Aila membuka matanya yang terasa begitu berat, dia memijat pangkal hidungnya. Ingin sekali rasanya menarik selimut dan kembali tidur, tapi ingatan kalau dia bukan lah pengangguran, membuatnya harus bangun.
Mata Aila memicing melihat pintu teras yang terbuka. Dari situ cahaya mentari masuk hingga menyilaukan mata. Aila menoleh ke samping, Keyra tak ada di sebelahnya.
Eh, wait...
Aila belum amnesia, dia ingat kalau semalam dia menemani Keyra di teras, sama sekali tak naik ke ranjang. Aila juga sadar dia pasti sudah ketiduran, karena terakhir seingatnya dia masih mendengarkan curhatan Keyra.
Lupakan soal itu.
"Keyra," panggil Aila. Dia menyibak selimut dan segera turun dari ranjang. Aila ke teras, kosong. Dia berjalan ke kamar mandi, mengetuk pelan namun tak ada sahutan, saat pintu dibuka pun kosong.
Cklek.
"Key, gue cariin Lo kema...na-ma-na," Aila mengerutkan kening, karena bukan Keyra yang membuka pintu melainkan Kaival.
"Good morning princess. Kirain belum bangun," ujar Kaival dengan tetap berdiri di ambang pintu.
Aila memasang ekspresi datar. "Gue tau ini kamar kakak Lo, tapi karena ada tamu di sini, gue yakin Lo tau pentingnya untuk ketuk pintu lebih dulu," sindir Aila.
Kaival tersenyum tipis. "Gue baru tau kalau di kamar kakak gue ini ada aturan baru. Sorry deh, gue cuma mau bangunin Lo tadi. Karena udah bangun, gue mau bilang kalau Lo ditunggu di bawah untuk sarapan."
"Hmm," respon Aila sambil mengangguk terpaksa.
"Badan Lo berat juga ya, tangan gue sampe pegel," Kaival berpura-pura prihatin pada kedua lengannya.
"Jadi Lo yang bawa gue ke tempat tidur?" Tanya Aila.
"Menurut Lo?" Tanya Kaival balik.
"Lancang banget ya Lo!" Maki Aila.
"Gue emang brengsek, tapi gue bukan cowok yang tega gitu aja ngeliat cewek tidur di kursi. Gue cuma pengen Lo nyaman," jawab Kaival tenang.
Aila terdiam. Pipinya panas, jantungnya berdebar dan dia perlu ke dokter untuk memeriksakan dua gejala penyakit itu.
"Lo itu terlalu dingin, Ai. Gue bisa bikin Lo hangat kalo mau," uvap Kaival serius.
Aila hanya menatap Kaival dengan ekspresi bingung.
Kaival sudah menutup pintu kamar, namun tiba-tiba pintu itu terbuka lagi dan kepala Kaival melongo ke dalam. "Gue ngerti kok arti penting dari ketuk pintu saat masuk ke kamar cewek, yaitu jaga-jaga kali aja si cewek lagi naked."
Mata Aila langsung membesar.
Kaival tertawa, dia kembali menutup pintu. Namun kemudian pintu terbuka kembali dan kepala Kaival nongol lagi. "Gue lupa kasih tau Lo, biasanya gue nggak pernah masuk gitu aja ke kamar cewek, tapi mereka lah yang minta gue datang." Kaival mengedipkan matanya, lalu tertawa dan menutup pintu kembali.
Aila begitu geram, dia melangkah lebar menuju pintu dan langsung mengunci pintu itu dari dalam.
"Gue harus segera pulang dari sini sebelum gila karena ketularan oleh orang gila," omel Aila.
"Gue denger!!" Teriakan dari luar membuat Aila seketika bungkam.
๑•ิ.•ั๑
Aila begitu cemas memikirkan Keyra yang tak masuk ke sekolah. Sahabatnya itu juga tak bisa dihubungi dan sejak pagi sudah menghilang. Meski Aila yakin kalau Keyra pasti ke kediaman Rayen, tapi tetap saja Aila merasa cemas. Berulangkali dia melirik jam di tangannya, berharap pelajaran Pak Retno segera selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kai-La
RomanceKaival adalah seorang player yang sangat suka bergonta-ganti pasangan. Dia gak percaya dengan yang namanya Cinta, baginya cinta dan kesetiaan itu adalah bulshit. sampai suatu ketika, Kaival yakin dirinya mendapatkan karma. Dia tertarik pada seorang...