Vote dan komen harus lebih banyak dari part sebelumnya, baru Up lagi.
Happy reading all...😘😘
🌺🌺🌺
Ini adalah hari ketujuh Kaival dan Keyra berdiam diri di Base Camp tanpa mendengarkan kabar dari Aila dan Rayen, juga para prajurir lainnya. Komandan Arif pun turut cemas, lost cantact selama 7 hari tanpa adanya laporan membuatnya bimbang ingin menyusul ke sana. Namun tugasnya untuk tetap tinggal, menjadi beban berat yang begitu memenjarakannya.
"Komandan, apa sudah ada kabar?" tanya Keyra. Setiap hari, setiap ada kesempatan bertemu, Keyra pasti akan datang untuk bertanya.
"Belum, Keyra. Sepertinya perang masih berlangsung di sana. Entah bagaimana nasib mereka," ujar sang Komandan.
"Mereka pasti baik-baik aja, Komandan. Karena bila mereka kalah maka semua musuh sudah pasti akan berada di sini sekarang," ujar Keyra meyakinkan dan menyemangati komandan Arif.
"Kamu memang wanita yang tangguh. Kapten Rayen memang tidak salah memilih istri," Komandan Arif menepuk pundak Keyra.
Kaival mendengarkan dari balik luar. Dia sangat gelisah, ingin sekali tau bagaimana kabar Aila di sana. Hatinya begitu cemas hingga sulit untuk mengerti. Dia melangkah masuk, dengan cara yang dinilai lancang sebenarnya.
Kaival tak begitu mengerti, dia hanya meniru apa yang pernah dilihatnya. Dia memberikan hormat pada Komandan Arif.
"Kaival, ada apa?" tanya Keyra, merasa tak enak karena adiknya itu hanyalah orang asing yang tak seharusnya masuk kesana.
"Izinkan saya pergi ke sana," minta Kaival.
Mata Keyra terbelalak lebar. Dia berbalik pada Komandan Arif, memberikan hormat untuk undur diri. Dia menarik tangan Kaival agar keluar dari tempat itu.
Begitu sampai di luar, Keyra langsung memarahi Kaival. "Apa-apaan sih lo ngomong kayak tadi?!" bentak Keyra.
"Kak, gue nggak bisa diem aja, gue cemas, gue takut Aila kenapa-kenapa! Gue harus ngeliat gimana keadaan dia sekarang," Kaival nampak begitu frustasi.
"Gue paham, Kai. Tapi dengan lo kesana keadaan nggak akan berubah. Lo justru bakal bikin Aila makin susah karena harus ngelindungin lo juga," bujuk Keyra untuk membuka mata Kaival.
"Kak, gue kesana justru buat ngelindungin dia."
"Lo bisa apa, Kai? Lo pegang senjata aja..."
DOR!
Belum selesai Keyra bicara, Kaival sudah lebih dulu membungkamnya dengan menunjukkan keahliannya menembak. Kaival bisa menembak papan simulasi berbentuk kepala manusia dengan jarak 100 meter tepat di pusat lingkaran kecil. Sesuatu yang tak akan bisa dilakukan, kecuali oleh ahlinya. Belum lagi, Kaival begitu ahli mengambil pistol Keyra yang terselip di pinggang, tanpa sepengetahuan cewek itu.
"Nggak perlu menjadi Agent untuk sekedar menembak, Kak. Gue belajar ini buat ngelindungin lo," beritahu Kaival.
Keyra menatap Kaival begitu dalam. Batinnya sedang bergulat hebat. Dia tak tau harus memutuskan apa saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kai-La
RomanceKaival adalah seorang player yang sangat suka bergonta-ganti pasangan. Dia gak percaya dengan yang namanya Cinta, baginya cinta dan kesetiaan itu adalah bulshit. sampai suatu ketika, Kaival yakin dirinya mendapatkan karma. Dia tertarik pada seorang...