A

4.1K 68 0
                                    

Vote beb.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Apa sih sayang?" Tanya Davin heran.

Dara mengangkat kepalanya yang terbenam memeluk dada Davin " aku gak hamil yah?"

" nihhhh" Davin menunjukan hasil tes Dara yang menunjukan bahwa Dara positif hamil.

" your seriously???" Dara menutup mulutnya kaget apa yang ia lihat di hadapannya.

" yahhh, aku gak main-main, ini serius sayang lihat ini positif kamu hamil " raut wajah Davin sangat bahagia sekali.

" i'm speachles hanny, aku gak tau mau ngomong apa lagi hikssss...hikssss" ucapnya memeluk Davin sambil menangis.

" aku seneng banget karena keluarga kita bakal nambah lagi sayang" ucap Davin.

" aku bakal jagain terus calon baby kita sampai dia lahir" Dara sangat senang sekali.

Mereka berdua menunda untuk memberitahukan pada keluarga mereka dan tunggu waktu nanti malam saja, sebab ini akan menjadi serprais kepada semua keluarga mereka, Davin yang sudah mandi di lihatnya Dara yang sedang bersandar di tepi tempat tidur mereka sambil tersenyum senang.

Kini di bantu Davin, Dara ke kamar mandi untuk bersihkan tubuhnya yang terasa lengket, karena dia masih sangat lemas sekali, nanti setelah mandi Davin akan memberikan vitamin untuk istrinya ini.

" hannyyyy!!!!!" Teriak Dara yang menandakan ia sudah selesai mandi " udahhh nihhh"

Davin bergegas menggendong Dara dan mengangkatnya ke tempat tidur lalu, Davinlah yang memakaikan pakaian untuk Dara.

" hayyyy anak ayah, sehat-sehat di dalam yah" ucap Davin setelah memakaikan baju Dara dan mengelus perut rata Dara.

" hihihi seneng deh, makasih yah hanny" ujar Dara.

" aku keluar bentar, kamu di sini atau mau ikut?"

" di sini aja hanny, tapi laper mau makan buah" mintanya.

" yaudah aku keluar buatin yah, kayaknya yang lain lagi belanja buat malam ini tahun barunya "

" iya hanny"

Kita bakal lihat kedepannya gimana Hormon kehamilam Dara berubah-ubah, dan sikapnya juga. Tapi hanya mengidam saja yang ia alami saat ini menjelang 3 minggu kehamilannya.

Saat hamil begini yang Dara senangkan juga ada juga yang ia takutkan, ia sudah tau bagaimana Davin dan sikapnya. Dara selalu memohon agar Davin tetap seperti tadi dengan sikap yang tidak kasarnya itu, takutnya akan melukai Dara dan calon bayinya.

Dara sudah mempunyai rencana untuk bicara empat mata dengan Davin nanti mengenai anak mereka.

" sayangggg" panggil Davin yang sedang membawa piring berisikan buah yang audah di potong.

Tak ada balasan dari Dara dan masih melamun saja.

" sayang????" Davin melambaikan tangannya hingga Dara tersadar.

" eh iya hanny, sorry aku melamun heheh" ucapnya tersadar.

" nih buahnya, melamunin apa sih?"

" gak ada kok, oh iya makasih yah udah di bikinin" ucapnya.

" oh iya, mommy dan yang lain lagi ke luar jalan-jalan deh kayaknya, terus ada nasi goreng di meja, mau gak??" Tawar Davin.

Dara menggeleng tak mau, ia menusuk buah tersebut menggunakan garpu lalu memasukan ke dalam mulutnya " udah" ucap Dara.

" satu doang?" Tanya Davin. Buah-buahan yang ia iris satu piring dan yang di makan Dara hanya satu potong.

Dr: PSVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang