34-35. Marry me?

26.8K 2K 189
                                    

(⚠️Warning! Spesial part berisi hal-hal berbau Sex, sehingga bisa di-skip apabila tak cukup umur untuk membacanya)

🚫🚫🚫

Kaival dan Aila memilih Bali sebagai tempat berlibur mereka selama satu minggu Aila bebas bertugas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaival dan Aila memilih Bali sebagai tempat berlibur mereka selama satu minggu Aila bebas bertugas. Kaival yang meminta, karena dia merasa waktunya bersama Aila akhir-akhir ini sangat sedikit. Ditambah lagi kesalahan Aila yang telah berciuman dengan laki-laki lain, dijadikan Kaival sebagai alasan untuk membawa Aila ke tempat ini.

Mereka berdua bermain di pantai, berkejar-kejaran. Terlihat bagaikan pasangan muda yang lagi berbulan madu. Kaival menggendong Aila di punggungnya, mengajaknya berlarian serta berputar-putar tanpa henti.

"Ahhhh capek!" Kaival menurunkan Aila. Mereka duduk bersebelahan di atas pasir putih, menatap ombak yang menghantam karang.

"Aku berat ya? Sampe ngos-ngosan gitu," kekeh Aila.

"Berat banget," sahut Kaival dengan nafas tersengal-sengal.

Seketika Aila merengut, dia jadi tak percaya diri karena secara tak langsung Kaival mengatainya gendut. Aila meneliti tubuhnya, menoleh ke kiri dan kanan pada pinggangnya untuk melihat apakah ada tumpukan lemak di sana. Lalu meraba perutnya yang rata.

"Mau tau nggak yang bikin berat apa?" tanya Kaival dengan tatapan mata mencurigakan.

"Apa?"

Mata Kaival lalu turun ke dada Aila, sambil tersenyum miring. Dia kembali melirik Aila dengan alis turun naik.

"Ihhh," Aila refleks naik ke pangkuan Kaival, mencekik cowok itu hingga terguling.

Kaival tertawa. Cekikan Aila terasa sangat ringan, tanpa tenaga sama sekali. Setelah Aila selesai, Kaival menarik pinggang Aila hingga cewek itu tengkurap di atas tubuhnya.

Aila menganggu dagunya, dengan siku bertumpu pada dada Kaival. Mereka saling bertatapan, tersenyum tipis dengan jalan pikiran yang pastinya sama, yaitu cinta.

"Kamu cantik banget, Ai. Nggak pernah ada cewek yang lebih cantik dari kamu, yang pernah aku lihat di dunia ini," ujar Kaival.

"Nggak percaya," Aila menggeleng.

"Sumpah, Ai. Gimana caranya biar kamu percaya?"

Aila seakan ditawarkan sebuah kesempatan emas untuk mengerjai Kaival. Dia memicingkan matanya, menatap Kaival dengan wajah licik. "Aku mau kamu teriak sekenceng-kencengnya dan bilang kalo kamu cinta sama aku," minta Aila.

Kai-LaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang