R

8.8K 255 6
                                    

•VOTENYA

Wajah emosi davin tidak bisa di tahan lagi, bisa-bisanya dara ke kuala lumpur dan menyembunyikan dari Davin. Ia langsung menelfon Asisten ayahnya memesankan tiket hari ini untuk ke kuala lumpur.

Semua pasien yang sudah bikin janji dengan Davin Hari ini, ia serahkan kepada dokter bawahannya untuk menangani semua.

Asisten pribadinya langsung berangakat ke ke Bandara dengan mengantar davin yang ingin pergi sendirian di kuala lumpur. dia sudah sangat tergila-gila dengan dara. Entah mengapa jika dara di kasari bahkan pernah ia di tampar davin, dara masih bertahan dan memilih untuk baik-baik saja.

Davin sudah berada di dalam pesawat, ia sudah tak sabar bertemu dengan dara.

Ravin calling...

" Ada apa?" tanya davin

" Baru-baru ini gue dapet info dari Karyawan gue, dia seperti melihat perempuan, yang masih menggunakan pakaian tidur di area rumah sakit, persis yang gue lihat tadia!" ucap Ravin.

" oke, gue semenit lagi sampe " jawabnya.

" Dara masih menggunakan baju tidur? dia masih sama seperti dulu, tapi lo gak bisa kemana lagi dara saat gue di sana!" Gumam davin dengan tatapan tajam

Akhirnya Davin sampai, dia langsung chekin hotel yang di miliki ayahnya, yaitu Alleno's Hotel , setelah itu dia keluar menuju area rumah sakit di kuala lumpur ini, diapun dengan mengendarai mobil yang sudah di sediakan dari orang sini. dan langsung menuju rumah sakit.

" Saya mau cari pengunjung bernama Adara" ucap davin saat sudah berada di depan informasi.

" Adara Deren Hold, ade di bilik nomor 321 VVIP, biar saye calling" ucap sang resepsionis khas bahasa melayu.

Davinpun mengangngguk. jika ia yang telfon maka dara tidak akan turun, melainkan bertahan di dalam sana.

" silahkan tunggu di sana" tunjuk sang rsepsionis agar davin tidak berdiri dan duduk di kursi. Davin pun menuruti apa yang di bilang orang itu.

______

" Siapa yang cari?" tanya dara

" Sana" resepsionis itu menunjuk davin, yang sedang melihat ke arah luar.

Dara melihat siapa yang di tunjuk " Hah?" mata dara melebar kaget .

" Hay dara" Davin berbalik dan melihat dara. Dara cepat-cepat lari menuju lift untuk cepat naik ke lantai tiga namun apalah lift nya juga sedang di gunakan, iapun mencari tangga dan berlari secepat mungkin, dia tidak mau bertemu davin .

Davin lari sekuat mungkin, sampai akhirnya ia bisa mengikuti dara di belakang, saat dara menginjakkan kakinya di tangga lantai dua davin menarik rambut dara kuat, hingga dara harus tertarik kebelakang.

" Hiksss...hiksss...sakit dav, rambut gue jangan lo tarik" Dara meringis kesakitan

Davin malah semakin kuat menarik rambut dara " Lo mau coba lari dari gue hah?" teriak davin, dan karena di tangga itu tidak ada orang melainkan jarang orang melewatinya

" Davinnn...plisss lepasin gue " Dara meneteskan air matanya

" Lepasin hah? lo bilang lepasin" davin mencengkram kuat rambut dara

Dr: PSVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang