" Ada apa ?"
" aku kira kamu gak akan datang" davin berbalik, dengan mengeluarkan pisau tajam dari saku celananya, dan menyimpan di meja, agar di bilang ia akan berbuat nekat.
mata dara melotot kaget " Gausah ngomong make aku-kamu, gue jijik " dara melipat tanganya di dada masih tidak mau menatap davin.
Davin berjalan ke belakang dara " why? kita belum putuskan hmmm? " davin membisik dan meremas rambut dara keras.
Dara menghempaskan tangan davin saat menyentuh dan menarik rambutnya " Jangan pegang gue, Gue gak suka! " lanjut dara, matanya kini berkaca-kaca menahan kesedihannya, serta kesakitannya.
" kau begitu cuek dara, apa kau lupa kita pernah berpacaran saat SMA dulu? hemm?" Davin malah membuat Dara makin takut
" gue gak bakal lupa dav, gue akan selalu ingat! hiksss...ingat saat lo ninggalin gue tanpa ada kata putus. lo kira gue gak kesiksa?" Dara tidak bisa menahan emosinya
" stttttt...by, heyyy " davin memegang kedua bahu Aury agar ia tidak menangis" Lo jahattt...hiks...hiks...lo jahat davv lo orang paling jahat hiks..." Dara tidak bisa lagi menahan tangisannya " Gue nunggu lo lima tahun, lo gak tau perjuangan gue di sini, gue terlalu berharap sama lo! hiks...hiks..." dara memukul-mukul dada davin
" Bahkan bau parfum lo masih sama dar " Batin davin " Husssttt... udah, banyak orang nanti liatin kamu " ucap davin
" Gue paling benci nangis dav, gue benci itu! dan lo juga tau! tapi gue bodoh, gue nangisin lo, lo yang gak pernah ngertiin gue " Dara semakin mengeraskan suaranya dengan di capur tangisannya.
" maaf by, gue bakal jelasin semua dan kamu gak usah nangis lagi " ucapnya dengan menghapus air mata dara dengan tangannya
Dara akhirnya mulai redah diapun duduk di kursi persis berhadapan dengan davin, dengan mata yang agak sedikit bengkak.
semua makan sudah di hidangkan termasuk cake kesukaan dara, bahkan davin masih mengingat cake kesukaan dara dan jus kesukaan dara.
" Gue ke sana karna bokap gue dar, gue tanpa pamit sama lo, bokap gue sakit jantung dan harus di obatin di Amerika, hanya di sana. sementara nyokap gue gak jelas, kerjaannya hanya selingkuh, jadi bokap gue gak ada yang rawat, terpaksa gue. dan saham-saham di sini adik gue yang perhatikan semua, dan tugas gue ke sana, kuliah dan ngerawat bokap gue!" ucapnya panjang lebar
" tapi, kenapa lima tahun itu lo gak nyari gue, telfon gue atau apa dav? " tanyanya masih keadaan sedih.
" seminggu di sana gue kecelakaan, berniat mau nelfon lo malah gue kecelakaan dan ini buktinya" davin menarik lengan bajunya memperlihatkan dara bekas jahitan di tangannya.
" yah...itulah elo, gue tau sikap lo gimana" Dara membuang pisau yang davin keluarkan dari saku celananya ke bawah meja " Gue gak suka ancaman lo " ucap dara tajam
" Gue minta maaf, gue gak pernah balik ke sini, hanya bokap gue aja, gue juga di sana ada kerjaan by " ucapnya dengan panggilan 'by' yang artinya 'baby' panggilan sayangnya dulu sama dara.
" Gue gak peduli lo mau balik atau nggak, yang intinya, gue kegantung lima tahun sama status kita, ehmm maksud gue status lo dan gue " ulangnya.
" jujur di sana, gue pacaran sama beberapa wanita tapi itu hanya sehari atau dua hari, karena gue selalu kepikiran lo terus " davin seakan-akan memohon
" Lo mending pacaran! gue di sini apa? gue nungguin kesetiaan lo! gue bodoh banget nungguin orang yang jelas-jelasnya gak setia sama gue " jelas dara
davin melepaskan sendok dari tangan dara, dan menarik tangan dara dengan paksa untuk menyentuh dadanya di terbungkus kameja mewahnya.
" lo rasa, gimana detak jantung gue berdegub kencang ketemu lo " davin masih memegang tangan dara kuat " lo dulu paling senang kalau megangin dada gue buat denger detak jantung gue " lanjutnya
dara menarik tanganya cepat, matanya berkaca-kaca sebab davin mengingatkan kebiasaan dara saat dulu.
" Gue gak rasain, gue mau pulang" jelas dara dan berdiri menenteng tasnya
" Tunggu" davin menarik tangan dara
" hubungan kita gimana?" tanya davin" Kita putus!!!" balas dara tegas dan keluar dari ruangan itu " Gue agak kasihan sama lo dav , tapi mau di apa, lo udah nyakitin gue, dan gue gak suka itu " Batin dara.
" Tidak semudah itu dara, gue bakal main kasar soal itu " batin davin melihat dara tajam, yang sudah keluar dari caffe.
Di rumah, Dara melempar kasar tasnya di atas ranjang, kemudian ia langsung menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya yang terlihat masih fres. entah kenapa dara seperti didesak oleh Davin.
" Huh, davin, lo buat gue stres hari ini " dara menatap wajahnya di kaca yang berada di kamar mandinya.
_____
Tok...tok...tok...Ketukan pintu veronika.
" kak!!!" teriak veronika
" Masuk aja " teriak Dara yang keluar dari kamar mandi.
Veronika melangkah masuk dan duduk di ranjang dara " Kak, vero mau curhat bentar " pintanya.
" Curhat apa? di tembak sama rio? atau rio lagi deket sama yang lain? atau rio pindah? atau___"
" salah satu dari ucapan kakak, ada yang bener" veronika menatap dara
" Hah? bener? emang rio knp?" tanya dara santai, yang sedang mengolesi cream wajah di mukanya.
veronika memasang wajah sedih " Rio, pacaran sama murid baru di kelas gue "
" Hahaha, kok bisa? hahah gue gak nyangka sih dek, yah bagus deh, pacaran gak baik saat masih SMA nanti kayak gue dulu di tinggalin " curhat dara, yang kesenangan
" ihhhhkkkk...beneran kakak kok tertawa, gue kira tuh rio selama ini deketin gue karna suka ternyata kata rio kalau kita itu hanya sahabatan " veronika kesal.
" Itu urusan loh, udah sana balik kamar, gue mau tidur" dara langsung membaringkan tubuhnya dan memakai selimut bersiap tidur
veronika malah menarik selimut dara " kak, gue kesini buat nyari solusi! solusinya itu apa? apa gue harus jauhin rio? atau gue masih temenan?" tanya veronika.
dara bangkit dari tidurnya " Labil banget lo, kalau lo ngejauh dari rio! yah... lo jalanin aja semua seperti biasa, seperti pertama lo kenal rio, gak usah kayak anak SMP yang baru kenal pacaran " jelas dara dan veronika terdiam memikirkan ucapan dara.
" Arghhhhhkkk...gue gak bisa kak, rio itu udah gu___"
" sana ke kamar, gue mau tidur" potong dara.
______
👄itt
KAMU SEDANG MEMBACA
Dr: PSV
Romance#1 Dara 24 maret #2 Davin 24 maret WARNING‼‼‼ Ada unsur kekerasan di dalamnya! (Prolognya keapus dulu)