Aku sengaja nulis judulnya cuman titik doang akrena lagi ada waktu buat revisi ceritanya, smeua judul di part akan aku ubah.
.
.
.
.
.
.
.
Hari kedua setelah kepulangan keluarga mereka masing masing, dan Davin juga kembali masuk kantor, jadi Dara tinggal sendirian lagi di rumah, sepi juga rasanya tak ada teman ngobrol, mau ajakin adiknya tinggal di bali tapi Veronica udah mau lulus SMA jadi sayangkan kalau di pindahin.Untuk saat ini karena masih tinggal di Vila ia tak berani mengajak siapa-siapa dulu untuk tinggal walaupun itu sopir atau bibi, semua harus di kerjakan sendiri.
" kalau lagi gini pengen balik ke jakarta"
Ujar Dara yang sedang di dapur menyiapkan makan malamnya berdua dengan Davin, tinggal menunggu Davin balik ia ke kamar bentar untuk istirahat. Mungkin karena faktor kehamilanya yang membuatnya mudah lelah.
Rupanya ada Chat dari Davin bahwa ia sudah di jalan pulang, memang semenjak hamil Dara minta agar waktu Davin di kurangin di rumah sakit, ia takut srndirian di vila apa lagi kan ini bukan tempat ia lahir mana bisa ia bergerak bebas kan.
" byyyy, cup" Davin mengecup bibir Dara yang sedang membaca buku kehamilan di sofa kamar.
Dara tersenyum dan menaruh bukunya di meja, lalu berdiri di mana Davin pergi.
Davin yang sedang menyimpan pakaiannya di keranjang kaget melihat Dara yang tiba-tiba ada di belakangnya.
" Apa baby??" Tanya Davin menggenggam tangan Dara.
" peluk" mintanya.
Davin langsung memeluk istrinya itu dengan erat.
" duhhh istriku ini manja banget lagi hamil"
" hanny?"
"Hmm"
" kamu nyaman nggak tinggal di vila ini? "
" nyaman kok by, kenapa?"
" sepi aja, nggak ada temen aku kalau kamu ke rumah sakit, aku takut"
" sabar aja sayang, kamu kan lagi hamil di umur kandungan kamu ke 6 bulan kan kamu bakal balik ke jakarta, jadi kalaupun kita beli rumah kan kamu nggak bisa ngapa-ngapain juga"
" bukan itu maksud aku hanny, aku maunya ada yang temenin"
" oh aku cariin pembantu? Yaudah nanti kita cari"
" kalau aku di jakarta, kita bakal Ldr dong hanny, kamukan udah netap selama 1 tahun di rumah sakit itu, nanti kita bicarain lagi yah aku bakal netapin tinggal di mana"
" bukannya kamu yang ingin tinggal di bali kan? Kamu kok plin plan gitu?"
" aku kepikiran kembali"
" yah bukan gitu Dara!!!! Itu sama saja otak dan hati kamu nggak bisa di ajak kompromi!!!! Di otak kamu lain tapi di hati kamu juga beda!!" Davin menggertak Dara.
Dara memundurkan satu langkahnya. Kali ini dia takut. Sudah lama Davin tak begini saat ia hamil.
" aku kan bilang nanti kita bicarain lagi gimana baiknya hanny" ujarnya gugup.
Davin menatap tajam Dara " lo nggak tau harga vila ini dan seenaknya lo bilang lo nanti mau netap di mana? Sama aja lo nguras gue!!! Lo tau kita belum setahun di sini Dara!!!!" Kesalnya.
Tadi saja manja-manja berdua terus marah-marah nggak jelas, namanya juga rumah tangga.
" Y-ya ud..udah nggak usah ngomong lo gue gitu" Dara takut, terlihat dari wajahnya.
" kenapa lo nggak suka? " tanyanya.
" yah aku nggak suka aja kenapa? Aku ini istri kamu loh bukan lagi pacar kamu atau temen kamu, coba kalau aku yang gituin kamu, apa kamu mau? Hikss..hiksss" Akhirnya air matanya lolos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dr: PSV
Romance#1 Dara 24 maret #2 Davin 24 maret WARNING‼‼‼ Ada unsur kekerasan di dalamnya! (Prolognya keapus dulu)