Aku berjalan menuju ruang kelas dengan senyum yang tak pernah hilang. Berusaha untuk terlihat bahagia meski nyatanya tidak. Aku masuk ke dalam kelas, terlihat Meli dan Ani yang menatap ke arahku dengan bingung.
"Kalian kenapa?" tanyaku.
Mereka saling bertatap muka kemudian kembali menatapku. "Kamu seseneng itu, Mak?" tanya Ani yang malah membuatku semakin bingung.
"Hah? Aku emang seneng, kok!" jawabku enteng.
"Kita ikut seneng, sih. Tapi agak enggak seneng juga," ucap Meli.
Aku duduk di tempatku. "Lho? Kenapa? Kalian enggak seneng liat aku bahagia, ya?" tanyaku sedikit sewot.
"Kita seneng, kok! Cuma kan...." Ani menjeda kalimatnya.
"Cuma kan apa?" tanyaku penasaran.
Meli menatapku tajam. "Masa iya Emak seneng di atas kehancuran hubungan orang?" tanyanya sarkatis.
Aku mengangkat salah satu alisku setelah mendengar ucapan Meli. "Lah emang hubungan siapa yang hancur?" tanyaku lagi masih tak mengerti.
"Bapak selingkuhan, Mak! Dia putus sama Emak tiri," ucap Ani.
"Bapak selingkuhan? Emak tiri?" aku bertambah bingung.
"Maksud dia itu, Yoga sama Rakhma putus. Enggak percaya? Nih aku udah screenshot statusnya di faceb**k!"
Meli menyodorkan handphone nya ke arahku. Aku terkejut, tapi entah kenapa ada rasa senang di dalam hatiku. Sedikit senang dengan kabar itu. Entahlah, aku juga tak mengerti.
"Kamu enggak boleh gitu, Mak! Jangan seneng di atas penderitaan orang lain!" Ani cemberut ke arahku.
"Aku enggak seneng soal itu beneran! Aku baru tahu itu juga tadi pas Meli kasih liat aku Screenshotanya," ucapku.
Memang benar kan? Aku hanya ingin terliat bahagia seolah-olah aku sudah lupa tentang Yoga. Bukan karena berita putusnya Yoga dengan Rakhma. Sungguh!
"Beneran, Mak?" tanya Meli. Aku mengangguk sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahku.
"Emangnya mereka beneran putus, ya?" tanyaku hati-hati. Siapa tahu mereka hanya berbohong padaku.
"Beneran, Mak! Tadi aku liat Rakhma dibonceng sama cowok lain. Bukan Yoga," jawab Meli.
Aku hanya terdiam. Apa penyebab hubungan mereka putus? Apakah karena aku? Ah, mana mungkin karena aku. Aku kan bukan siapa-siapa di hubungan mereka.
#
'Yoga, sungguh aku tidak mengerti apa yang aku rasakan padamu. Aku minta maaf, tapi memang benar ada sedikit rasa senang jauh di dalam sana mendengar kabarmu putus dengan Rakhma. Ku mohon, maafkan aku!'
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Brother |tamat|
Teen FictionDi saat otak sudah mulai menyerah, tapi hati belum bisa diajak untuk berkompromi. Ps: "Ini bukan kisah kakak beradik kandung yang saling mencintai." Ps: Dalam Masa Revisi Baca terlebih dahulu baru berkomentar 😊 Bijaklah dalam membaca.