N

6.4K 137 16
                                    

karena kemaren sempet ngedrop baca komen, jadi yang nulis di bawah bukan gue, gue nyuruh temen gue yang tau persis cerita gue ini, jadi ini bukan gue yang nulis yah, sempet gak bisa berfikir lagi, dan gak mau nulis lagi, tetapi temen gue selalu support nge chat DM kenapa gak up? karena gue udah males nulis terpaksa dia aja gue suruh!!!

siapapun pemeran baru di dalam, jangan sampai berekspetasi terlalu tinggi, gue juga udah baca dulu sebelum gue up! jadi berfikirlah yang baik, belum tentu ada pelakor yah!

baca baik-baik jawaban Davin ke perempuan itu, dia langsung to the point kalau udah nikah! jadi gak perlu di fikirin si wanita itu!

terima kasih salam gue😊


------

" hiksss...hikssss...hikssss" Dara kini berada di dalam toilet yang berada di kamar mereka untuk menangis " lo tega ngebentak gue davin gue ini istri lo bukan pacar lo lagi hiksss...hikssss...hikssss"

Dara menatap kaca di depannya untuk menyesali perbuatannya, niat untuk baikkan tadi malah Davin emosi tingkat tinggi, sungguh Davin tak punya hati, Dara sudah mengemis dan meminta maaf tapi Davin tak ada niat sedikitpun untuk membuka hatinya.
apa lagi sekarang momen hanya mereka berdua yang tau kejadiannya.

" kok kepala gue pusinggg... Ya Allah pusing banget, malah gak ada obat " ucapnya memegang kepalanya dan berjalan menuju ranjang.

ia mencari nomor Davin di handfonenya untuk menelfon agar ia cepat pulang malah di tolak oleh Davin beberapa isi pesan yang Dara kirim belum di baca juga.

" Davinnn kamu di mana sih" Dara melihat hari sudah mulai gelap, ia harus ke mana sekarang, di sini ada beberapa Villa orang tapi apakah mereka ada di dalam villa?

kepalanya mulai membaik saat ia berbaring sedikit, ini sudah jam 6 sore tapi Davin belum balik juga, dia ke mana sebenarnya.

" aku pinjam mobil tetangga aja, siapa tau mau di pinjamin, dan aku nyari Davin" ucapnya. " tapi, dengan keadaan gini, badan aku panas banget, kepala aku berat banget"

iapun membatalkan niatnya malah ia belum makan sedari pagi dan hanya sarapan buah saja di babdara tadi.

" Aku laper lagi, di sini mana ada makanan"

DAVIN POV.....

Gue kesel banget sama Dara, berani banget dia ngecek Hp gue, dia kira gue punya selingkuhan apa? gue lihat wajah dia lagi nangis aja buat gue makin marah, yah terpaksa gue keluar dan bawa mibil gue ke resto untuk makan karena dari tadi gue belum makan.

berapa kali Dara nelfon tapi gue tolak dan males ngomong, 10 Chat dari Dara gue males buka, tapi tumben banget dia ngeChat sebanyak itu tapi gue gak peduli! sama sekali.

tak lama kemudian gue bikin janji dengan Dokter kelly, sahabat gue dulu di Amerika saat kuliah, kita cukup dekat, dan mumpung gue di bali yah gue ajak aja dia, dan untuk menanda tangani surat masuk gue di rumah sakit, jadi dokter ternama di sana.

" hay Davin, gimana kabar kamu?" tanyanya

" baik kok, gue udah nikah" jawab gue langsung.

" istri kamu mana? oh iya istri kamu kerja apa?" tanyanya, apa harus gue jawab

" masih kuliah di modeling, minggu depan dia wisudah"

" ohhhh modelllll, kirain dokter juga"

" hehe gak lah, ehmm ini udah jam setengah 8, apa kita harus di sini?" tanya gue

" gak papa ini resto adik aku kok, oh iya, kita ke rumah aku aja, di sana ada acara keluarga sih" tiba-tiba aja handfoneku bunyi dan ternyata Papa.

.....

tak ada keputusan lain untuk mencari Davin terpaksa Dara menelfon Ravin, adik Davin tapi tak aktif juga nomornya dan terpaksa ia harus menelfon papa mertuanya yaitu papa Davin, kepala Dara makin pusing dan kembali sakit, tubuhnya panas dan mual, mungkin penyakit Mag Dara kambuh karena gak makan satu hari.

" Asslamualaikum pa" ucap Dara dengan menahan sakitnya.

" Walaikum salam Dara ada apa nak?" tanyanya

" papa tolong telfonin Davin, dari tadi dia pergi dan gak pulang, Mag dara kambuh pa sakit banget, kepala dara sakit dan badan dara panas sekali dan bekum makan sedari pagi"

" kamu udah minum obat?"

" belum, gak ada kendaraan. davin nolak kalau aku nelfon dia"

" bener-bener yah tu anak"

Sedangkan papa Davin di jakarta langsung mebelfon Davin secepatnya, kenapa dia tega meninggalkan istrinya yang lagi sakit.

" hallo!"

" iya pa ada apa?"

" kamu di mana?"

" di villa"

" villa! kamu mau bohong sama papa, kamu dari tadi ninggalin dara kan di sana!"

" ehmm maksudnya tadi aku di villa dan sekarang aku di caffe pa"

" enak banget yah kamu, ke caffe . istri kamu di sana udah nahan sakitnya, Magnya kambuh kamu malah gak perhatiin, papa akan bilangin ini ke orang tuanya dara"

" dara sakit? "

Davin langsung mematikan telfonya dan berpamitan langsung pulang ke rumah, sedangkan di rumah Dara sudah di lantai dan bersandar di tepi ranjang dan menegang perutnya, serta air mata yang tak terhentikan juga.

" hiksss...hiksss...hiksssss davin kamu di mana sih, ini sakit banget hikkkssss" kepala dara sangat sakit ia susah bernafas dan nyawanya seperti terancam.

tak berapa menit Dara langsung pingsan dengan keadaan terlentang di lantai sampai Davin balik.

" byyyyy? beby kamu di mana?" Davin teriak-teriak di dalam villa ia mencari di ruangan belakang tak ada, dan langsung mendapat Dara lagi terlentang di lantai.

" bebyyy Sayang, kamu kenapa?" Davin memegang Dahi dara yang panas " sayang kamu sakit"

wajah lemas dara yang di basahi air matanya sangat pucat, Davin langsung menggendong dan memasukan dara ke mobil, ia tak peduli lagi jika villa mereka belum terkunci, yang terpenting sekarang istrinya harus di tangani.

ia berlari memasukkan Dara ke dalam ruangan dokter yang akan menanganinya, dokter di sini saja tahu Davin malah Davin di suruh untuk menangani sendiri tapi kini ia tak bisa apa-apa lagi malah menyuruh dokter yang ada di rumah sakit ini saja

" saya kira anda sudah tau apa yang di alami istri dokter Davin saat ini" ucap Dokter Gamal

" belum dok, saya saja terkejut saat pulang ke villa istri saya sudah pingsan"

" ibu Dara terkena Mag, mungkin karena stres, lalu kurang makan jadi beginilah dia pingsan" ujar Dokter Gamal

" iya dokter, tadi pagi doang dia makannya itupun buah, yaudah saya masuk " ucap Davin.

ternyata Dara sudah sadar, dan sudah di infus, melihat wajah Davin saja ia sudah sangat bahagia, dan mengobati sakitnya itu.

" aku minta maaf hanny" ucap Dara dengan pelan

" aku yang harus minta ma___"

" aku salah!" potong Dara dan Davin pasrah, ia langsung mengecup kening Dara dan menggenggam erat tangannya.

" laper" ucap Dara manja dengan mengelus wajah Davin " suamiku ini pasti suapin" godanya

" iya istriku " jawabnya. dan langsung menyuapu Dara dengan makanan yang sudah di sediakan dari rumah sakit.

" sakit banget di sini" tunjuk Dara di bawah dadanya.

" iya, udah gakpapa kok, besok udah baikkan jadi gak usah takut gitu yah" Davin terus menenangkan Dara

" iya"

Dr: PSVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang