Akhirnya Davin memutuskan pulang kembali ke rumah mereka dengan tenang karena telah menerima pesan singkat dari Dara untuk tidak mengganggunya dalam beberapa hari ini.
Dalam situasi ini juga Dara tak mau Davin khawatir, walau bagaimanapun juga ia masih tak mau pisah dengan Davin, mengingat Davinlan orang yang paling ia cintai dan tak bisa melupakan pria itu dengan melihat sisi baiknya, seolah semua kesalahan Davin terhapuskan.
Dan tak mau juga Davin menghawatirkan bayi mereka yang sedang Dara kandung.
" hallo ra, mommy udah ngecek rumahnya dan ternyata bagus banget sesuai yang kamu kirimin buat mommy gambarnya bagus banget"
" kalau mommy suka, Dara juga suka kok, nanti Dara transferin uang rumahnya yah"
" iya sayang"
" mommy jangan bilang sama Davin kalau itu Dara yang beli yah, Dara nggak enak aja buat ngomong sama Davin"
" lalu mommy mau bilang apa?"
" bilangnya, mommy yang beliin yah atau daddy"
" iyaudah, kamu jaga baik-baik bayi kamu yah"" iya mom"
" daaa"
" daaa"
Urusan rumah sudah selesai, kini tinggal tunggu pemasukan uang lagi dari adiknya yang sedang menjualkan tas-tas Branded milik Dara yabg jarang ia pakai, daripada di dalam lemari terus lebih baik Dara menjualnya lewat Veronika.
"Makan dulu mba Dara" suruh Seyidinah, wangi bau sup ayam mengelilingi ruang makan Seyidinah.
" iya" Dara keluar dari kamarnya dan langsung ke ruang makan rumah Seyidinah.
" Mas Davin udah tau mba di sini?"
" udah"
" Nggak marahkan?"
" Aku bilang di hotel, dia percaya aja, dan khawatir banget di telfon tadi, tapi aku bersikap biasa aja dan bilangin jangan ganggu dulu"
" pasti Mas Davin khawatir banget, Seyi lihat sih orangnya perhatian gitu mbak, persis dengan Ravin. Ravin tuh nggak bisa marah sama sekali kita nggak pernah berantem yah walaupun hubungan kita ini nggak ada yang spesial sama sekali tapi kalau aku nggak ngasih kabar pasti dia selalu nelfon dan nanya kenapa aku nggak ngabarin heheh lucu banget deh"
" 360 derajat mereka beda seyi, tidak semua orang yang bersaudara sifatnya sama. Davin keras sedangkan Ravin halus" Batin Dara.
" Mbak?"
Dara tertegun kaget " ehm, emang sih Davin perhatian sama aku" jawabnya.
" persis seperti Ravin!" Titahnya.
" Ravin pernah ngomong masalah mereka mau buat rumah sakit? Sama kamu?"
" berapa hari lalu sih, tapi masih bingung lokasinya di mana, nah semalem tuh dia nelfon dan katanya udah dapet loka___"
"Di mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dr: PSV
Romance#1 Dara 24 maret #2 Davin 24 maret WARNING‼‼‼ Ada unsur kekerasan di dalamnya! (Prolognya keapus dulu)