B

2.7K 73 13
                                    

Keguguran. Ini yang terjadi pada Dara, jelas ia keguguran kata dokter. Mimpi yang ia tanam jika anaknya lahir kini telah hancur, Anak dan suami sekarang ada dalam fikirannya.

" yang sabar yah mba, pasti tuhan lebih sayang bayi mba Dara"  kata dokter wanita ini.

" dok, anak saya hiksss...hikssss"

" mba dara terlambat ke sini. Dan anaknya tidak bisa kami selamatkan"

" dok...hiksss...hikssss"

" yang sabar mba, ada yang ingin bertemu di luar"

" siapa?"

" wanita berhijab"

Ternyata seyidinah, ia meminta bantuan pada wanita ini untuk membawanya pergi sementara waktu entah itu di mana, ia tak mau Davin terluka mendengar kalau Dara sudah keguguran, ia tak ingin semua itu terjadi.

" apartemen dewata ada mba, bagian perkotaan jauh dari vila mba tapi mahal"

" berapa?"

" sebulan 40 juta" ujarnya.

" biarin saya di sana saja, kamu temenin aku yah aku takut banget Davin tau "

" saya nggak bisa mba, biar saya anterin aja ke sana, nanti saya jengukin mba Dara"

"DARA!!" sudah jelas ini Davin yang mendobrak pintu ruangan Dara.

" seyi tolong jangan tinggalkan saya di sini seyi, saya takut. Kamu di sini aja yah"

" iya mba saya di sini"

Davin berdiri di samping ranjang Dara dengan wajah kacau, Dara masih berpegangan erat di tangan seyidinah, ia takut sekali.

" aku mau ngomong" ucap Davin.

Seyidinah langsung meninggalkan mereka berdua di dalam ruangan.

Davin menggenggam tangan Dara, namun dara melepaskan perlahan.

" 2 menit" Dara memberikan waktu.

" jelasin sama aku!"

" jelasin apa?" Tanya Dara dengan suara seraknya.

" kenapa di rumah banyak darah"

" aku keguguran, Aku mau tidur tolong tinggalin aku sendiri"

" dengan santainya kamu bilang kalau kamu keguguran? "

" yah terus aku mesti bilang apa? Anak aku keluar gitu?"

" karena apa? Jelasin sama aku "

" aku keguguran dan kamu masih nanya karena apa? Kamu sendirikan yang bilang  kalau pekerjaan rumah itu sudah jadi kerjaan aku sebagai istri? Terus kamu pikir dong aku keguguran karena apa!!!"

" by, kam...kamu"

" tinggalin aku dulu plis, aku nggak mau lihat kamu dulu"

" di mana anak kita? Mereka simpen di mana bayi kita? Hahhh? Jawab aku"

" davin plisss, tinggalin aku hiksss...hikssssss"

" aku nggak mau lihat kamu " lanjut Dara.

" byyy, Dara maafin aku"

" Aku nggak mau lihat kamu lagi"

" pergiiiiii"

" DAVIN!!!" teriakan terakhir Dara, di akhir mimpinya.

Ia mengusap perutnya yang mulai membuncit itu, bayinya masih ada, ia tidak keguguran dan ini hanya mimpi. Wajah yang di penuhi keringat membuatnya panik sekali akan mimpinya itu.

Dr: PSVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang