Perpisahan (END)

716 77 14
                                    

[Please play the video as the BGM]

***

Walau kita berpisah,
Aku sungguh berharap kau tak terluka.
Ku mohon, ku mohon, ku mohon.

***

"Sanha-ya, terima kasih karena telah memilih kami. Maafkan kami juga karena telah memberikanmu pilihan yang sulit."

Di ruangan itu, berkumpul Sanha, Jinjin, MJ, Eunwoo, Moonbin, dan juga Rocky. Rupanya mereka sedang membicarakan perihal keputusan Sanha yang telah memilih cita-cita dibandingkan cinta pertamanya.

"Tak apa Jinjin-hyeong. Terlalu egois jika aku mementingkan perasaan pribadiku setelah apa yang terjadi padamu." Sanha hanya menjawab sambil menunduk ke bawah. Menyembunyikan wajah lesunya yang tak bersemangat.

Jinjin tak bersuara lagi. Yang lain pun enggan untuk menggantikannya berbicara. Hening. Suasana kembali hambar. Tak ada candaan maupun tawa. Bahkan MJ si happy virus pun sudah kehabisan bahan lawakan.

"Sanha. Kau bisa menemuinya sekarang. Tinggalkan saja kami di sini. Jangan khawatir." Setelah diam terlalu lama akhirnya Eunwoo pun bersuara.

Sanha menatap Eunwoo dengan tatapan kosong. Membuat Eunwoo semakin prihatin dengan keadaan adik kesayangannya tersebut.

"Gomawo. Karena kalian masih mengerti keadaanku." Sanha berdiri sembari menyelesaikan kalimatnya. Setelahnya ia pun meninggalkan tempat itu.

Eunwoo, Jinjin, MJ, Moonbin, dan Rocky serempak menatap punggung Sanha yang perlahan kian menghilang.

"Dia perlu waktu." Moonbin memecah kesunyian. "Kita harus membiarkan dia menghabiskan malam tahun baru ini bersamanya."

***

"Sanha?" Nabila menghampiri Sanha yang terlihat berjalan gontai melewati pintu masuk rumahnya.

Sanha tak menjawab panggilan Nabila. Sebaliknya ia malah duduk di kursi tamu dan mengembuskan napas beratnya.

Sanha sudah cukup lama tinggal di rumah Nabila. Itu sebabnya rumah Nabila terasa seperti rumah ke dua baginya. Penghuni rumah tersebut pun sudah terbiasa dengan kehadirannya. Bahkan, kalau ia tidak ada, mereka akan merasakan keganjilan tanpanya. Tak terkecuali Nabila.

"Malam ini adalah malam pergantian tahun. Apa kamu punya rencana?" tanya Sanha tiba-tiba.

Nabila menggeleng. Sesaat kemudian ia duduk di sebelah Sanha. "Semenjak ayahku pergi, kami gak pernah lagi bersenang-senang. Sekali pun temen-temen ngajakin aku buat ngerayain tahun baru, ibu selalu gak ngizinin. Kami biasanya juga tidur lebih awal."

Sanha hanya ternganga mendengarnya.

"Memangnya kenapa?" lanjut Nabila.

"Aku ... hanya ingin menghabiskan tahun ini bersamamu. Karena besoknya ... aku akan pergi."

Deg!

Lagi-lagi jantung Nabila serasa dihujam bongkahan bebatuan besar. Mendengar bahwa kekasihnya akan pergi jauh dan meninggalkannya, benar-benar membuatnya hampir gila.

Saat ini sekolah memang sedang masa liburan. Liburan semester sekaligus liburan tahun baru. Jika liburan itu hal yang paling dinanti, maka tidak bagi Nabila dan Sanha. Di hari libur itulah mereka akan berpisah.

1 Year With My Cutie Boy || Sanha ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang