🍒29. Second date (+)

23K 2K 137
                                    

Rencana hari ini berubah total

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rencana hari ini berubah total. Aila seharusnya berada di markas Folimer untuk menerima Misi baru. Tapi dikarenakan Komandan Juanda tiba-tiba disuruh datang ke RIA untuk pertemuan penting, serah terima tugas pun diundur besok. Makanya, Aila nggak ada kerjaan dan menerima ajakan Kaival untuk jalan-jalan.

Aila diajak Kaival ke kampusnya, untuk dipamerkan ke semua orang kalau sekarang dia udah bener-bener taken, tak ada kesempatan untuk cewek manapun lagi mendekatinya. Sekedar One Night Stand pun tidak. Sepanjang area kampus pun mereka bergandengan tangan, terlihat begitu serasi hingga semua mahasiswa yang melihat, memandangi mereka tanpa henti.

"Aku udah berapa lama ya lulus dari tempat kayak gini?" Aila terlihat memikirkannya.

"Nggak usah disebut. Kamu pengen bilang kalo kamu itu lebih tua dari aku kan?" ujar Kaival tak suka.

"Hihihi," Aila terkekeh. Kaival memang paling nggak suka kalo Aila atau siapapun mulai mengungkit umur. soalnya dia takut Aila menjadi ilfeel karena pacaran sama berondong.

"Woi, Kaival!" ada yang memanggil nama Kaival begitu mereka nyampe di kantin.

Kaival mencari sumber suara dan langsung menemukan ruben dan Raka di tempat biasa mereka duduk. Dia mengajak Aila mendekat ke sana. "Mereka itu temen-temen aku," beritahu Kaival.

Aila mengangguk. Dia tak merasa gugup hanya karena diperkenalkan pada teman-teman Kaival. Malah Aila selalu tampil percaya diri, paling agak jutek dikit wajahnya.

Kaival duduk di meja yang sama dengan Ruben dan Raka. "Kenalin, Aila cewek gue," katanya sambil melepaskan genggaman tangannya pada Aila.

"Aila," Aila menyalami Ruben lebih dulu.

"Hmm, pantesan aja lo tobat, bening begini dapetnya," sindir Ruben begitu iri.

"Aila," giliran Raka yang Aila salami. Tapi saat akan menarik tangannya, Raka malah tak mau melepaskan. Dengan sedikit lebih kuat, Aila menarik tangannya sampai terlepas. Dia tak menyukai jenis senyuman Raka yang menurutnya sangat aneh.

"Kapan-kapan ajak Aila, ke club Kai. Kenalin dia sama temen-temen kita yang lain," suruh Ruben.

"Hahaha ngeri nanti dia gigit," jawab Kaival asal.

Aila meninju lengan Kaival. Lalu dia melirik Raka kembali, ingin memastikan feelingnya kalau teman Kaival itu memang sedang melihatnya. Dan feeling Aila tepat, Raka melihatnya dengan jenis yang berbeda. Buru-buru Aila memalingkan wajah, memilih meladeni Ruben saja.

"Emang kalian kalo ke club tiap malem?" Tanya Aola.

"Hmm, bukan lagi Ai," jawab Ruben.

"Ngapain aja?"

Di situ Ruben terdiam. Yakali dia mau bilang kalau mereka di club tiap malam tak hanya sekadar minum, tetapi juga mencari pelampiasan nafsu. Bisa-bisa dia digorok oleh Kaival yang sejak tadi memberikan kode untuk tutup mulut.

Kai-LaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang