Aku mengemasi kotak pensil milikku. Sebentar lagi bel tanda pulang akan segera berbunyi. Aku memutuskan untuk keluar setelah pengawas pergi. Aku mengambil tas, meletakkannya di punggung lalu berjalan menuju gerbang.
"Raa!"
Aku menoleh, menatap Meli dari kejauhan. Hari ini, aku benar-benar tidak mood untuk melakukkan apapun. Iya, kalian benar! Itu gara-gara Yoga.
"Lihat ini!"
Aku menundukkan kepala saat Meli mengangkat handphone nya ke depan wajahku. Jika itu tentang Yoga, aku tidak ingin melihatnya.
"Tentang Yoga, ya?" tanyaku lirih.
Meli memegangi pundakku, "Dilihat, dulu!" perintahnya.
Aku perlahan mengangkat kepalaku. Sedetik kemudian aku terpaku melihat layar ponsel Meli. Aku membulatkan mataku.
"Please suruh dia hapus story itu!" perintahku pada Meli.
Meli mengangguk lalu fokus pada handphone nya. Yoga! Dia membuat story fotoku dengan caption 'Semangat PAS Item!❤'
Aku bingung, kenapa dia membuat itu? Dia sudah punya pacar, kalau pacarnya melihat story itu bagaimana? Aku tidak ingin dicap PHO. Oh, ayolah!
"Dia nggak mau ngehapusnya, Ra! Dia bilang itu bukti kalau dia sayang sama kamu," ucap Meli.
Aku membuka mulutku lebar-lebar.
Yoga! Kamu sudah punya pacar! Ingat itu!
#
Aku tidak ingin menjadi orang ke-3 dalam hubungan kalian. Yoga! Jangan membuatku jatuh padamu lagi. Aku mohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Brother |tamat|
Teen FictionDi saat otak sudah mulai menyerah, tapi hati belum bisa diajak untuk berkompromi. Ps: "Ini bukan kisah kakak beradik kandung yang saling mencintai." Ps: Dalam Masa Revisi Baca terlebih dahulu baru berkomentar 😊 Bijaklah dalam membaca.