa dia melakukan kesalahan?

"Ah, maafkan saya. Perkenalkan nama saya Yoon Sanha. Mohon bantuannya," jawab Sanha lagi sambil membungkukkan badannya untuk yang kedua kalinya.

"Oh ... Yoon Sanha, lain kali jangan memperkenalkan diri dengan Bahasa Korea, ibu tidak mengerti," jawab Bu Erni sambil tersenyum simpul.

"Iya, Bu. Sekali lagi maafkan saya."

"Ya, ya, sekarang silakan duduk."

"Terima kasih."

Sanha bergegas menuju tempat duduknya. Lalu mengeluarkan beberapa buku dan alat tulisnya.

Proses belajar-mengajar kini berlangsung seperti biasa. Namun, terdengar lagi suara ketukan pintu setelah satu jam berlalu.

1 Year With My Cutie Boy || Sanha ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang