B

1.4K 60 3
                                    

" wah udah pada dateng, lagi ngomongin apa sih? Kayaknya seru nih?"

Obrolan mereka bertiga seketika berubah, apa-apaan ini Davin pulang tidak sesuai jam yang ia ucapkan tadi
Sungguh jantung mereka bertiga seakan berhenti sejenak, jangan-jangan Davin tau yang tadi mereka omongin tentangnya.

" Hay bro!!!" Sapa Rangga dan menyalami Davin.

Begitupun juga Davin pada Rangga dan Nata.

" masih sibuk aja nih dav?" Tanya Rangga canggung.

" iya, mana ngurus rumah sakit, Dara lagi hamil, terus mau ngebangun rumah sakit, parah sih sibuknya gimana"

" kalau masalah Dara lebih baik balik aja dulu di jakarta biar lo bisa bebas di sini, ehm maksudnya kan biar lo nggak kepikiran dia saat kerja" jelas Nata

Davin berfikir sejenanak " yah maunya sih gitu, tapi nanti kalau udah berapa bulan gue masih nggak mau sendiri di rumah" ujarnya.

" baik-baik nggak lo sama Dara?" Davin melirik Nata yang meloloskan perkataannya tadi " maksud gue kan dia lagi hamil, jadi lo harus ngejaga dia gitu maksud gue" jelasnya.

Davin mengangguk hampir salah paham " hehhehe iya lah masa enggak"

" ya kali " Rangga menambahkan.

" eh " Dara mencoba mencairkan suasana, ingin sekali Davin menelan kepala sahabatnya itu " kalian udah nyebar undangan atu belum nih?"

" kita baru nyetak berapa sih hanya belum di bagiin" Nata menjawab dengan santai.

" trus undangan kita mana?" tagih Davin pada Rangga.

Nata mengeluarkan dari tasnya " oh iya lupa, nih undangan kalian"  undangan berwarna biru mudah yang di depannya terdapat foto Rangga dan Nata.

" undangan ini baru sama kalian loh, khusus kita buatkan untuk kalian berdua dulu karena sekalian mau ke bali juga" Rangga menjelaskan.

Dara tersenyum senang, dulunya Nata dan Rangga yang akan menikah duluan tapi takdir menentukan Dara dan Davin terpaksa Nata mengalah dan memilih di lain bulan saja karena masih ada kendala juga untuk pernikahannya dengan Rangga. Walaupun itu Nata merasa senang juga bagaimana tidak Dara yang cantik, sexy, pinter dan semua yang dia bisa kenapa tidak punya pacar??? Bertahun-tahun menjomblo ternyata Dara yang nikah duluan, dan orang yang ia tidak sangka-sangka datang kembali di hadapannya.

" nggak makan nih?" Nata mengkode Dara yang asik membaca isi undangan itu.

Astaga sungguh Dara sangat pelupa, padahal ia sudah menyiapkan mereka makan malah tidak di ajak makan hehe.

" gue lupa nat, yukk gue udah siapin kok"

" lo buatin pesanan gue nggak? Kalau nggak parah sih gue balik aja di hotel" protes Nata, pesanannya makanan pasta karbonara mana mungkin Dara lupa makanan terfavorit sahabatnya ini.

" enggak!"

" What??????"

" buat kok bangsat nih lihat!"

Sementara di ruang TV Davin dan Rangga masih sibuk ngobrol maka para wanitalah yang menyiapkan makan dan membawakan ke ruang TV

" enak nggak sih buatan gue???" Tanya Dara yang takut nanti rasanya tidak pas seperti dulu saat ia masih selalu bareng Nata.

" masih sama rasanya Dar, wahhhh emang nggak sia-sia Davin milih lo jadi istri!"

" tapi lo pinter masak juga Nat, jangan muji gue. Nggak salah juga Rangga milih lo" ujarnya lalu menyuapi Davin.

Dr: PSVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang