🌺17. Pulang...

19K 1.9K 106
                                    

Area Konflik akhirnya menang melawan musuh. Bendera putih telah dikibarkan oleh pihak musuh, pertanda mereka menyerahkan diri pada prajurit. Semua tak lepas dari kerja keras semua prajurit, bukan hanya satu atau dua orang saja. Untuk merayakan kemenangan, mereka berkemas untuk bersiap pulang ke Jakarta dan menghadiri upacara kemenangan dari RIA. Upacara ini biasanya akan diakhiri dengan makan bersama dengan berbagai macan hidangan yang telah lama tak dinikmati selama berada di Area Konflik.

"Ehm, gue denger ada yang jadian nih!" sindir Keyra setengah menggoda ketika masuk ke base camp Aila, dimana cewek itu sedang berkemas.

Aila menoleh dan memonyongkan bibirnya. "Pasti Kapten Rayen deh yang bocor," cibirnya.

"Hahaha." Keyra tertawa keras. Dia lantas merangkup Aila, "halo adek ipar," godanya lagi.

"Keyra udah ah!" Aila menyikut Keyra karena merasa begitu malu.

Keyra kembali tertawa. "Lo tau nggak, keluarga gue pasti bakalan seneng banget denger berita ini," bisiknya.

Aila tak merespon, dia berpura-pura fokus mengemasi pakaiannya, namun diam-diam bibirnya menyunggingkan sebuah senyum.

"Kakak, jangan gangguin pacar gue deh!" suara Kaival terdengar menyebalkan di telinga Keyra.

"Heh, pacar lo ini juga temen gue. Udah sana lo!" usirnya.

"Gue mau bantuin Aila beres-beres," kata Kaival sambil berjalan mendekat.

"Nggak perlu, udah selesai kok!" tolak Aila sambil menutup tas ranselnya, menunjukkan kalau dia memang sudah selesai.

Keyra mengulum senyum. Dia mengedipkan mata pada Kaival, disambut cengiran jahil adiknya itu. Mereka berdua nampaknya sangat suka melihat Aila tersipu malu, terutama saat kedua pipi itu merona.

"Kai, gimana kalo kalian berdua segera nyusul gue sama Rayen?" tanya Keyra jahil.

"Maksud kakak, menikah?" sshut Kaival mengikuti kejahilan kakaknya itu.

"Iya gitu. Biar nanti Aila hamil, terus anak kita bisa main bareng-bareng deh!"

Aila yang lagi minum langsung tersedak. Dia melotot pada Keyra dan Kaival dengan wajah yang begitu lucu. "Kalian berdua ngomongin apaan sih?!" rajuknya.

"Kita lagi merencanakan masa depan," sahut Kaival.

"Kamu mau aku tarik lagi ucapan aku, nerima kamu jadi pacar aku?" ancam Aila.

"Hmm, mainnya ngancem. Ngeselin," Kaival langsung merengut, tak mood lagi menggoda Aila.

"Hahaha," Keyra tertawa. Dia menggelengkan kepala. "Kalian berdua emang kayaknya cocok. Selamat ya pasangan baru!" ucap Keyra sambil melangkah keluar dari tempat itu.

Aila mendukung tas ranselnya, dia hendak keluar juga saat tiba-tiba tangannya ditarik oleh Kaival hingga mereka berhadapan. Kaival melingkari pinggang Aila agar cewek itu tak bisa berontak. Namun saat bibirnya akan menyentuh bibir Aila, cewek itu memiringkan wajahnya.

Kaival mendengus, rasanya seperti menemukan Aila yang kembali dingin seperti dulu.

"Jangan suka sembarangan deh, Kai," tolak Aila.

"Sembarangan apa sih. Cuma ciuman doang," rutuk Kaival. Dia mencoba lagi dan Aila juga menolak lagi. "Ck!" Kaival melepaskan Aila.

Aila membiarkan saja Kaival merajuk. Dia melangkah keluar dengan santai, merasa menang karena Kaival tak akan bisa marah hanya karena sebuah ciuman doang.

"Mau pulang atau nggak?! Jerit Aila dari luar.

Kaival berdecak sebal. Jika di luar, mana bisa dia mencekik Aila. Dia pun mengambil tas ranselnya dan segera keluar untuk ikut berkumpul dengan prajurit yang siap pulang.

Kai-LaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang