Aila terbangun ketika ada suara gelontang dari dalam kamarnya. Dia menegakkan kepala, melihat Mbak Ningsih pucat di balik pintu dengan tangan memegang sapu yang baru saja dipungut dari lantai.
"Ma-maaf, Non, Mbak nggak tau kalau Non ada di dalem. Ki-kirain Bibik udah pergi kayak biasanya. Sekali lagi maaf..."
Aila melirik jam di dinding, ternyata sudah jam 8 pagi dan dia terlambat di hari pertama bekerjanya. Siapa yang disalahkan? Tentu saja Kaival karena semalaman dia diajak bercinta tanpa henti.
Aila mengerti pasti Mbak Ningsih kaget karena melihat Aila tidur bersama Kaival, tanpa berbusana pula. Pembantunya itu sangat tau kalau Aila tak pernah melakukan hal semacam ini, benar-benar baru kali ini.
"Nggak papa, Mbak, nanti aja dibersihinnya," kata Aila dengan ramah.
"Ba-baik, Non." Mbak Ningsih pun keluar dari kamae Aila, membawa kembali peralatan kebersihannya.
Aila menoleh Kaival, diletakkannya dagunya ke atas dada cowok itu. Dia menatap Kaival sambil tersenyum. "Gimana mungkin cowok nyebelin kayak kamu, bisa bikin aku jatuh cinta sampe bener-bener jatuh kayak gini," ujarnya pelan.
Dia mengusap wajah Kaival dengan jari-jarinya. Mulai dari alis tebal cowok itu, bulu mata lentik, hidung yang mancung, lalu berhenti pada bibir merah muda yang selalu bernafsu menjejaki tubuhnya itu.
Kaival otomatis terbangun, dia membuka matanya dan langsung bertemu mata dengan mata Aila yang begitu dekat.
"Good morning," ucap Aila.
Kaival tersenyum. "Ini nih yang bikin kenapa aku pengen kita nikah, biar tiap bangun hal pertama yang dilihat itu kamu. Diucapin selamat pagi dan liat wajah kamu yang baru bangun," ucap Kaival dengan suara serak khas orang bangun tidur.
Aila ikut tersenyum. "Nanti kita pasti akan ada di tahap itu." Dia memencet hidung Kaival dengan keras sambil berkata, "tapi harus sabar!"
Kaival merengut.
"Udah ah, aku mau mandi. Gara-gara kami, aku terlambat kerja hari ini," keluh Aila sambil bergerak duduk.
"Morning sex dulu dong," Kaival menarik tangan Aila.
Aila menolak, didorongnya wajah Kaival yang hendak mencium bibirnya. "Aku udah terlambat banget Kai, udah deh."
Kaival merengut. Apa Aila perlu diingatkan kalau setiap cowok selalu memiliki hasrat besar di pagi hari? Apalagi dihadapkan pada cewek yang tak memakai busana.
"Kamu lupa semalem kita udah berkali-kali?" Aila mengingatkan.
"Ya udah sana mandi," Kaival terpaksa menuruti keinginan Aila. Dia sudah berjanji tak akan memaksa. Lagian main dengan terburu-buru juga mana enak.
Aila mencium singkat bibir Kaival, lalu dia segera turun dari atas ranjang dan berlari kecil masuk ke kamar mandi.
Kaival tersenyum, Aila sudah mulai berani telanjang di hadapannya. Tak lagi malu-malu menutupi tubuh dengan kain apa saja di dekatnya.
๑•ิ.•ั๑ ๑•ิ.•ั๑
"Saya benar-benar minta maaf, Pak, tadi mobil saya mogok," ujar Aila berbohong mengenai keterlambatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kai-La
RomanceKaival adalah seorang player yang sangat suka bergonta-ganti pasangan. Dia gak percaya dengan yang namanya Cinta, baginya cinta dan kesetiaan itu adalah bulshit. sampai suatu ketika, Kaival yakin dirinya mendapatkan karma. Dia tertarik pada seorang...