New Couple (2)

621 79 18
                                    

"Nabila!" Sanha menghentikan langkah Nabila yang berjalan melewatinya.

"Ya?"

"Ciye, cowoknya ngajak berduaan. Yaudah, ya. Gue duluan." Sinka yang awalnya ingin pergi ke kantin bersama Nabila cekikikan dan meninggalkannya.

"Lah??? Sinka!" Nabila memanggil-manggil Sinka namun sahabatnya itu tak menggubris panggilannya.

"Nabila, aku ingin mengatakan sesuatu." Untuk kedua kalinya—dengan bahasa yang lebih sopan—Sanha mengatakan kalimat itu lagi.

"Lo sebenernya mau bilang apaan sih, San? Daritadi juga. Hahaha ...."

"Ini penting, Nabila. Maukah kamu ikut denganku sekarang?" Sanha mulai memasang wajah seriusnya—tapi tetap saja menggemaskan.

"Iya, iya ... Sa———Sanha ... haha." Nabila hampir saja mengucap kata "sayang".

Anj*r! Untung gak kesebut!

***

Sanha dan Nabila kini sedang berada di taman belakang sekolah. Mereka tidak duduk, melainkan berjalan-jalan menyaksikan keindahan bunga-bunga yang bermekaran di sana.

"Nabila, kamu tahu? Di saat aku melihat bunga-bunga ini, aku jadi teringat padamu," ucap Sanha membuka keheningan.

"Kenapa?" Nabila penasaran.

"Karena kecantikanmu sama dengan bunga-bunga ini."

KYAAAAAAA! SANHA GILA, WOY!!

Gombalan jenis apa ini??!!

Nabila berusaha dengan susah payah menahan ekspresinya. Dia menarik napas pelan agar bisa tetap tenang.

"Haha ... lo ada-ada aja."

"Tidak. Aku serius mengatakan itu."

Nabila menjadi salah tingkah lagi. "Oh, gitu."

"Nabila." Sanha memetik sebuah bunga lalu menghirup aromanya.

"Hm?"

"Kamu ... mau tidak ... jadi—uhukk uhuk!!!"

"Sanha? Lo kenapa? Lo baik-baik aja, kan?" Nabila panik karena Sanha tiba-tiba terbatuk-batuk.

"Ada——uhuukk ... uhukkk! Lebah! Uhuukkk!"

"Hah??? Lebah?!"

***

Kini sepasang muda-mudi yang bernama Sanha dan Nabila itu berada di ruang UKS. Sanha sedang terbaring di salah satu ranjang di sana. Lebah yang terperangkap di tenggorokan melewati hidungnya sudah berhasil dikeluarkan. Sedangkan Nabila, duduk di sebelahnya.

"Arghhh ...." Sanha bangkit untuk duduk. Sambil meringis kesakitan akibat tenggorokannya yang kering.

"Ini! Minum dulu, Sanha!" Nabila menyodorkan segelas air putih.

Sanha dengan segera meneguknya. "Hhhh ... terima kasih."

"Pfftt—hahaha ..." Tiba-tiba saja tawa Nabila pecah.

"Kenapa kamu tertawa?"

"Lo lucu banget, sih! Bisa-bisanya lo keselek lebah! Hahaha ... makanya lain kali gak usah nyium-nyium bunga! Hahaha."

"Emm ... Nabila, aku ingin mengatakan sesuatu." Sanha kembali berusaha bertampang serius—tapi, sekali lagi tetap saja menggemaskan.

"Ini juga, daritadi lo bilang pengen 'mengatakan sesuatu' mulu ... haha ... sesuatu apaan, sih?"

1 Year With My Cutie Boy || Sanha ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang