🍒27. Dasar mesum!

30.2K 2.3K 253
                                    

Kaival mencium kening Aila dengan begitu dalam, menghirup aroma segar dari parfume yang bercampur dengan keringat Aila. Dia menyukainya, wewangian yang hanya dimiliki oleh seorang Aila, khas flower dan sweet wooden.

"Makasih karena udah kasih aku segalanya," bisik Kaival sambil membelai pipi Aila.

Dia dan Aila sama-sama masih berkeringat, mereka baru saja selesai melakukan perjalanan  yang begitu diwarnai dengan cinta. Hanya sekali, tapi terasa begitu panjang.

"Makasih karena udah buat aku percaya kalau aku nggak nyesel ngelakuin ini," balas Aila.

Kaival tersenyum. Dia menghela napas lega, merasa begitu beruntung memiliki Aila dalam hidupnya.

"Ai, setelah Keyra, gantian kita yang menikah ya?" Minta Kaival.

"Kamu kok pikirannya ke situ terus sih, Kai?"

"Karena aku takut kamu tinggalin, Ai."

"Ya ampun. Makanya mikir jangan sejauh itu deh. Kenapa coba aku ninggalin kamu?"

"Yaaaaa ... Kali aja aku khilaf terus nggak sengaja main cewek dan ..."

"Aku bakal putusin kamu," Aila meneruskannya.

"Tuh, kan!"

"Kai, kamu pikir aku bakal diem aja kalo kamu selingkuh?"

"Kan khilaf, Ai ..."

"Nggak ada sok-sok khilaf!"

Kaival tercengir. "Becanda. Aku mana mungkin bisa khilaf. Kamu aja udah sempurna banget gini, bikin ketagihan pula," bisiknya nakal.

"Dasar mesum!"

"Bodo, aku mau lagi," Kaival langsung melepaskan kain yang menutupi tubuh Aila. Lalu membungkam protes Aila dengan ciuman penuh nafsu.

Dan Aila, pasrah ketika Kaival berhasil membangkitkan nafsunya lagi.

๑•ิ.•ั๑ ๑•ิ.•ั

Hari masih gelap ketika Aila sibuk membersihkan noda darah pada seprei di kamar mandi. Dia tak ingin ada yang melihat, terutama para ART bila harus mencucinya, pastilah terkesan sangat tidak sopan. Meski harus menggunakan tenaga ekstra hingga dibanjiri keringat, Aila tetap melakukannya tanpa mengeluh. Dia ingin meminta bantuan Kaival tadinya, tapi cowok itu begitu susah dibangunkan.

Setelah selesai menghilangkan noda darah pada seprei, barulah Aila meletakkan seprei itu ke dalam keranjang lagi. Setidaknya, para ART hanya akan mencucinya tanpa banyak memikirkan hal-hal yang aneh.

Aila kembali masuk ke kamar, dia juga sudah selesai mandi. Dilihatnya, Kaival masih tertidur nyenyak. Aila pun keluar dari kamar itu, sebelumnya dia sempat melihat terlebih dahulu situasi di luar, jangan sampai ada yang melihatnya keluar dari kamar Kaival. Begitu aman, Aila langsung ngacir ke kamar sebelah dimana seharusnya dia tidur.

"Fiuhh," Aila benar-benar lega karena usahanya tak sia-sia. Athala juga ternyata masih tidur, membuatnya tak perlu mencari alasan untuk menjelaskan dimana dia tidur semalam.

Membuka lemari pakaian di kamar itu, Aila segera mengeluarkan blouse orange dan rok abstrak dari dalamnya. Hari ini dia harus memakai pakaian sopan karena akan diadakan acara pengajian di rumah itu.

"Kakak udah bangun? Udah mandi juga?" Tanya Athala kaget. Dia terbangun saat tak sengaja Aila menjatuhkan hanger ke lantai.

"Duh, kamu jadi kebangun ya?"

Athala menggeleng. "Nggak papa kak, udah siang kan?" Mata Athala mencari-cari jam. Dia melihat sudah jam 6 pagi, memang saatnya anak gadis bangun. Sambil meregangkan tubuhnya, Athala mengamati pakaian Aila.

"Kakak cantik banget," pujinya.

"Hehehe, makasih." Aila melirik jam. "Kamu mandi gih, temenin kakak ke bawah."

"Oke, Kak!" Athala langsung melompat dari tempat tidur dan masuk ke kamar mandi. terdengar suara air dari shower yang dinyalakan.

Tak lama setelah Athala selesai mandi, mereka turun ke bawah. Para orangtua rata-rata sudah berkumpul ikut serta menata hiasan rumah untuk acara pengajian nanti siang.

"Good morning semua!" sapa Athala dengan suara riang.

"Morning," sahut semuanya.

"Selamat pagi cucu-cucu Oma yang cantik," balas Oma Vanessa.

"Omaku yang cantik, sudah sarapan belum?" Athala memeluk Oma Vanessa dan Oma Kim dari belakang.

"Pasti ada maunya," sindir Oma Kim.

"Hahaha tau aja," Athala menggaruk kepalanya sambil tercengir. "Athala mau minta tolong Oma berdua bujukin Mana Tansa biar Athala diizinin pergi ke study tour kampus. Pleaseeee," mohon Athala.

Baik Oma Kim maupun Oma Vanessa sama-sama menggelengkan kepala. Mereka tau persis kalau Athala ini sangat banyak maunya, manja minta ampun.

"Apa kamu nggak kapok dengan kejadian waktu itu, Athala?" Oma Kim mengingatkan.

Athala sebenarnya masih trauma, terlebih hal yang menimpa dirinya dan semua peserta Tour memang sangat mengerikan. Tapi di balik itu, dia juga sangat ingin pergi untuk menikmati liburan akhir pekannya.

Aila yang sedang bersandar di tiang mendengarkan percakapan mereka, terkejut karena tiba-tiba ada yang mencium pipinya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Kaival.

Aila langsung memukul pundak Kaival sebagai protes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aila langsung memukul pundak Kaival sebagai protes. "Jangan sembarangan!" desis Aila.

Kaival sontak merengut. memang tak ada yang berubah dari Aila. Meski telah melewati satu malam panas yang cukup panjang, ternyata cewek itu tetap menolak sentuhan fisik di muka umum.


"Kaival, Aila jangan selalu digodain. Nanti dia nggak mau lagi dateng ke sini," kata Triva sambil menggeleng.

"Tau nih Tante, ganggu deh!" timpal Aila sambil mendorong Kaival.

"Kalian tuh kayak pengantin baru aja," canda Opa Raga.

"Iya bener!" sahut Athala.

Kan, pastilah akan ada godaan-godaan tanpa putus dari orang-orang di sana. makanya Aila tak suka jika Kaival bersikap terlalu intim, dia merasa malu.

"Nikahin aja, Tante!" teriak Vallen yang baru aja muncul bersama Felisha.

"Iya Tante, biar cucunya banyak," timpal Felisha.

Tawa semua orang pecah. Apalagi ketika Aila menutupi wajahnya dengan telapak tangan karena udah merasa malu banget. Kaival terkekeh, dia membenamkan kepala Aila ke dadanya dan berkedip pada semua orang.

๑•ิ.•ั๑ ๑•ิ.•ั

Kai-LaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang