Seminggu berlalu, tapi ada 1 cowok yang terlampau dingin. Bukan dingin sih, tapi jarang berbicara sepertinya. Duduknya paling depan dan berjarak sebangku sebelum bertemu tembok.
Kinan melihat sebuah pena terjatuh dari atas sebuah meja. Tidak tau nama pemiliknya, tapi tau orangnya.
"Heh, itu pulpennya jatoh." Orangnya menoleh kemudian menggapai pulpennya. Sudah itu saja.
Dari sekian manusia di dalam kelas hanya manusia satu itu saja yang namanya tidak diketahui oleh beberapa murid.
"Heh," Panggil Kinan lagi, ia nengok tapi sedikit ragu kalau memang benar ia atau bukan yang dipanggil. "Nama kamu siapa sih?"
"Budi." Jawabnya kembali menatap depan.
"Gila orang ini sok mantep bener!" Umpat Kinan dalam hati. Kinan menyikut lengan Dyah, teman sebangkunya. "Orang ini namanya Budi?" Telunjuknya mengarah ke cowok bernama Budi.
Dyah mendekat sambil menutup sebelah pipinya hendak berbisik. "Nggak tau, nggak pernah ngomong juga kayaknya kan?" Jawabnya berbalik tanya.
"Kayaknya." Kinan mengangguk.
***
Maaf tiap part ceritanya sedikit, karena nyari idenya susah. Harus nyaring cerita juga karena nggak semua aku ceritain dong yaa hehe.
Tapi aku jamin cerita ini gabut. Wkwk
Cek IG : @azzahraark.wp

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Stories [COMPLETED]
Документальная прозаDemi kebaikan bersama, maka beberapa nama pemeran disamarkan. Cerita ini mengandung unsur kegabutan yang haqiqi, di mohon bagi gabut pemula jangan menjudge ceritanya karena sudah saya katakan cerita ini mengandung KEHUMORAN yang GABUT. Jangan lupa t...