🍒30. Target Tampan (+)

21.7K 1.8K 102
                                    

Follow akun Instagram @shanty.etm ya, untuk info novel-novel lainnya

💋💋💋

Hari ini Aila mendapatkan Misi baru untuk melakukan penyamaran di Centical Company, dia akan menyelidiki sebuah skandal yang melibatkan CEO di perusahaan tersebut. Tugas kali ini agak sedikit berat karena Aila diminta untuk menggunakan kemampuannya sendiri agar bisa menerobos masuk ke perusahaan itu, yaitu dengan cara melamar pekerjaan sebagai sekertaris.

Aila telah siap, dia memakai blouse formal dan agak sedikit sexy, karena menurut kabar yang beredar, CEO dari Centical Company sangat menyukai wanita-wanita "terbuka". Dia telah siap dengan lamaran pekerjaannya, memakai nama asli namun dengan semua data-data palsu.

"Mbak Aila, silahkan masuk," suruh seorang Resepsionis yang berjaga di sana. Aila adalah pelamar kelima, setelah tadi keempat pelamar nampak memasang wajah kecewa begitu keluar dari Ruangan sang CEO.

Aila tersenyum. Dia lantas berdiri dan berjalan anggun penuh percaya diri. Dia mengetuk pintu, lalu pelan-pelan mendorongnya hingga terbuka. Aila langsung disambut oleh tatapan tajam dari laki-laki tampan yang duduk di kursi kebesarannya.

"Selamat pagi, Pak. Perkenalkan saya Aila," Aila mengulurkan tangannya dengan sopan.

Lelaki itu tersenyum, namun jenis senyumannya sangatlah terkesan nakal. Apalagi tatapannya yang tanpa rasa segan menjelajahi bagian dada Aila yang sedikit terbuka dan juga paha mulusnya. Trik memakai pakaian sexy memang berhasil untuk seorang CEO mesum.

"Ehm," Aila sengaja berdeham agar fokus mata sang CEO pada selangkangannya segera berpindah.

"Silahkan duduk."

Aila pun duduk dan menyerahkan berkas lamarannya ke atas meja, tepat di hadapan lelaki itu.

"Jadi nama kamu, Aila?"

Aila mengangguk.

"Saya Elfran."

Aila kembali mengangguk, senyum memikatnya terus ia tebarkan untuk Elfran.

Elfran nampak serius membaca CV Aila, keningnya berkerut ketika berada pada pengalaman kerja Aila. Untuk memastikan kebenaran, Elfran membalik lembaran berkas dan melihat surat pengalaman kerja asli yang terlampir di situ.

"Kamu pernah bekerja di Altar Company?" tanyanya kaget.

"Iya, Pak."

"Wah, kenapa berhenti? Bukankah itu salah satu perusahaan Bonafit yang ada di Indonesia ini? Dan saya pikir semua orang bermimpi untuk bisa bekerja di sana."

"Saya merasa sudah tidak nyaman berada di sana, Pak. Selain itu, saya lebih tertarik bekerja pada sebuah perusahaan Advertising seperti ini, dikarenakan pas dengan Basic saya menempuh pendidikan," Aila menjelaskannya dengan begitu lantang, tanpa sedikitpun kegugupan meski sebenarnya dia berbohong.

Untunglah ada Kaival, dia dengan mudah mendapatkan Certificate of Employment palsu dari perusahaan keluarga. Altar Company memang merupakan sebuah perusahaan besar, kejayaannya dimulai sejak Kepemimpinan Elang Aldrich Altar dan turun temurun hingga ke anak cucunya. Altar Company semakin berjaya ketika mulai bergabung dengan Alterio Company, keduanya merupakan tombak dari semua perusahaan.

Kai-LaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang