11. Semangat PAS.

31 6 0
                                    

Malam ini aku bertekad untuk belajar dengan serius. Aku tak ingin main main lagi. Sudah cukup nilaiku hancur saat SMP kemarin.

Aku mengambil buku catatan Agama ku. Ya, besok pelajaran pertama adalah Pendidikan Agama Islam.

Aku membacanya sambil mencocokan dengan kisi kisi. Ternyata sulit juga.

'Drrtt... Drrrtt...'

Aku mengabaikan ponselku.

'Drrtt... Drrttt...'

Kembali aku abaikan. Paling hanya notif chat dari grup kelas di WhatsApp.

'Drrttt... Drrrttt...'

Aku masih fokus dengan buku buku di hadapanku.

'Drrtt... Drrrttt...'

Aku mengambil ponsel lalu men silent ponselku agar tak mengganggu acara belajarku malam ini.

Jam menunjukkan pukul sembilan. Aku menyudahi acara belajarku. Aku mengambil ponsel yang sempat aku abaikan tadi.

Betapa terkejutnya aku saat melihat spam chat dari Yoga.

Yoga

P

P

P

Diraa...

Item...

Udah tidur ya?

Lagi ngapain sih?

Sibuk?

Apa lagi belajar?

Yaudah belajar yang rajin ya.
Biar pinter.

Selamat malam Diraa.

Masih belajar ya?

Yaudah, ngga papa.

Semangat PAS besok Dira.
See You tomorrow.

Semangat PAS juga buat Yoga.
See You Tomorrow too.

Aku tersenyum saat membaca spam chat darinya. Kenapa rasanya sulit sekali untuk tidak membalas pesannya? Rasanya sulit untuk mengabaikan pesan darinya. Kenapa?

Ini bukan yang pertama kali Yoga menghilang dan tiba-tiba kembali datang.

Kalian tau? Dia bersikap manis hanya saat di chat. Saat di sekolah? Jangankan tersenyum menatapku saja seperti orang tak kenal.

Ah iya, aku baru ingat kalau dia sudah punya pacar. Kenapa aku bodoh sekali? Dia pasti sedang menjaga perasaan pasangannya bukan?

Lalu, sekarang aku harus bagaimana menanggapi sikapnya?

#

Kau selalu bisa membuat semua yang aku usahakan hancur.

Kau tau? Aku sudah belajar untuk melupakkanmu. Tapi saat melihat chat mu? Aku kembali menyukaimu.

My Beloved Brother |tamat|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang