H

4.6K 82 4
                                    

Hari penghujung tahun telah tiba, keluarga Dara dan Davin memutuskan untuk merayakan tahun baru di Bali dan di villa mereka.

Satu bulan lalu Davin juga sudah pindah tugas di bali, dan Dara juga sudah jarang di perlakukan kasar oleh Davin walaupun hanya sering di buat menangis oleh Davin yang selalu tak perduli dengannya.

Akhir-akhir ini Dara sering sekali cemburu. Kalau Davin sedang kerja di rumah ia hanya ingin di samping Davin saja, apa lagi kalau Davin di kantor ia akan selaku menelfon dan bertanya apakah Davin di ruangan sendiri atau tidak. Kalaupun tidak maka Dara akan melontarkan pertanyaan cewek atau cowok?

Keluarga Dara sudah tiba terlebih dahulu beberapa dari mereka ikut Dara ke Supermarket untuk belanja yang akan mereka makan malam ini sebab besok pergantian tahun mereka akan jalan-jalan ke pantai belakang rumah Dara dan besok juga mereka akan belanja yang lebih banyak.

" mommy istirahat aja, di villa sebelah"

" kalian punya 2 villa?"

" gak mom, karena di villa ini hanya 3 kamar, suami aku nyewa villa di sebelah dan sebelahnya lagi buat keluarga Davin "

" yaudah daddy antar barang dulu di sebelah" ujarnya.

" Davin masuk kerja?" tanya mommy

" iya sebenarnya gak, hanya tadi tiba-tiba ada pasien yang mau operasi" jawabnya.

" oh iya, kalian ke supermarket belanja yah, mommy mau istirahat"

Jennie sepupu Dara yang tinggal di Kuala lumpur, veronica, dan Sheva bergegas keluar rumah untuk belanja saat depan pintu mereka terkejut melihat siapa segerombolan yang datang lagi.

" mamma?" teriak Dara senang dan langsung mememeluk Grandmanya.

Begitupun yang lain di lanjutkan dengan Grandpa dan tante om mereka tak lupa ponakan mereka.

" Rizan di dalem mobil masih markir di sana" tunjuk grandma.

" kok gue pusing yah? Pusing banget" Dara memijat kepalanya, matanya kini terbayang-bayang melihat keluarganya"

" ehhh Dar...darrr lo, istirahat aja di di dalem"

" gak biasanya pusing gini"

Bruakkkk

Dara seketika pingsan, sepupunya Rizan yang dari jauh melihat langsung berlari menggendong dan membawa ke dalam villa
Perasaan tadi masih biasa saja.

Mereka semua panik namun Mommy dan Grandma tampaknya biasa saja melihat kejadian ini, malah sepupu-sepupunya lah yang panik sekali melihat.

" telfon Davinn verrr" suruh Sheva. Dara masih terbaring di kamarnya di temani veronica dan Sheva.

Wajah Dara pucat sekali, hingga ia siuman dan di beri obat yang ada di laci kamarnya, Davin tak begitu cepat datang sebab operasi di rumah sakit bekum selesai juga.

" kamu gak siapin tespeck?'' tanya Mommy Liva.

" ada di...di kamar mandi, taoi Dara belum bisa gerak dulu mom, pusing banget"

" iyaudah nanti aja ceknya kalau Davin udah dateng" usul Mommy liva.

Karena batal belanja terpaksa veronica dan Sheva saja yang pergi belanja dan grandma lah dan mommy yang memasak, tak lama kemudian keluarga Davin tiba yaitu mertua laki-laki Dara dan Ravin, adiknya Davin. Mereka hanya berdua saja sebab keluarga lainnya sedang ke luar negeri.

" menantu saya di mana?" tanya bokap Davin dan Ravin langsung duduk di samping Daddy stuard. Kini mereka semua sedang di dalam villa Gesya minum teh.

" di kamar, tadi pingsan semoga kita cepet dapat cucu dari kejadian tadi" ucap Daddy stuard.

" ehmm om, Davin nemenin gak di dalem?" tanya Ravin.

" Davin di perjalanan pulang dari kerja" jawab Daddy stuard

" tapi udah tau kalau kak Dara pingsan?"

" iya udah"

Veronika turun dari lantai atas dengan sambil menelfon entah itu sama siapa, sedangkan Sheva masih sibuk Chattingan dengan Reno sahabat Dara.

Sebenarnya Nata dan Rangga akan ke sini juga tapi sudah ada undangan duluan di keluarga Rangga maka dari itu Nata tidak bisa datang.

Tak lama kemudian Davin tiba di runah dengan selamat, langsung salim sama bokapnya dan kedua mertuanya, tanpa basa basi dia langsung mencari istrinya dan mendapatinya di kamar yang sedang terbaring di kamar.

" sayang? Gimana udah baikkan?" tanya Davin yang langsung menggenggam tangan Dara dan mengelus kepala istrinya.

Dara mengangguk " kok lama banget sih hanny? "

" iya sayang mana jalan macet juga, kok belum di makan maknannya? Mommy udah buatin loh"

" gak pengen itu"

" terus?" tanya Davin heran, nyatanya saja makanan di atas nakas sangat enak.

" maunya ice cream? Boleh?"

" Gak boleh"

" hanny???? Sekalihhhhhh ajaaaa yah?"

Mereka sedang berdebat masalah ice cream di kamar tiba-tiba Mommy liva masuk ke dalam kamar melihat mereka.

" Davin, coba cek istri kamu kalau lagi hamil"

Mommy liva berlalu dan Davin langsung menggendong Daera ke toilet kamar untuk mengecek apakah ia benar-benar hamil, karena Dara masih agak pusing Davin yang bantu Dara agar ia bisa mengecek menggunakan tespeck.

" pipis aja, gausah di tahan sayang" suruh Davin, dan akhirnya Dara berhasil mengeluarkan urinnya ke satu wadah kecil.

" bismillahhhh" Ucap Dara saat Davin mulai memasukan akat Tes di urin Dara.

Agak lama dan mereka menemukan hasilnya, Dara kini berbaring lagi di ranjang sambil menunggu hasilnya.

" Yahhhhh" suara desuhh Davin.

" maaf" Dara menunduk " aku belum bisa beri kamu anakk" Dara malah menangis dan memeluk Davin.

" apa sih sayang?" tanya Davin heran.



......

Hmmmmmmmmn

Dr: PSVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang